Jangan memaksa, karena cinta bukan sebuah barang yang bisa dirampas kapan saja.
______
"KUMPUL TUGAS PAK KEMAL, GUYS!!" Ucap Ali. Sang ketua jurusan.
"Asu! Tugas gue masih banyak yang kosong!" Pekik Zidan.
"Cepetan geblek, nyatetnya. Ini udah mau dikumpul sama Ali!" Ucap Gibran yang sudah tidak sabar karena buku tugasnya disalin banyak temannya.
"Sabaran elah, Bran." Ucap Bobby masih sibuk menyalin.
Dara orang pertama yang menghampiri Ali untuk mengumpul tugasnya. Ia melihat sekelilingnya, semua sibuk menyalin.
"Cuma 5 nih, yang lain buruan. Gua itung sampe 5 ya, 1, 2, kalo gak ada lagi yang ngumpul gua cabut nih!" Teriak Ali.
Hening. Semua orang sibuk mencatat tak memperdulikan Ali.
"5!" Ucap Ali yang langsung beranjak keluar kelas.
Sontak mereka langsung berlari mengejar Ali. Mereka tinggalkan salinan yang masih banyak. Terisi atau tidaknya, yang terpenting mereka mengumpul.
Tinggallah beberapa orang di kelas. Termasuk Dara yang sibuk main ponsel. Salah seorang dari mereka, Erin berjalan ke meja dosen.
"Ini laporan yang diminta Pak Siwon ya? Udah dinilai dong." Ucapnya yang langsung mencari namanya dalam laporan itu.
"OMG! Laporan gue cuma 40, merah lagi!" Ucap Erin terpekik tak percaya.
"Ada apa?" Tanya Rose yang penasaran dengan pekikan Erin.
"What! Punya gue 50, gegara lupa tanda tangan doang!" Pekik Rose tak kalah heboh.
Dan mulailah kehebohan yang terjadi disana. Banyak persepsi yang bermunculan. Bahwa yang memeriksa laporan mereka bukanlah pak Sehun, karena seingat mereka dosen tampannya yang satu itu sangat royal dalam memberi nilai. Ia bahkan begitu dekat dengan para mahasiswa/mahasiswinya. Dia lebih ke seperti teman daripada dosen dan mahasiswa/mahasiswi.
Dara yang dari bangkunya hanya tersenyum geli. Mereka hanya dapat nilai segitu saja sudah heboh. Apalagi dirinya yang melihat langsung disana. Nilainya adalah yang terendah. Padahal Ia susah payah mengerjakannya semalaman hingga tak tidur.
"Btw, yang ambil laporan siapa nih?" Tanya mereka bingung.
"Gue yang ambil." Jawab Dara sedikit keras.
Teman-temannya langsung menghampiri Dara meminta penjelasan atas laporan mereka.
"Ini asli, Pak Siwon tercinta yang nilai? Bukan orang lain, kan?" Tanya Rose buka suara.
"Emang bukan. Karena kalaupun pak Siwon yang periksa, pastinya nilai gue juga gak bakalan rendah." Jawab Dara kemudian.
"Kira-kira siapa ya? Lu kan yang ngambil, lu lihat gak siapa yang periksa?" Tanya Erin.
"Yang periksa kak Defri." Jawabnya malas.
"WHAT!!" Pekik mereka semua.
Mereka menggeleng tak percaya. Pantas saja nilai mereka rendah, yang periksa ternyata orang kaku.
"Kok bisa kak Defri yang periksa?" Tanya Erin bingung.
"Ya bisalah, kan dia Asdosnya pak Siwon." Jawab Dara.
"OMG!" Pekik mereka. Alamat matkul ini nilai mereka rendah semua.
🌹
"Sendiri aja neng!" Ucap seseorang yang mengagetkan Dara.

KAMU SEDANG MEMBACA
Kating (On Going)
FanfictionKita hanya perlu saling menemukan. Karena tanpa tali sekalipun, kita mampu untuk kembali berpegangan. Aku selalu membayangkan, jika suatu saat nanti aku ingin berjodoh pada dia yang menjadi cinta pertama dan terakhirku. Tapi jika takdir tidak mengiz...