Wawan dan Puisi Alea

9 0 0
                                    

Percakapan di bawah ini telah diedit: diubah penulisan dan penghapusan beberapa kata yang kurang penting.

Chat in the group

Indah: ".... Wawan Gibran FA."

Oka: "Indah, Wawan itu siapa?"

Adib: (Menyela) "Wawan itu penemu puisi Alea."

Oka: "Oohh, eh kok Abang tahu?"

Adib: "Tahu dong. Karyanya di Guepedia banyak. 🤣🤣🤣"

Putri: (Merespon Adib) "Luar biasa! Kirain Alea nama grup. Ternyata termasuk jenis puisi. Puisi yg gmn itu?" (penasaran)

Indah: (Merespon Adib) "Betul sekali. Dan kemaren baru dapet MURI 1717 bait Alea."

(Menjawab Putri) Puisi yg waktu itu kakak masuk grupnya. Kita pernah segrup kan, Kak?"

Chat Pribadi (CP) On

Putri: "Iyakah? Ak lupa dan perasaanku baru dengar."

Indah: "Kita satu kelompok dulu, cuma karena challengenya wow bikin  byk yg mundur."

Putri: (Flashback) "Sama sekali nggk ingat. Pikun sdh dimakan waktu 😔."

Indah: "Udah lama kak bulan desember lalu."

Putri: "Udh, dilupain ja."

Indah: "Oke."

Chat Pribadi (CP) off

Oka: (Menjawab Putri) "Puisi yang tidak berupa kalimat jadi seperti tidak ada sambungan kalimat. Namun, kata satu ke kata lain nyambung."

Indah: (Merespon Oka) "Padat diksi."

Oka: "Iya, itu maksudku."

Adib: (Tiba-tiba) "Kita juga bisa menciptakan puisi baru."

Oka: "Ayok."

Indah: "Ayo."

Adib: "Hal itu bukan hal yang mustahil. Jika puisi yang kita buat memang belum ada di pasaran, kita bisa klaim itu puisi ciptaan kita."

***

Oka: (Kembali membicarakan Wawan) "Aku pengen kenalan. 🤣🤣"

Indah: "Di Fb aja. Ramah sangat. Ngga sombong, sih, menurutku."

Oka: "Nama Fb-nya?"

Indah: "Wawan gibran FA."

***

Putri membuat story WA dengan latar foto percakapannya dengan Indah. Di caption ditulis "Dasar aku! Pikun karena termakan waktu."

End.

Dialog Online 🔚Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang