perihal '11

18 4 2
                                    

                           🍂🍂🍂

    Malam ini nadin di jemput oleh aldo untuk dinner bersama di rumah aldo.
Nadin masih memikirkan ucapan teman²nya yang bingung dengan sikap aldo akhir² ini, nadin berinisiatif untuk menanyakan penyebab aldo menembak nya menjadi pacar waktu itu.

Nadin menggunakan dress putih dengan motif bunga melati yang sederhana, memakai higheels berwarna hitam dengan rambut yang di ikat ke atas, sedikit rambutnya disisakan di bagian depan agar terlihat lebih cantik.

Tak lama nadin sedang merapihkan rambutnya suara klakson mobil terdengar dari luar aldo!

Nadin dengan berhati hati turun dari lantai atas ke bawah untuk menemui aldo segera.

"nadin..." panggil sang bunda.

"yaa bun??"

"pulang nya jangan malem² yah, hati²" ucap bunda mengingatkan.

"iya bunda, nadin berangkat yaa"

Nadin menyalami tangan bunda nya dan membuka pintu rumah, terlihat sosok aldo dengan kemeja hitam yang tengah bersandar di mobil nya yang berwarna putih.

"aldo.."

Aldo terkejut melihat sosok nadin malam ini, ia sangat terpukau dengan kecantikan nadin yang luar biasa cantik nya.

"aldoo!! Woiii!! Etdah bocah"

"apaan sih berisik banget" celetuk aldo memalingkan pandangan karna takut terlihat salting (salah tingkah).

"tumben lo make mobil? Abis kecolongan yaa"

"heh badut, kalo gw make motor lo mau rambut lo berantakan? Udah cantik² gini masa naik motor" ucap aldo dengan nada pelan.

"hah?? Apaa? Gw cantik?"

"geer banget najis"

"yaa gw tau kok, dari lahir gw emang cantik"

"ah kelamaan, udah ayok masuk" aldo membukakan pintu mobil untuk nadin.

                              ♡♡♡
Tak ada pembicaraan semasa di mobil, nadin tengah memikirkan kecanggungan nya saat bertemu dengan mamah dan papah nya aldo.

Aldo memulai pembicaraan karena melihat nadin yang terlihat gugup.

"gausah gugup gitu kali, biasa ajaa, gimana kalo gw lamar lo"

"apaan sih aldo serius nih gw takut salah bicara nanti" nadin menekuk bibirnya, sungguh itu membuat aldo tertawa kecil melihat muka nadin yang cemberut.

Aldo menggapai tangan nadin dan mengelusnya dengan lembut.

"tenang dinn.."

Mendengar suara aldo dan merasakan genggaman tangan nya itu membuat nadin sedikit tenang, suara aldo selalu bisa membuat nadin tenang dan merasa nyaman.

                              ♡♡♡
Nadin telah sampai di kediaman rumah aldo, besar dan idealis.

"lo duluan aja, gw mau ngambil barang dulu"

"hah? Engga ah ogah, malu gw doo" tolak nadin.

"gapapa, anggep aja..."

"anggep aja apa? Rumah sendiri? No"

"bawelll, cepet masuk"

"sama lo aja doo" pinta nadin dengan menggoyangkan tangan aldo.

"masuk duluan sayang" aldo mengusap pelan puncak kepala nadin.
Nadin memberanikan diri untuk memasuki rumah aldo, tentu ia sangat gugup namun dirinya harus tetap terlihat stabil.

Perihal rasaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang