5. LAGI

23 2 2
                                        

HAPPY READING

****

Bel pulang sekolah berbunyi sangat nyaring di SMA PERMATA. Dan itu membuat seluruh siswa di SMA PERMATA segera memasukkan seluruh perlengkapan sekolahnya.

"Na, lo pulang naik apa?" Tanya Adelina pada Alona.

"Di jemput bang Ali," jawab Alona dan Adelina hanya manggut manggut mendengar jawaban Alona.

Syahira dan Syakila telah pamit duluan tadi katanya ada acara keluarga.

"Yakin nggak mau nebeng gua?" Tanya Adelina meyakinkan Alona.

"Enggak,"

"Yaudah gua duluan ya Na," pamit Adelina yang mendapat anggukan dari Alona.

Alona keluar kelas, ia berjalan santai di koridor sambil memakai jaket Langit yang tidak jadi ia kembalikan. Sebenarnya tadi Alona bisa saja menitipkannya pada Reynand tapi Alona urungkan karna ia ingin berterimakasih langsung pada Langit karena Langit telah menolongnya dua kali.

Alona menunggu abangnya di depan gerbang sekolah, tapi sudah 1 jam menunggu Alona tidak melihat tanda tanda bahwa Ali datang. Ponsel Alona juga lowbat dan itu malah membuat Alona bingung setengah mampus. Sedari tadi ia menggerutu tidak jelas.

"Bang Ali emang bangke! Awas aja lu kalo nggak jemput gua," gerutunya sambil menengok kanan dan kiri.

2 jam

3 jam

Masih tidak ada tanda tanda Ali datang menjemput Alona. Alona sudah sangat sangat sebal pada Ali. Alona jongkok sambil memeluk dirinya sendiri yang mulai kedinginan.

Alona menelungkupkan kepalanya di atas tekukan lututnya. Tapi Alona merasa ada seseorang berdiri di depannya, yang benar saja mata Alona melihat kaki jenjang laki laki berdiri di depannya. Alona mendongakkan kepalanya sampai ia bisa melihat wajah pemilik kaki jenjang didepannya.

"Langit? Lo ngapain di sini?" Tanya Alona.

"Lo yang ngapain," ucap Langit datar.

"Gua nunggu abang gua jemput," jawab Alona sambil celingak celinguk berharap ada tanda tanda Ali datang.

Langit berdecak lalu masuk ke dalam sekolah, tapi Alona tidak peduli ia masih menunggu abangnya.

Tiba tiba Langit keluar sambil mengendarai motornya.

"Gua anter," ucap Langit yang di tuju pada Alona.

Alona menatap Langit cengo beberapa detik. "Eh! Gausah, gua nung-"

"Gua anter!" Ucap Langit memotong ucapan Alona penuh penekanan.

Alona berdiri menatap Langit serius,"Gausah Lang beneran," tolak Alona lagi.

Tanpa banyak omong, Langit memberikan hoodienya pada Alona.

"Buat apa?" Tanya Alona

"Naik! Tutup paha lo pake itu, ga ada penolakan," ucap Langit.

LANGIT memeluk BUMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang