Chapter 1 : Arrival

67 3 0
                                    

Gelap tanpa ada cahaya.
Tak ada siapapun disini, Selain kami berdua.
Aku tak mengerti apa yang sebenarnya terjadi.
Kulihat, seseorang sedang duduk termenung sendirian.
Kobaran api berwarna emas menyelimuti tubuhnya.
Dia melirik ke arahku dengan air mata berlinang di matanya.
Dari tatapannya terlihat kesedihan yang mendalam.
A-aku ingin menolongnya! Raihlah tanganku!

Deg! Gadis itu terbangun dari tidurnya. Terlihat air mata berlinang di sekitar pipinya. Dengan cepat ia mengusap-usap matanya yang masih sedikit berat untuk dibuka.

"Hoam, lagi-lagi aku memimpikan hal aneh." Katanya sambil menggerak-gerakan badannya sembari bangun dari ranjangnya.

Di pagi yang cerah terdengar suara pohon-pohon yang tertiup angin. Gemercik air sungai menderai tak jauh dari rumahnya. Hari yang pas untuk mencuci, pikir gadis tersebut. Dia melompat dengan ceria menuju teras rumahnya. Hamparan tanah luas yang ditumbuhi rerumputan hijau seakan menyapanya untuk memulai hari yang baru. Gadis itu lalu bersiap-siap dengan cepat, mengambil pakaian, keranjang, juga bekal yang sudah ia masak semalam.

"Baiklah, semuanya sudah siap, Saatnya mencuci!" Serunya sambil berjalan menuju sungai. Ditengah perjalanan ia melihat beberapa orang sudah mendahuluinya untuk mencuci baju.

"Pagi-pagi begini ternyata sudah ada yang mendahuluiku ya, kupikir aku akan yang jadi pertama."

"Makanya kalau bangun lebih cepat Ka, kalau gini kan yang lainya sudah selesai, kamu baru mulai." Sahut seseorang dari belakangnya. Lalu gadis itu menoleh kebelakang. Ternyata dia adalah bu Shira, Seorang pedagang pasar yang tinggal di desa tak jauh dari rumah gadis tersebut.

"Ah, Bu Shira, selamat pagi Bu," Sahut gadis itu dengan ramah, " Ibu mau ke pasar ya hari ini?"
"Iya, nak. Nak Ryuka mau mencuci di sungai kan? Mari ibu antar, ayo naik ke gerobak ibu." Pinta Bu Shira dengan lembut.

"Wah, terima kasih banyak Bu!" Sambil mengangkat keranjangnya Ryuka bergegas menaiki gerobak ibu tadi.

Ya, namanya adalah Ryuka. Seorang gadis yang tinggal di rumah kayu di puncak dataran tinggi. Hampir semua warga desa mengenalnya. Karena selain wajahnya yang selalu ceria, ia juga merupakan gadis yang ramah kepada siapa saja. Pantas siapapun yang melihatnya, pasti akan menyapanya.

Pagi hari ini setelah Ryuka diantar oleh Bu Shira, ia melihat teman-temanya juga sedang mencuci baju mereka di sungai. Ryuka juga ikut bergabung dengan mereka. Sambil mencuci mereka berbincang sambil bersenda gurau. Derai tawa muncul menyelimuti wajah mereka. Termasuk Ryuka, ia paling senang jika mendengarkan candaan teman-temanya.

Setelah mencuci, Ryuka melanjutkan untuk mencari buah beri untuk bahan masakanya besok. Ada yang berwarna merah juga ada yang biru. Semuanya tumbuh subur di dekat hutan yang berada di samping sungai.

Ketika sedang memetik buah beri, Ryuka terkejut melihat sesuatu muncul dari langit. Bagaikan meteor, benda tersebut jatuh dengan kecepatan tinggi dan berselimut api. Lalu Boom! Benda tersebut jatuh ketanah dan membuat debu asap berterbangan kemana-mana. Ryuka sedikit ketakutan dan hanya mengintip dari balik pohon.

Saat itu teman-temanya sudah pulang dan dia hanya tinggal sendirian. Ryuka bingung apa yang harus dilakukannya. Dia hanya menatap benda tersebut dari kejauhan. Setelah beberapa saat tidak muncul sesuatu, Ryuka pun memberanikan diri untuk mendekati benda tersebut.

Pelan-pelan dan sangat waspada dia memperhatikan benda aneh tersebut. Ketika sudah cukup dekat tiba-tiba benda itu bergerak dengan sendirinya. Ryuka pun ketakutan dan bersembunyi di balik pohon. Diintipnya kembali benda tersebut, lalu muncul sesosok mahluk yang tidak pernah ia lihat seumur hidupnya.

Altra's thunder knightTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang