part 10

18 1 0
                                    


Author pov

Di pagi hari yang cerah, tepatnnya di kediaman keluarga wijaya.

"Pah. mamah kemarin ketemu Rani,"adu Airen pada Adi papa Gisel.

"Terus,"

"Yah dia nanyain Gisel,"jawab Airen sembari mengolesi selai pada rotinnya.

"Tannya apa?"

"Nannya aku bawa Gisel ke mana.terus dia juga minta hak asuh Gisel,"jelas Airen

Ting

Detingan sendok dan garpu terdengar sangat nyaring.

"Dan kamu memberikannya?!!"tannya Adi di sertai tatapan mengintimidasi pada Airen.

"Memangnnya kenapa kalo aku memberi hak asuh Gisel pada Rani?!"tannya Airen tanpa menjawab pertannyaan Adi.

"Jadi kamu memberikannya!!"ucap Adi emosi.

"Kenapa kamu marah,"

"Asal kamu tau, Gisel itu sangat berpengaruh besar bagi kita,"jelas Adi.

"Berpengaruh?"

"Iya.Gisel sangat berpengaruh bagi kita,karna aset dan harta mama Arfa sebagian jatuh ke tangan Gisel!!"jelas Adi.

"HAH.berarti kita__"

"Iya,kita bisa manfaatin Gisel buat menandatangani surat aset itu yang dialihkan ke pada kita."jelas Adi

"Setelah selesai terserah kamu deh mau buang Gisel ke mana,"lanjutnnya.

"Hahaha,"tawa Adi dan Airen pun menggema di ruang makan.

"Ngomong-ngomong papah tau dari mana?!"tannya Airen.

"Kemarin notaris datang ke kantor, terus ngasih surat wasiat itu,"jelas Adi.

"Mana aku mau liat,"

"Aku ngga bawah,semuannya aku simpan di kantor."

"Ohh,"

"Kamu mamah mau liat??"tannya Adi.

"Mau,"

"Yaudah,nanti mamah ke kantor papa,"

"OKE,"ucap Airen girang.

"Untung mamah belum memberikannya,"lanjutnnya lagi.

"Belum.bagus,"ucap Adi dengan smirk nya.

Setelah itu mereka kembali menjalankan sarapan mereka yang tertunda.

Di sisilain mpo Ati yang melihat dan mendengarnnya menggeleng kepala.

"Sebegitu bencikah mereka ke non Gisel,"gumam mpo Ati.

Di sisi lain...

"Yah.ayah jadi kan buat bantu kita nyari alamat Gisel??"tannya Rian pada Wahyu.

"Iya mas,jadi kan,"timpal Rani.

"Jadi dong,nanti kalo udah ayah temuin ayah pasti ngomongin ke kalian."ucap Wahyu  dengan senyum.

"Ngga sabar,"gumam Rian.

"Ngga sabar?"tannya Rani.

"Ngga sabar makan,"alibi Rian.

"Ohh,yaudah habisin gih,"ucap Rani.

Setelah itu mereka pun sarapan kembali.

Di sisi lain...

Tuk
Tuk
Tuk

Suara langkah Gisel menggema di seluruh ruangan.

"Hmm,"dehem Gisel memecah keheningan di ruang makan tersebut.

Griselia(love And Family Problems)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang