"p...p...papah?! Bruk!" Ujar Alana, sambil membanting pintu rumahnya.
"LAN!" Teriak, Kirena.
Ceklek!
Alana, kembali membuka pintu rumahnya, dengan berat hati, dan rasa benci.<flashback on>
"BUNUH ANAK ITU!" Ucap seorang lelaki paruh baya, yaitu ayah kandungnya.
Suasana di ruangan kecil, dan berantakan itu, seakan neraka bagi Alana. Ayah kandung Alana, tidak menginginkan Alana, sebab hasil perselingkuhan ayahnya
"salah alana apa pah? kenapa kak alen disayang sedangkan alana? mau dibunuh sama papah?" Isak Alana saat tangan dan kakinya diikat oleh ayah kandungnya sendiri.
Alana tak seberuntung teman-temannya saat itu. Dimana anak seusianya masih bermain barbie dan sebagainya. Alana, harus menjalani hidup lika likunya. Ibu dan ayahnya mengalami permasalahan keluarga yang RUMIT.
"hahaha!, salah kamu? Nggak ada kok!, cuman kamuuu tidak saya inginkan alana wisma aditiyaaa!!" Ucap Aditya sambil mengelus dagu Alana dari lembut hingga kasar. Sehingga Alaba merintih kesakitan.
"S...s...sakit p...p...papah! Papah jahat! Hiks! Hiks! Alana benci papah!" Rintih Alana.
Kini Aditya sudah mengenggam sebuah pisau tajam, di tangan kanannya, untuk membunuh Alana.
"ANGKAT TANGAN!" Ucap dua orang polisi, sambil menodongkan pistolnya.
"MAMAH!? tolong alana mahh! Kak alenn tolong Alanaa!" Isak Alana.
Ibu Alana datang pada waktu yang tepat!.
Alana, langsung memeluk ibu dan kakak tercintanya itu, sementara, ayahnya kini berperan sebagai terdakwa di kepolisian atas tuduhan percobaan pembunuhan.
<flashback off>
"Ah! Aku lupa! Aku dulu mau dibunuh kan olehmu? Pak aditya?" Tanya Alana sambil menyilangkan kedua tangannya di dada.
"Maaf! Maafkan aku Alana!" Jawab Aditya memohon dihadapan Alana.
"Saya tidak butuh maaf dari Binatang! Macam anda!" Tegas Alana sambil menutup pintu rumahnya kembali, dan langsung berlari menuju kaamarnya, disusul oleh kedua sahabatnya itu.
"Lan! Lo kuat lan! Gausah nangis ah!" Ucap Alicia sambil memeluk Alana dan menghapus air matanya yang sedari tadi ia tahan, namun jatuh secara tiba-tiba.
"Hiks! Hiks! Papah jahattt! Gue benci papah!" Ucap Alana sambil memberantakkan, sprei miliknya.
"Lannn... itu pap---" belum selesai Kirena bicara, omongannya terpotong oleh Alana.
"Lo semua nggak ngerasain jadi guee, hiks! Hiks!" Isak Alana, sambil terus menghapus air matanya, yang terus menerus jatuh membasahi pipi mulusnya.
"papah gue binatang!" Lanjut Alana, sambil menampakkan muka merah padam, dan mencengkeram erat, spreinya.
"Eh alana! Istighfar bodoh! Itu papah lo!" Ujar Alicia
"BACOT!" Kata Alana.
Alana langsung menuju kamar mandi, dan membasuh mukanya yang sudah membengkak, akibat terus menerus menangis.
Alana langsung mendaratkan bokongnya di kasur indah miliknya, Alicia dan Kirena sedang sibuk bermain ponsel mereka masing-masing.
Tiningtininininggg(suara hp ya gais:v)
Handphone milik Kirena tiba-tiba berbunyi.
"CLEO!? WOI CLEO NELPON! GIMANA NIH!" Ucap Kirena.
"Gue takutt," gumamnya dalam hati
"Angkat!" Singkat Alana sambil memutar bola matanya, malas.
"Diem ya?" Ucap kirena meyakinkan.
[Halo kirenaa!]
[......]
[Ren!, gue jemput ya? Kan 2 bulan?]
[......]
[heiii! Kok nggak ngomong?]
Tutt.....
Telepon dimatikan sepihak oleh Kirena.
"lah? Kenapa lo matiin? Apa katanya?" Tanya Alicia, penasaran.
"dia jemput gue," Balas Kirena.
"Dih?" Tanya Alicia lagi
"Nggak ih apa-apaan! Jangan mau Ren!" Ujar Alana.
"Najis juga gue" balas Kirena, sambil berjalan menuju lantai bawah untuk mengambil minunan dan beberapa cemilan di kulkas Alana.
"Mau kemana, ren?" Tanya Alana
"Lantai bawah, mau ke kulkas, ngambil makanan, ikut yok?" Ajak Kirena
"Hmmmm yaudah".
Merekapun langsung menuju, lantai bawah untuk mengambil beberapa stock makanan, untuk mereka.
Meskipun Alana seorang cewek tomboy, namun, jika sudah urusan drama korea atau drakor, sikapnya berubah drastis menjadi wanita feminim dan yaaa! Umunya wanita.
Wah kontrofersi mulai dateng nih! Seru deh kayaknya, kalo kalian ninggalin votement kalian heheheeee, yuk di follow!!
#staysafetemanteman❤.
KAMU SEDANG MEMBACA
KIRENA
Romance𝕂𝕒𝕞𝕦 𝕚𝕥𝕦 𝕤𝕖𝕡𝕖𝕣𝕥𝕚 𝕤𝕖𝕟𝕛𝕒 , 𝕒𝕜𝕦 𝕥𝕦𝕟𝕘𝕘𝕦 𝕕𝕖𝕟𝕘𝕒𝕟 𝕨𝕒𝕜𝕥𝕦 𝕪𝕒𝕟𝕘 𝕝𝕒𝕞𝕒 , 𝕥𝕒𝕡𝕚 𝕜𝕒𝕞𝕦 𝕞𝕖𝕟𝕚𝕟𝕘𝕘𝕒𝕝𝕜𝕒𝕟 𝕥𝕒𝕟𝕡𝕒 𝕜𝕒𝕥𝕒-𝕜𝕒𝕥𝕒. 𝕁𝕚𝕜𝕒 𝕜𝕞𝕒𝕦 𝕙𝕒𝕕𝕚𝕣 𝕙𝕒𝕟𝕪𝕒 𝕦𝕟𝕥𝕦𝕜 𝕤𝕚𝕟𝕘𝕘𝕒𝕙 𝕦...