Kapitel Eins : Terimakasih

12 1 0
                                    

Dibawah langit malam duduk di sofa bekas di rooftop rumah Ridho, wanita itu bertanya kepadanya "bagaimana perasaanmu sekarang?" Dia menjawab "aku senang sekali bisa bersamamu dan mengajakmu tinggal selama 3hari bersama keluargaku" lalu wanita itu tersenyum sambil melihat wajahnya, dan dia berkata "aku tau yang kau maksut, tadi aku tadi berdiri agak lama ditangga menguping pembicaraanmu dengan adikku Dino. Aku akan menceritakannya sekarang, toh sudah tidak bisa lama lagi aku menutupi dan memendamnya. Tp ingat ini, kamu adalah orang pertama yang akan mendengar keseluruhan ceritanya, kadi dengarkan baik baik aku tidak mau mengulangnya lagi".

Pada akhirnya, malam itu, malam dimana hari terakhir wanitanya berada begitu dekat dengannya dan keluarganya. Dia mau menceritakan semuanya kepada seseorang disampingnya. Mungkin karna terlalu berat dia memegang tangan wanita itu dengan sangat erat, lalu wanita itu membelai punggung tangannya untuk menenangkan.

Hembusan nafas panjang terdengar dan untuk mengawali cerita.

"Jadi, sebelum aku bertemu denganmu yang aneh dan unik haha (tertawa sedikit mungkin cara dia untuk menenangkan  hatinya :)) aku pernah membawa wanita yang pada saat itu aku suka ke rumah ini, ya dia menginap sepertimu, tapi hanya semalam lalu aku 'mengusirnya' dengan menyuruhnya untuk menginap saja dihotel dekat rumah dan aku akan menanggung semuanya. Jangan tanya dulu kenapa, aku akan menceritakannya sesuai janjiku tadi"

Dia menyeruput teh hangatnya sedikit, tanpa sekalipun merenggangkan pegangan tangannya, lalu melanjutkan cerita.

"Mengapa aku berlaku seperti itu, karena entah mengapa tiba tiba saja wanita itu membuatku tidak nyaman. Kau tau kan kalau aku tidak bisa tidur diatas jam 1 malam? Entah bagaimana caranya wanita itu jam setengah 1 pagi tiba tiba masuk ke kamarku dilantai dua dan langsung memelukku, kau pasti berpikir seharusnya aku memanfaatkan dia bukan? Tapi aku tidak melakukannya, aku merasa aneh dan risih, lalu aku menyuruhnya untuk kembali ke kamar tamu di bawah dan mengantarnya karena dia terus memelukku dan berusaha menciumku dengan paksa. Dan saat subuh, dia juga ikut sholat berjamaah, aku melihat ibu disampingnya entah mengapa tatapan ibu berbeda, tidak sama saat melihatnya saat pertama kali melihat dia masuk rumah. Yaa ternyata ibu melakukan metode yang sama seperti yang dilakukan ibu ke kamu, mengetuk kamarnya dan mengajaknya mengobrol. Kata ibu, dia selalu berusaha mengusir ibuku secara halus saat ibuku berbicara. Awalnya aku juga membela wanita itu di depan ibu saat beliau bercerita kepadaku, namun aku akhirnya mengerti alasan ibu melakukan metode tersebut kepada beberapa wanita yang aku ajak menginap dan bertemu keluargaku. Aku mengetahuinya dari Dina, iya si Dina yang kampretnya mashaallah itu hahaha, kata Dina alasan ibu adalah 'untuk menemukan teman disaat saat genting atau resah. Mas tau kan kalau aku sudah berencana untuk pergi keluar negri mengejar beasiswa beasiswa yang telah aku susun dan berencana untuk menetap di LN juga hehehe' gitu kata Dina."

"Lalu bagaimana nasib wanita itu mas?" Tanya wanita di sebelahnya

"Paginya sekitar jam 9, aku mengantarnya ke hotel, aku tetap bersikap ramah kepadanya, mengajaknya keliling jogja dan membelikan berbagai macam yang dia mau. Lalu aku mengajaknya melakukan hal-hal random, tapi wnita itu biasa saja sejak kejadian malam itu, wanita itu berubah. Aku tersenyum melihat perubahan itu, aku merasa Tuhan telah memperlihatkan sesuatu padaku. Lalu beberapa hari setelah kepulangan wanita itu, kami memutuskan hubungan namun tetap berteman."

"Memang aku pemilih, aku mengakui itu, dalam menjalin hubungan pun aku memikirkan keluargaku, aku tetap harus memberi contoh kepada adik-adikku, meskipun terkadang merasa beban juga ketika teringat selalu kata kata ayah bahwa aku adalah tiang contoh bagi adik-adikku, aku adalah garda terdepan dikeluargaku, meskipun aku sedikit bego setidaknya aku berusaha untuk menjadi baik untuk keluargaku."

Setelah menyelesaikan seluruh ceritanya, dia melihat mata wanita yang berada disebelahnya lalu berkata

" Dan entah bagaimana Tuhan memberiku jalan untuk mendekatimu dan membuatmu milikku, banyak hal yang menurutku random dan aneh saat melihatmu, kamu wanita yang biasa saja melihatku, malah saat itu kamu cenderung melakukan hal hal random saat temanku mengatakan aku suka kamu. Dasar kamu wanita random dan alien yang masuk bumi yang kadang manut-manut saja dengan aturan Bumi tapi juga kadang berontak, hahahaha"

"Kamu juga jadi gila kalau begitu, karna kamu telah menyanyangiku yang seorang alien hahahaha" jawab wanita disebelahnya

"Boleh aku memelukmu dek?" Tanya Ridho

Lalu wanita itu membentangkan tangannya siap untuk menerima tubuhnya yang mungkin sedang terguncang karena lega telah menceritakan semuanya, tubuh itu dingin mungkin karena gugup, namun setelah dia mencapai peluknya mulai terasa hangat dan tenang.

Wanita disebelahnya melambaikan kepada sosok sosok yang telah sejak dari tadi bersembunyi di balik pintu tangga yang remang, satu persatu pelukan bertambah dan bertambah beberapa tetes air mata dari keluarga Ridho.

Dan saat itu semua berkata serempak entah siapa yang mengomando, mungkin semesta, semua berbisik "aku sayang mas Ridho"

Dan untuk kedua kalinya wanita di sampingnya melihat orang yang telah merebut,membimbing, dan menenangkannya, menangis lagi,ya.. dia tau itu tangis bahagia bukan tangis di saat mereka vidio call saat wanita disebelahnya itu sakit.

Lalu Ridho memeluk wanitanya dan berbisik "terimakasih ya dek, aku sayang kamu"

Our projek. Part Of RidhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang