Zweiter Teil : Menyiapkan

14 2 0
                                    

2 tahun sebelumnya, 2021

Laki- laki itu bernama Damar Ridho Jola, 25tahun, berpawakan tinggi besar, bisa dikatakan oleh pandangan orang banyak bahwa dua proposional,rambut keriting yang dipanjangkan sebahu namun sering dia ikat cepol.
Entah kenapa dia lebih senang dan selalu memperkenalkan diri sebagai

"Nama saya Ridho"
Begitu tiap kali ia bertemu orang baru, dan kata dia kata 'Jola' di namanya adalah nama keluarga, kata itu ada disetiap nama adik-adiknya juga. Ya dia memiliki dua adik, perempuan dan laki-laki, adik pertamanya bernama Dina Pembayun Jola yang duduk dibangku kuliah semester 2 Fakultas Sastra Indonesia disalah satu Universitas Negeri. Lalu adiknya yang laki-laki bernama Dino Adicandra Jola, dia masih duduk di kelas 3 SMA di daerahnya. Benar kata Ridho, semua anak di keluarganya ada kata ‘Jola’, nama itu berasal dari gabungan nama orang tua mereka, yaitu bapak Joko Pranomo dan ibu Lati Maryadi.

Ridho sendiri memiliki pekerjaan tetap sebagai arsitektur muda dan sering melakukan kegiatan lain sebagai relawan sahabat anak yang dipegang oleh UNICEF dan memiliki hobby fotografi dan traveler.

Ridho sebagai arsitektur muda yang mulai sering menerima pekerjaan dari pasangan-pasangan muda yang cenderung memilih hunian minimalis dan fungsional. Ya, dia memilih untuk memiliki spesialis tentang rumah minimalis dan fungsional, menurutnya segala ruang sekecil dan sesempit apapun harus bisa dimanfaatkan sebaik mungkin. Hal itu lah yang menjadi prinsipnya, dan buruknya adalah ketika ada calon customer yang sudah terlalu menyebrangi prinsipnya tersebut dia tidak segan segan untuk mengcancel atau melemparkan job tersebut kepada temannya, memang sok eksklusif kalau masalah pekerjaannya. Dia juga memiliki kebiasaan yaitu tidak mau bertemu client dirumahnya maupun di rumah clientnya, dia akan memilih untuk bertemu di caffe atau di calon bangunan yang dikerjakannya.

Selain sebagai arsitek, Ridho juga sering mengikuti kegiatan child care atau biasa disebut relawan sahabat anak yang sering diadakan oleh LBH Perempuan dan Anak Yogya (Lembaga Bantuan Hukum) yang bekerjasama dengan PPAI dan UNICEF. Alasannya cukup simple, karena dia memiliki dua adik yang sudah beranjak dewasa dan dia senang sekali dengan melihat tawa anak-anak kecil, katanya "tawa mereka adalah yang paling jujur tanpa campuran apapun". Dengan mengikuti program tersebut dia juga langsung melakukan hobbynya sekaligus yaitu fotografi dan traveling. 

Saking seringnya mengikuti program relawan, Ridho dipercaya oleh pihak PPAI Yogya untuk mengikuti kegiatan kegiatan UNICEF sebagai perwakilan kota  Yogya. Dia sering bergi keluar kota bahkan beberapa kali ke luar negeri untuk kegiatan tersebut.

Saking seringnya Ridho mengikuti kegiatan dan melakukan hal-hal lain yang berhubungan dengan pekerjaannya, menyebabkan dia jarang dirumah dan menjadi kurang dekat dengan keluarganya. Dia mengakui hal tersebut, bahkan selama dia kuliah pun dia juga sudah tidak terlalu dekat dengan keluarganya. Hanya berkomunikasi jika ada kepentingan atau berkumpul lengkap hanya jika ada acara keluarga tertentu.

Bahkan sekarang Ridho tinggal sendiri dirumah minimalis yang dia design sendiri. Tempat tersebut memang tidak terlalu jauh dengan rumah orang tuanya, di suatu wilayah pinggir kota Yogya. Tempat tersebut juga sering dijadikan basecamp oleh kawan-kawannya

Dalam rumah minimalis yang hanya ditinggali seorang laki-laki, terdapat beberapa ruang pribadi yang dia ciptakan sendiri. Begitu kau memasuki area rumah, yang pertama kali kau lihat adalah jendela ruang tamu yang sangat besar menghadap ke kebun yang disertai tempat untuk berkumpul, terdapat meja panjang dan kursi kursi kayu yang nyaman, dua bean bag berwarna biru tua dan oranye. Lalu terdapat garasi, setelah masuk rumah kau langsung disambut dengan barang barang bernuansa kayu yang menenangkan dan nyaman, di ruang tamu terdapat soffa berwana hitam dan meja kecil ditengahnya. Memasuki ruang tengah yang terdapat ruang keluarga atau berkumpul yang menjadi satu dengan dapur, rumah tanpa sekat sekat katanya dan kamar mandi kecil didekat pintu yang menuju taman belakang, di dekat tangga menyju lantai dua terdapat satu kamar tamu. Meskipun rumah tanpa sekat dia tetap menjaga tempat tempat privasi, terdapat dua kamar yang disertai pintu kayu geser, alasan dia menggunakan pintu geser tersebut katanya agar tidak memakan tempat. Memasuki area belakang terdapat dua ruangan, satu ruangan besar yang seluruhnya ditutupi dengan kaca-kaca besar yang sering ia gunakan bersama teamnya dan satu ruangan kecil yang menjadi gudang, tepat di depan ruang rapat terdapat mushola kecil.

Our projek. Part Of RidhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang