Ternyata, dugaanku salah.Aku tak bisa bermain sepuasnya. Bekerja sebagai web master sangat menyibukkanku. Melayani 500 orang dalam satu gedung ini. Harus berlari kesana-kemari. Belum lagi, perintah aneh dari bosku.
“Qiu Liu, tolong belikan aku semua yang tertulis di daftar ini. Oh ya, tokonya tak jauh dari sini. Hanya berjarak 5 kilo meter dari sini. Kau bisa pergi dengan berjalan kaki untuk menghemat biaya bulan ini” titahnya dengan wajah polos.
“Apa, hanya? 5 kilometer berjalan kaki, kau bilang hanya?” tukasku.
“Hanya ada satu toko di daerah ini, dan hanya berjarak 5 kilometer.” ujarnya lagi.“Gak, gak, aku gak mau. Aku harus menyelesaikan pekerjaanku dulu.” bantahku.
“Kau bisa menyelesaikannya setelah membeli barang-barang ini. Tokonya akan tutup sebentar lagi!” paksanya.
Sepertinya dia ingin mempermainkanku.
Tapi, aku harus bersabar dalam menghadapinya.
Aku menghela nafas panjang. “Ha..baiklah! Aku akan pergi. Berikan daftar dan uangnya!”
Aku pun menyetujui perintahnya.
Bagaimanapun, aku harus tetap berjalan kaki. Uang yang diberikannya tidak akan cukup jika aku bersikeras untuk pergi naik kendaraan umum.Di perjalanan aku bertemu dengan lijieng, dia adalah teman sejurusanku. Dia sangat baik kepadaku. Tapi, aku selalu mengganggunya.
“Qiu Liu, mau pergi kemana?” tanyanya sembari mengendarai motor.
“Akhirnya, pasti dia akan memberikan tumpangan kepadaku” gumamku sembari tersenyum.
“Aku ingin ke toko yang berada 5 kilometer di depan jalan ini” jawabku dengan penuh harapan bahwa dia akan memberikan tumpangan.
“Oh, kalau begitu aku pulang dulu. Semangat!”
“Hah, bukan jawaban itu yang kuharapkan. Oi Lijieng!” rengekku.
Huh, jarak 5 kilometer ini membuatku lelah. Sebaiknya, aku beristirahat dulu.
Di kejauhan, aku melihat seorang pria tampan yang sedang berjalan menuju ke arahku.
“Oh, Tuhan. Siapa pria yang sangat tampan ini?”
Mataku membesar, penuh dengan binar-binar terang.
Tapi, mengapa semakin lama aku merasa kesakitan padahal dia tak menyentuhku, dan masih berjarak sangat jauh dariku?
“Rasa sakit ini kurasakan lagi. Apakah pria ini adalah anak laki-laki yang hadir dimasa kecilku kala itu? Orang yang kucari bertahun-tahun lamanya. Akhirnya, aku menemukannya!” ujarku dalam batin.
Kini, aku harus menemukan jawabannya.
Aku berusaha menahan rasa sakit ini. Memberanikan diri untuk menemuinya. Sekali melangkah untuk mendekat, berkali-kali aku terjatuh.
Sepertinya, aku tidak bisa menahan. Ini rasa sakit yang membunuh. Lebih baik menjauh darinya.
Aku segera pergi menjauh darinya. Bergegas membeli semua barang yang tertulis di daftar dan segera pulang.
“Bos, ini barang-barang milikmu! Aku sudah membelikannya.”
Tanpa basa-basi panjang, aku meletakkan semua barangnya di atas meja dan bergegas pergi ke gudang, sekarang telah menjadi tempatku beristirahat saat bekerja.
Rasa sakit ini masih terasa membekas di sekujur tubuhku.
Tanganku seperti terbakar.
“Apa sebaiknya aku meminta kepada Gun Gun untuk mengobatinya lagi? Hanya dia orang yang bisa mengobati lukaku.” fikir ku.Aku bergegas turun untuk menemuinya.
Tapi, aku sedikit takut mengatakannya. Bagaimana kalau dia menanyakan penyebab luka bakar di tanganku ini. Sudah pasti dia akan bertanya.
“Bos” panggilku sembari menutup mata, mengulurkan tangan untuk menunjukkan luka yang memenuhi tanganku.
“Ada apa? Kau ingin meminta gaji padaku? Kau belum bekerja satu bulan, masih seperempat hari.”
“Apa?? Kenapa meminta gaji? Apa dia tidak melihat luka bakarku?” tanyaku dalam hati dengan heran.
Perlahan aku membuka mata, tak terlihat apa pun ditanganku. Bahkan, bekasnya pun menghilang.
“Kenapa bisa? Sepertinya, tadi terasa sangat sakit.” gumamku.
“Kau sakit? Kalau sakit tidak usah memaksakan diri untuk bekerja, aku tidak akan memotong gajimu!”
Aduh, sepertinya aku harus menghindar agar tidak ketahuan.
“Gak sakit, Bos! Hanya sedikit lelah setelah berjalan kaki 5 kilometer” ujarku gugup.
Aneh sekali, luka di tanganku hilang seketika. “Huh, hampir saja ketahuan”
Aku bergegas kembali ke kamar.
Mulai menancapkan kartu glory milikku dan memasukkan username.Sebaiknya, aku memberi kabar bahwa aku akan sangat jarang masuk ke dalam server game.
“Huo ALihu, mungkin ada beberapa misi yang tak bisa aku hadiri. Sebelumnya, aku minta maaf.
Aku baru mendapatkan pekerjaan. Jadi akhir-akhir ini akan terlalu sibuk.”
Aku menuliskannya di kolom chat yang tersedia. Menunggu jawaban darinya.
“Misi kita hampir selesai. Jika kamu tak bisa, aku akan membawa teman-temanku. Tapi, aku harap kamu bisa menghadiri misi terakhir pasangan glory”
Aku membalasnya, “Ha.... Baik, aku akan berusaha untuk hadir pada misi terakhir pasangan glory!”
“Jaga dirimu baik-baik!”
“Jangan khawatir, aku tau cara menjaga diriku dengan baik”
“Aku takut kamu tak menghadiri misi terakhir kita. Seperti yang aku tau, kamu selalu membahayakan dirimu tanpa berfikir bahwa keselamatanmu lebih berharga”
“Terlalu berlebihan! Aku tak mungkin membahayakan diriku.”
“Tapi aku merasa, jika aku tak ada di sampingmu maka bahaya akan membututimu.”
“Sudahlah! Aku masih harus bekerja.”
“Bekerjalah dengan baik! Kamu harus segera membeli laptop.”
“Bagaimana kau tau aku tidak mempunyai laptop pribadi?”
“Hahahah, bagaimana bisa aku tak mengetahui itu? Sudah, sudah, bekerjalah dengan baik! Aku akan offline!”
“Woi, siapa kamu sebenarnya? Jangan-jangan kau selalu membututiku!”
(Pesan anda gagal dikirim)
Sial, dia offline sebelum pesan itu sampai.
Pasangan sepertinya tak seharusnya berada di dalam game. Dunia ini kekurangan lelaki peduli sepertinya.
“Andai saja Huo ALihu adalah lelaki tampan yang aku temui pagi ini!” gumamku mengharap.
“Oh tidak, tidak! Lelaki tampan itu menyakiti tubuhku setiap kali aku mendekatinya. Huo ALihu tak pernah menyakitiku. Dia selalu menjagaku.
Bagaimanapun, Huo ALihu adalah satu-satunya pasangan terbaik didunia ini.”
KAMU SEDANG MEMBACA
WO AI NI
Teen FictionAku Miss.Gloves, mahasiswi jurusan ilmu komputer yang selalu menggunakan sarung tangan. Sangat membenci air terutama hujan. Mereka akan menyetrumku. ALi, dia adalah putra mahkota klan air yang selalu menyakiti Qiu Liu di kala ALi berada di dekatnya...