GUN GUN, si penguasa segala klan

13 2 0
                                    

Aku tak merasakan apapun setelah membuka mata. Tak ada rasa sakit di tubuhku, tubuhku juga penuh dengan kekuatan.

Tapi, kenapa aku berada di asrama, seharusnya aku berada di warung internet.

Kulihat Ran Shu berjalan membawa segelas air minum menghampiriku, "kenapa tubuhku sangat cepat pulih?"tanyaku.

Ran Shu menjawab ku dengan penuh tanda tanya.

"Sejak kapan kau mengenalnya?"

"Baru beberapa Minggu lalu!"jawabku singkat.

"Kenapa dia bisa menyentuhmu, bahkan mengobati luka-lukamu?"

Lagi-lagi dia bertanya.

"Aku juga tak tau! Aku sudah mencoba mencari tau, tapi tak terlihat setitik pun keistimewaan darinya."jelas ku sembari menyantap air minum yang berada di genggamannya.

"Siapa dia, aku tak perduli! Tapi dia terlihat sangat tampan, dan terlihat muda!" Ran Shu semakin menggodaku.

"Aku akan membantumu!"ucapku.

Dan tak ku sangka ucapan ku sangat membuatnya senang. "Berjanjilah, kau akan membantuku!"

"Iya, aku janji!"ucapku sembari mengacungkan kelingking.

"Tapi, bagaimana caranya?"tanyanya dengan wajah murung.

"Aku akan memikirkannya! Tak perlu sedih, aku bekerja padanya. Dengan segera, pasti aku akan membuat kalian bersama."jelasku.

Seketika matanya membinar, "itu dia! Kau bekerja disana kan? Bagaimana, kalau aku yang menggantikan mu bekerja? Itu akan menjadi cara yang paling cepat."

"Tidak, tidak! Kau tidak boleh menggantikan ku! Aku sangat membutuhkan uang dari pekerjaan itu. Jika kau menggantikannya, maka darimana lagi aku akan mendapat uang untuk memenuhi kebutuhanku? Aku juga harus segera membeli laptop."bantahku.

"Tenang saja, gaji itu tetap jadi milikmu. Aku hanya menggantikan posisimu bekerja!"

"Tidak, tidak! Itu lebih tidak boleh!"bantahku lagi.

"Yaudah deh! Kalau gitu, kita bagi dua aja!"usulnya. "Gimana?"sambungnya.

"Baiklah, usulan mu diterima!"ucapku.

"Yeah!"teriaknya sembari memelukku erat.

????

"Qiu Liu, ayo cepat bawa barang-barang mu dari sini! Aku ingin cepat-cepat menggantikan posisi mu."

Ran Shu tiba-tiba saja datang sembari menggeret koper ditangan kanan dan kirinya.

"Ha? Kenapa harus hari ini juga?"tanyaku kaget.

"Lebih cepat, lebih baik!"balasnya.

"Bagaimana mau membawa barang-barang ini, aku belum membereskannya."

"Sudah, sudah! Gak usah banyak bicara, ayo cepat bereskan barang-barang mu!"paksa nya.

Dengan sigap, Ran Shu mengeluarkan semua barang yang ada di lemari ku. Dan mulai menata rapi barangnya.

"Ran Shuuuuuu!!!!" Teriakku sekencang-kencangnya.

Malam ini hujan, dan tak mungkin aku mengangkut semua barang sekaligus.

"Apaan sih? Gak usah teriak-teriak ah! Bising tau!"bentaknya.

"Gak, aku gak akan pindah malam ini. Hujan akan menyetrum ku! Bukankah kau tau itu?"bantahku.

"Baiklah, hari ini kau boleh menginap disini. Tapi, hanya hari ini! Tidak ada tambahan hari."

"Baik, Nyonya Gun Gun!"godaku.

"Apaan sih! Belum jadi jugak! Aku juga tidak tau, apakah dia akan menyukaiku atau tidak?"

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 10, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

WO AI NITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang