Tahun ini adalah tahun ketiga mereka di SMA Yuuei. Masih dengan wali kelas yang sama——Aizawa Sensei dan ketua kelas yang sama pula seperti tahun-tahun kemarin. Yah... Tidak ada yang cocok menjadi ketua kelas selain Iida Tenya.
Saat ini kelas 3-A sedang menjalani latihan tanding atau duel di Gedung Olahraga Gamma. Mereka di dampingi Midnight Sensei——sebagai juri, Cementoss Sensei——yang menyediakan arena tanding dan terakhir Aizawa Sensei yang hanya mengamati. Seperti biasanya.
"Waktu habis! Pemenangnya... Midoriya Izuku-kun!"
Hampir semuanya bertepuk tangan mendengar seruan dari Midnight Sensei. Sementara sang pemenang——Midoriya tersenyum malu-malu sambil berjalan ke luar arena tanding bersama lawannya barusan sekaligus teman dekatnya——Iida Tenya.
"Kalian berdua benar-benar cepat!"
"Hampir saja pertandingan tadi berakhir seri!"
Baru saja Midoriya dan Iida duduk, mereka sudah diserbu Kaminari dan Sero.
"Ya. Hampir saja. Kalau saja kacamata Iida-kun tidak jatuh dan membuatnya lengah, kero." timpal Tsuyu diangguki yang lain.
"Maka dari itu! Lepas saja kacamatamu, Iida-kun!" giliran Mina yang angkat suara.
Iida menggeleng sambil meletakan kedua tangannya di depan dada. "Tidak, tidak, tidak. Kacamata ini adalah salah satu bagian dari hidupku!"
Beberapa yang ada disana mendengus.
"Tapi kau punya puluhan di kamarmu."
"I-itu..."
Mereka tertawa melihat wajah Iida yang kebingungan.
Sudah lebih dari dua tahun mereka bersama tapi tidak pernah bosan membuat lelucon dan tertawa bersama. Seperti sekarang ini.
"Mohon tenang!" Midnight Sensei melotot lalu menghela nafas panjang. "Kalian harus tetap fokus. Mengerti?"
Setelah Cementoss Sensei selesai mempersiapkan arena. Midnight Sensei mendapatkan sinyal untuk melanjutkan pertandingan yang sempat tertunda.
"Kalau begitu kita lanjutkan. Pertandingan ke-enam, Todoroki Shouto melawan Ojiro Mashirao!"
Mereka bersorak sambil bertepuk tangan. Ada yang memberi semangat Todoroki——seperti Momo dan juga Hagakure yang tak kalah dalam menyemangati Ojiro.
Todoroki dan Momo memang sudah menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih sejak kelas dua semester dua.
Sementara untuk hubungan Ojiro dan Hagakure sendiri keduanya sama-sama menyanggah jika ditanya soal hubungan mereka. Padahal dari sejak kelas satu dulu mereka berdua cukup dekat.
"Siap? Start!"
Sebagian besar sibuk melihat pertandingan itu. Melihat betapa kerennya Todoroki sebagai seorang ahli petarung jarak jauh melawan Ojiro yang sangat gesit menghindari serangan es dan api milik Todoroki dengan ekornya. Duel mereka berdua benar-benar seru!
Tapi, di antara mereka ada salah satu siswi yang pandangannya fokus pada seorang saja. Ya, kedua bola matanya dari tadi mengamati Midoriya yang terlihat sibuk menggumamkan sesuatu sambil melihat duel Todoroki dan Ojiro dengan jari-jarinya menuliskan sesuatu di buku catatannya.
Uraraka terkekeh kecil melihat betapa lucunya ekspresi serius Midoriya.
Uraraka jadi teringat saat mereka masih kelas satu, tepatnya saat sedang Ujian mendapatkan Surat Izin Pahlawan Sementara. Saat itu ia bertekad untuk melupakan perasaannya kepada Midoriya. Tapi tekad itu tidak bertahan lama.
Lihat, sekarang saja Uraraka masih menyimpan perasaan itu. Bahkan sekarang sudah semakin besar——perasaanya kepada Midoriya.
Benar-benar konyol. Apa semua perempuan di dunia ini juga pernah labil seperti dia?
"Ochako-chan?"
"Hah?!"
Uraraka hampir menerbangkan tubuhnya sendiri.
Lalu, ia menyadari tatapan dari teman-temannya. Ia bingung, tentu saja. Ada apa dengan kalian? Apa ada yang aneh? Pikirnya.
"Ochako-chan, giliranmu sekarang."
Seakan tersadar sesuatu Uraraka langsung tersenyum menganggukan kepalanya dan mengucapkan terimakasih kepada Tsuyu-karena menyadarkannya.
Uraraka segera berjalan memasuki arena tanding dan menghela nafas panjang mengingat siapa lawan tandingnya.
"CEPAT ATAU KU BUNUH KAU!"
Bakugo Katsuki. Pria yang sangat kuat sekaligus sangat kasar. Benar-benar berbeda dengan sosok Midoriya.
Ya, Uraraka sendiri tidak terlalu dekat dengan Bakugo. Tiga tahun berada di kelas yang sama tapi hampir tidak pernah saling bicara. Ia tidak membencinya. Tapi... Ya begitulah. Mereka berdua mungkin tidak akan pernah dekat.
Uraraka sendiri tidak tau dengan nama pahlawan Bakugo. Apa di antara kalian ada yang tau?
"Siap? Start!"
Uraraka memang tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan Bakugo dan yang lain. Bakatnya pun tergolong lemah jika dibandingkan dengan bakat milik Bakugo. Tapi...
DUARRR!
"AKU TIDAK AKAN TERTIPU DENGAN TRIK BODOHMU ITU UNTUK KEDUA KALINYA!"
Bakugo berteriak seperti biasanya. Dia memberi ledakan tanpa ampun kepada Uraraka yang gesit menghindarinya. Pertarungan antara keduanya begitu sengit walaupun Uraraka terlihat sedang terpojok.
Uraraka sendiri sudah sangat mahir dalam ilmu bela diri. Dia sudah belajar banyak selama magang di agensi yang ia tempati.
DUARRR! DUARRR!
"URARAKAAA!"
Bakugo berteriak kesal kepada Uraraka yang masih dengan gesit mencoba mendekatinya. Gadis ini benar-benar merepotkan!
Seolah mendapatkan kesempatan, Bakugo melihat titik buta Uraraka yang sekarang mencoba mendekatinya. Bakugo langsung menembakkan peluru ledakannya selama beberapa detik hingga asap ledakan memenuhi pandangannya.
Bakugo menyerengai karena tidak merasakan keberadaan Uraraka. Ia berfikir jika sudah berhasil.
Tapi, itu hanya bertahan beberapa detik.
Uraraka entah sejak kapan sudah berada di belakang tubuh Bakugo dan menjatuhkannya.
"Aku yang menang, Bakugo-kun." bisik Uraraka di atas punggung Bakugo dengan kedua tangannya menahan lengan Bakugo.
Semua teman-temannya menatap takjub Uraraka yang berhasil mengalahkan Bakugo dengan cepat. Uraraka sendiri sudah yakin kalau dia sudah menang. Ya... Awalnya memang begitu.
"Kau... Benar-benar merepotkan!"
Tiba-tiba, lengan Bakugo terlihat seperti mempersiapkan sebuah ledakan baru dengan posisi masih ditahan Uraraka.
Uraraka yang melihatnya kebingungan. "Apa yang——"
DUARRR!!!
Terjadi ledakan yang begitu besar hingga membuat arena pertandingan runtuh seketika. Semuanya tertutupi asap sisa ledakan.
"Apa itu barusan?!"
"Uraraka-san!"
"Woi Bakugo! Apa yang kau lakukan?!"
"Ochako-chan!"
Sampai asap mulai menipis memperlihatkan kedua pasangan yang barusan berduel dengan sengit, sekarang sama-sama terbaring di arena yang sudah hancur.
Uraraka dan Bakugo. Mereka berdua tidak sadarkan diri.
![](https://img.wattpad.com/cover/228174437-288-k380539.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
My Hero Academia : Uravity Choice
Fanfiction© Horikoshi Kohei " Sekitar 80% dari populasi manusia di dunia, terlahir suatu ciri khas bernama Bakat. Demi melawan penjahat yang menggunakan Bakat untuk hal yang buruk, pekerjaan sebagai pahlawan pun terlahir. Namaku Uraraka Ochako, memiliki imp...