03 . again delayed

274 37 0
                                    

Beberapa hari setelah kejadian di UKS. Uraraka dan Bakugo sama-sama bersikap seolah-olah kalau percakapan mereka berdua waktu itu tidak pernah terjadi. Tidak ada yang mengungkit juga. Semua kembali seperti biasa.

Seperti saat ini, di dalam asrama hanya ada beberapa murid.

Ada yang punya urusan dengan agensi yang mereka tempati.

Ada juga yang punya urusan pribadi .

Karena hari masih siang mereka boleh pergi kemanapun jika sudah mendapat izin dari Aizawa Sensei.

Lagipula anggota Aliansi Penjahat yang tesisa——Shigaraki Tomura juga sudah lama sekali tidak bergerak sejak terakhir kali dikalahkan——sekitar setahun yang lalu. Ada rumor yang beredar kalau dia sudah mati.

Karena itu juga, peraturan di SMA Yuuei tidak terlalu ketat.

"Kalau dipikir lagi, aku mulai setuju apa yang dikatakan Bakugo-kun padamu Ochako-chan, kero."

"Haa? Kau juga, Tsuyu-chan?"

Uraraka mendesah kesal sementara Tsuyu hanya memainkan ponselnya. Mereka berdua ada di kamar Uraraka.

"Aku tidak faham maksudnya. Tapi, aku merasa kesal sekali!"

Tsuyu mematikan ponselnya kemudian menghadap ke arah Uraraka. Ia mengetahui rahasia besar gadis itu dan tentu saja ia mendukungnya.

Tsuyu sedikit terkejut mendengar cerita Uraraka dan apa yang dikatakan Bakugo itu. Tapi, Tsuyu setuju dengan itu.

Setiap Tsuyu melihat sosok Midoriya, Tsuyu menyadari sesuatu.

Sesuatu yang mungkin hanya dia dan beberapa orang peka yang menyadarinya.

"Ochako-chan." panggil Tsuyu serius.

Uraraka yang tengah meringkuk di sisi tempat tidur membalikan badannya. "Apa?"

Tsuyu akan mengatakannya sekarang.

Pintu kamar Uraraka diketuk seseorang yang mengalihkan atensi Uraraka saat itu juga. Belum juga menanyakan siapa pelakunya, seseorang itu lebih dulu memanggil namanya.

"Uraraka-san!"

"Deku-kun?!" pekik Uraraka langsung berlari ke lemari dan memakai baju atasan. Ngomong-ngomong sebelumnya dia hanya memakai tank top.

"A-ano... Maaf karena tidak sopan mengganggumu apalagi sampai datang ke depan kamarmu begini."

Mendengarnya, Uraraka langsung melangkah membuka pintu kamarnya setelah selesai memastikan penampilannya. Ia tersenyum.

"Ti-tidak apa-apa."

Benar-benar gadis yang sedang jatuh cinta.

Midoriya tersenyum kikuk mendengarnya. Lalu ia tidak sengaja melihat Tsuyu di dalam kamar Uraraka.

"Ah, ternyata ada Tsuyu-chan juga. Apa kalian sedang sibuk?" tanya Midoriya.

Uraraka menggeleng cepat. "Tidak juga. Tsuyu-chan sedang tidak ada kerjaan jadi dia menemaniku." jawabnya lengkap dengan senyuman.

"Benarkah begitu?"

Uraraka mengangguk cepat. Ia sepertinya sangat semangat.

"Yang lebih penting, ada urusan apa, Deku-kun?"

Midoriya memegang tengkuknya. "Begini Uraraka-san... Apa kau bisa ikut denganku?" tanyanya.

Pertanyaan yang sangat ambigu itu membuat wajah Uraraka tiba-tiba tersipu malu.

"I-ikut Deku-kun? K-ke-kemana?"

"Pusat perbelajaan. Bagaimana, Uraraka-san? Kalau kau keberatan tidak masal——"

"A-aku tidak keberatan kok! Sama sekali!"

Midoriya langsung tersenyum lebar. "Kalau begitu ayo berangkat sekarang, Uraraka-san."

Tanpa aba-aba, Midoriya menggenggam telapak tangan Uraraka.

Bayangkan sendiri wajah Uraraka sekarang. Wajahnya sangat merah dan imut sekali. Walaupun Midoriya tidak menyadarinya.

"Tapi Deku-kun... B-bajuku..."

Midoriya menoleh dan menatap Uraraka beberapa detik kemudian kembali tersenyum.

"Tidak perlu ganti baju, Uraraka-san. Kau sudah terlihat cantik."

Uraraka hanya bisa tersenyum dan mengikuti Midoriya. Pikirannya seolah meledak dan wajahnya terasa sangat panas. Dadanya lagi-lagi berdetak lebih cepat.

Sensasi jatuh cinta.

Uraraka berharap di dalam hatinya agar Tsuyu-chan merekam yang barusan itu! Sangat-sangat berharap!

Sementara itu, Tsuyu menggelengkan kepalanya dan memperhatikan layar ponselnya yang ia gunakan memotret adegan di depan kamar Uraraka barusan.

Tsuyu terdiam beberapa detik sebelum menghela nafas panjang.

"Ya sudah, lah..."

Tsuyu tidak bisa mengatakannya pada Uraraka.

My Hero Academia : Uravity ChoiceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang