" Kapten Levi! Kami kehilangan target. Female, B class, sepertinya staminanya berkurang karena kami berhasil melukainya. Dia menghilang di sekitar arah utara dari tempat anda. " lapor Mikasa dengan jelas.
Levi menyentuh earphonenya dan membalas, " Aku akan mencarinya. Jangan sampai lengah karena tempat ini sarang mereka. ".
Pemimpin regu khusus pembasmi vampir itu mulai menembakkan kawat bajanya ke dinding bangunan apartemen yang dirumorkan banyak ditinggali oleh para makhluk penghisap darah. Rumor itu tercipta karena banyaknya korban yang mati kehabisan darah ditemukan di sekitar sana. Tetapi anehnya pelakunya sampai saat ini satupun belum ditemukan.
Levi bermanuver menggunakan peralatan 3D manuver gearnya dan mendarat di salah satu atap bangunan untuk memantau sekaligus mencari sosok yang diserang oleh anggota regunya. Jika B class, maka vampir itu termasuk vampir kelas atas yang kekuatannya puluhan kali lebih kuat daripada kekuatan seorang manusia. Si pemimpin regu kembali bergerak menyusuri daerah yang dilaporkan oleh saudara jauhnya tadi dengan teliti.
Dengan cepat ia menghentikan tekanan gasnya agar berhenti melayang di udara. Ia mendarat dan berjalan ke tempat yang ia lewati karena sudut matanya tadi melihat sesuatu di dalam gang sempit. Levi berjalan menghampiri sosok yang tertelungkup di atas genangan darah di ujung gang buntu tersebut. Dengan tetap mempertahankan kewaspadaannya, ia berjongkok dan mencoba membalikkan tubuh sosok yang ternyata seorang perempuan.
Levi memperhatikan kondisi tubuh perempuan itu. Sebuah goresan panjang mulai dari bahu hingga ke pinggang perempuan itu yang menjadi sumber genangan darah yang ada. Pastinya ini tidak mungkin ulah vampir kepada manusia.
Tiba-tiba tubuh perempuan itu bangkit dan mencoba menyerang Levi. Pria itu segera menghindar kemudian menendangnya hingga membentur dinding bangunan. Levi menyiapkan senjatanya. Sebuah pistol yang jika ditembakkan ke makhluk penghisap darah, maka peluru khusus di dalamnya akan memasuki tubuh makhluk itu kemudian meledak dan terbakar sehingga vampir tidak bisa melakukan regenerasi.
Perempuan itu tampaknya sudah tak memiliki kekuatan lagi. Ia melirik Levi dengan iris merahnya yang layu. Levi menatapnya dingin. " Kau salah satu pelaku korban di daerah ini? "
Tatapannya menajam pada Levi. " Aku tahu kaum kita tidak pernah bisa berdamai. Tapi aku tidak berbuat apa-apa, sialan. " umpatnya dengan terengah-engah. Perempuan itu menundukkan kepalanya yang terasa berat. Ia bisa saja mematahkan leher manusia dalam satu detik jika kondisinya tidak seburuk ini.
Dalam hati, perempuan itu membatin, ' Apakah ini akhirnya? Hanya seginikah kehidupan yang bisa kupertahankan? '
Levi menaikkan sebelah alis melihat sesuatu menetes dari wajah perempuan itu. Pria itu menyadari kepasrahan makhluk penghisap darah yang sekarat itu.
Entah kerasukan apa, Levi mendekat dan menarik kepala perempuan itu agar berbaring di tanah semen. Kemudian Levi meneteskan darahnya dari goresan yang ia buat di lengannya ke mulut perempuan itu.
*******
22 Jan 2021
HOLLA!!!
Ehee.. masih adakah waifu Levi di sini??Selamat datang di fanfic Levi terbaru gue!!! Yeaayy..🎉🎉🎉
Reader : Halah sok an cerita baru, yg atu lagi aja belom update2 sampe sekarang.
Gue : Aha...ha ha ha.. (usap keringat dingin).
Cerita sebelah, Freedom pending dulu yaak Reader-san.. Gomenn🤧🤧 Idenya lagi mampett.
Dan diingatkan, untuk cerita kali ini ratingnya 18+ eaaa.. *ehm nggak yang parah amat kok wkwkwkkwk (mungkin).
Levi : Hmm..
Gue : EH LIPAII BELOOM!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Deal with You (Levi x Reader)
Fanfiction" Kudengar, vampir memiliki harga diri yang tinggi. Jadi tidak mungkin kau meninggalkan hutang pada makhluk yang menjadi sumber tenagamu, bukan? " (Y/N) menatap Levi tajam. " Dasar makhluk konyol. " Levi melipat tangan di depan dada dengan wajah ang...