Chapter 3

116 16 1
                                    

🐣🐣

"APPPAAAAAAAA????"  Kata gue kaget karena mendengar apa yang dibilang orang yang gue telpon tadi.
"Heh, kok lo kaget?. Waahh, berarti lo beneran lupa  ya tujuan kedua lo kesini itu ngapain. Ckckck" ini Cindy, ya, temen gue yang nelpon gue sebanyak 39 kali.
"Eh, bukan gitu. Gue gatau kalau nikahan lo itu minggu depan!" Kata gue yang masih syok.

"Yaiyalah. Pokoknya gue gamau tau. Besok itu paket yang gue kirim ke lo sampe. Gue udah bilang ke tante Joy juga. Itu isinya baju satu set lengkap sampe sepatu. Pokoknya lo harus dateng ke nikahan gue pake itu. Titik. Gaada alasan!" Titah Cindy ke gue.

"Iya, iya maaf. Pasti gue pake kok." Kata gue nurut. Ya mau gamau.
"Alamatnya udah gue email dari sebelum lo ke korea ya. Jangan lupa. Tepat waktu!." Titah nya lagi.

"Iya iya inget kok. Insyaallah on time kok gue."
"Bagus deh. Love you babe. See you next week. Gue sayang banget sama lo. Assalamualaikum."
"Love you too. Wa'alaikumsalam." Kata gue sambil memutus panggilan.

"Wah, gue masih ga nyangka kalau tu anak bakalan nikah minggu depan. Dijodohin sama orang tua. Yang diundang juga ga banyak. Untung banget dia masih ngundang gue. Haha. Pantesan dari tadi gue ngerasa kaya lupa sesuatu. Yah, ternyata nikahan sahabat gue sendiri. Hihihi." Gue nge dumel sendiri sambil buka email dari sahabat gue itu.

"Hmm, akad nikahnya di Seoul Central Mosque yaa. Haaaahh, senangnya ngeliat sahabat sendiri bahagia." Gue pun ngerebahin diri di kasur.

"Jadi gasabar deh nunggu paketnya dateng. Pasti gaunnya cantik banget deh kalau pilihannya Cindy. Hihihi." Kata gue yang akhirnya gue pun terlelap.

🐣🐣

Ting Tong! Ting Tong!
(Anggep aja bel nya gitu -author-)

"Ya, sebentar!" Kata gue dan langsung ngibrit ke depan pintu.
"Punten paket, dengan Vania Amanda?." Kata abang pengantar paket.
"Iya dengan saya sendiri." Kata gue antusias.
"Sama neng, abang juga sendiri. Jadian yuk. Gak, bercanda aja saya kok. Ini paket dari Cindy Fazila. Mohon tanda tangan disini." Kata abang pengantar paket tersebut.
"Ah, baik." Kata gue dan langsung tanda tangan.
"Terimakasih." Kata gue setelah menerima paket tersebut.

/emang ada gitu? Orang korea ada gitu ga sih ngirim paket? Gatau ah, belum pernah kesana.hihi/

"Tante, liat deh. Aku dapet kiriman paket dari Cindy." Kata gue semangat sambil menghampiri tante gue yang ada di dapur.
"Oh udah dateng?. Buka dong. Tante penasaran." Jawab tante gue yang baru aja selesai nyuci piring.

Tanpa babibu, gue pun langsung buka paket tersebut. Paket yang cukup gede. Daaaannnn..

"WAAAAAHHHH!!!!! CANTIK BANGEEETTTT!!!!" Kata gue yang masih ga bisa berhenti senyum lebar karena gaun yang dikirim Cindy ini benar-benar cantik.

Gaun berwarna babyblue dengan model yang simple tapi elegant komplit dengan heels dan hijab dengan warna senada.

"Wah iya, bagus banget bajunya. Eh itu ada suratnya." Kata tante gue dan menunjuk sebuah surat yang ada didalam paket tersebut.

"Hmm," gue pun langsung ngambil surat itu dan membacanya.

"To my best friend, Vania.
I hope you like my gift. I really hope you wear this for my wedding. I'm sure you must be very beautiful in that dress. Haah, ga terasa sebentar lagi hari pernikahan gue. Gue juga ga nyangka kalau perjodohan gue kemarin tetap akan berlanjut sampai ke pernikahan ini. Lo inget ga sih waktu itu gue stress banget karena gue takut dijodohin sama bapak-bapak. Hahahah. Ternyata nggak. Insyaallah dia orangnya baik. Insyaallah juga dia bisa menjadi imam gue sampai akhir hayat gue. Namanya Mark lee.  Kalau di undangan kemarin emang nama aslinya Lee Minhyung. Gue kasih tau sekarang biar lo ga bingung. Oh iya, walaupun gue udah nikah, gue tetap sahabat lo. Gue ga mau kita miss comunication sampai kapanpun. Lo sahabat terbaik yang gue punya. Gue harap begitu juga lo anggep gue. I hope we both get the best match from Allah Swt. ,and we will be friends until Jannah.
Aamiin..."
-Cindy-

Assalamualaikum,Nana| Na Jaemin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang