1. Sakit, Papa ...

2.8K 250 23
                                    





Hai hai readeeers ... 😄😄😄 kita mulai kisah mereka ....




Happy Readiing... 😆😆😆






"Kau!"

Geraman tertahan di susul tangisan pilu terdengar, "Sakit, Papa ... "

Mata Aussie terbuka.

Pandangannya mendapati langit langit kamar apartemen Harland, dia berada dalam selimut. Dia linglung ...

Kenapa dia ada di sini?

Bukankah tadi dia terjun dari atap dan mati. Tapi kenapa dia ada di sini? Di kamar yang biasa dia tempati bersama Sidney. Sebenarnya apa yang terjadi? Seharusnya dia bertemu dengan malaikat tapi kenapa dia malah tertidur di sini?

Di tengah kebingungannya suara desis tajam amarah masuk ke dalam indra pendengarannya, "Sekarang kau harus menerima hukuman dariku!"

"Jangan hukum Sidney, Papa ... " isak tangis begitu memilukan. "Maafkan Sidney ... Papa ... Sidney tidak sengaja ... "

Sidney.

Itu suara putranya. Dia akan mencerna semua ini nanti. Sekarang dia hanya ingin melihat pria kecilnya ... dengan degupan tak menentu teramat bahagia, segera dia bergegas turun dan keluar dari kamar.

Dia mematung. Ketika melihat di tengah cahaya yang masuk siang yang masuk dari kaca besar di ruang tengah dengan tirai yang sudah tersibak, Harland menarik paksa Sidney yang wajahnya telah basah oleh derai tangis. Sikecil mengeleng geleng pelan sambil berujar 'jangan hukum Sidney ... Sidney minta maaf'

Mengiris batin.

Dia menelaah. Kejadian ini sama persis seperti dua tahun yang lalu. Ketika pria tidak punya hati itu menghukum lelaki kecilnya yang saat itu tidak sengaja menumpahkan minuman ke dokumen dokumen penting di meja kerjanya.

Saat itu Sidney hanya ingin menunjukan perhatiannya pada Harland dengan membuatkan jus jeruk yang dia tuang sendiri dari kotak jus di dalam kulkas. Dia dengan tangan kecilnya tidak sengaja menumpahkan jus itu ke meja kerja suaminya hingga memancing emosi Harland.

Pakaian mereka sama. Seperti saat itu. Harland membalut tubuhnya dengan celana denim hitam dan baju rajut panjangnya sementara sikecil memakai kaos dan celana katun selututnya.

Wajah kecil itu memerah dengan tetasan air mata yang terus jatuh.

Aussie tersadar. Dia menyembangkan senyum di iringi lelehan air mata suka cita. Dia kembali ke masa lalu. Masa di mana dia masih bisa menyentuh putra tercintanya. Setahun sebelum insiden kecelakaan yang menewaskan malaikat kecilnya. Dan sepertinya Tuhan memberinya kesempatan kedua untuk menebus semuanya saat ini.

"Papa ... Sidney tidak mau dihukum ... " lirih si kecil.

Dia mengusap air matanya kasar dan buru mendekat mencengkram lengan Harland, tangan yang sedang meremas lengan Sidney.

Harland terkejut. Dia berhenti bergerak tepat di depan pintu kamar mandi. Yang ada di luar kamar.

Aussie ingat. Setelah ini Harland dengan tega akan mengguyur Sidney setelah itu menguncinya di kamar mandi selama dua hari dan setelah itu si kecil sakit selama beberapa hari.

Saat itu dia hanya akan menahan kesedihannya mendapati perlakuan kasar Harland pada putranya sendiri. Karena jika dia mengintrupsi atau menolong Sidney, Harland selalu mengancam akan mencerikannya. Dan dia yang saat itu begitu mencintai pria itu tidak bisa berbuat apa - apa selain diam dan tidak melakukan apapun. Sebab dia tidak ingin kehilangan pria itu. Cintanya memang teramat dalam hingga membuatnya mendadak bisu ketika pria itu menyiksa buah hatinya. Tapi sekarang ... jangan harap dia bisa menyentuh Sidney seujung kukupun, karena dia akan membela putra tersayangnya dan tidak takut pada apapun. Termasuk berpisah dengan pria itu.

Sidney (Kesempatan Kedua) Or (KARAM ) (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang