-Fakgirl-
Setelah kemarin aku sakit dan mereka yang menjenguk ku. Dan sekarang aku sudah mulai bekerja karena kalau tidak pekerjaan ku mungkin akan setinggi gunungSekarang saja sudah mencapai bukit. Pak Alferd memang membuat ku tersiksa, seperti sekarang aku malah disuruh memijatkan kakinya
"Pak, ini udah 30 menit pak" Ku tekan kaki nya tanda kalau aku kesal apa mungkin dia peka?
Aku mulai jengah mana pekerjaan ku belum ku kerjakan. Disuruh mijitin Pak Alferd memang aku ini pembantunya apa
"Heh kamu saya belum bilang selesai" Sebelum ku memegang knop pintu Pak Alferd sudah memanggil ku
Apa dia bilang? Memang nya aku ini pembantunya apa. Dengan perasaan kesal aku berbalik badan
"Pak, saya bukan pembantu sekian" Ku membungkukan badan dan keluar dari ruangan Pak Alferd
Mungkin aku akan lembur hari ini atau aku tidak akan tidur? Entahlah aku harus menyelesaikan semua berkas ini dalam satu hari paling telat besok siang
"Mudah mudahan kamu bekerja dengan baik" Ucap ku terhadap otak ku yang didalam kepala
"Oke satu dua tiga"
-Fakgirl-
"Hua selesai" Ku renggangkan tangan ku serta memijat pelipis dan pinggangku yang panas serta pegal
Tapi kok tidak ada suara ya? Kemana suara orang - orang. Aku melihat ke sekeliling tapi nihil aku tidak menemukan karyawan disini
Wadaw!
Kemana yang lain? Ku lihat jam tangan ku. "Astaga" Pekikku yang kelewat kencang. Sekarang sudah pukul 6 sore pantas saja tidak ada siapa pun disini
Krekkk
Suara nyaring perut ku berbunyi. Sudah berapa lama aku duduk dimeja kerja dan mengerjakan berkas sialan ini sampai waktu pulang saja tidak tau
Ku rapikan meja kerja dan menggendong tas untuk pulang. Ternyata bener kan aku lembur
Suara sepatu yang terdengar disetiap lorong. Kaki jejangku menelusuri lorong ke lorong
Drett Drettt
Nada dering ponsel ku berbunyi. Ku rogoh kan tas ku untuk mengambil ponsel
Bayu is call
Itu lah nama yang tertera di layar ponsel. Ku geserkan untuk menjawab panggilan dari bayu
"Halo yu knp?"
"Nanti malam ada acara ga?"
"Ga sih kenapa emang?"
"Gue jemput nanti dandan yang cantik baby!"
"Oke!"Setelah mengatakan itu sambungan telepon ku matikan.
-Fakgirl-
Malam hari mungkin mendukung untuk aku dan bayu. Sebenarnya aku ingin mengajak bayu jalan tapi sudah keduluan dengan dia, aku bosen dengan hubungan ini
Mungkin eh bukan mungkin deh tapi akan ku putuskannya Bayu. Kemarin saja bayu tidak ku ajak ngobrol dan tadi baru ku ngobrol itu pun ditelepon walaupun dia juga menjenguk ku tapi aku malas sekali mengobrol dengannya
Oh ya kalau ingin berhubungan dengan bayu, kalian tinggal call aku saja oke? Bayu asik kok dia juga Fuckboy jadi boleh lah untuk kalian yang ingin memiliki patner di ranjang. Ku tunggu loh ya
"Lea"
Suara bayu sudah terdengar bukan? Aku melihat penampilan ku malam ini aku begitu terlihat seksi aku sudah siap
Ku ketik sandi untuk membuka pintu dan pintu terbuka. Aku melihat bayu hanya menelan ludah dan mengerjap ngerjap beberapa kali
"Yuk bay"
Aku pegang tangan bayu dengan erat seoalah olah nanti tidak akan terjadi apa apa
Kami sudah sampai caffe dan berhasil melewati kemacetan yang cukup panjang. Malam minggu ini semua orang sedang berbahagia
Kami sudah memesan makanan tinggal menunggu makanan kami tiba.
"Gimana kerjaan lo le?" Ku paling kan wajahku ke arah bayu karena tadi aku hanya melihat jalanan yang padat
"Baik. Kalau lo gimana? Anak - anak pada bandel engga?"
"Ya namanya juga anak SMA pasti pada bandel - bandel lah"
Tidak lama dari itu pesanan kami pun tiba. Aku memakan dengan tenang dan rapi tidak berantakan seperti dulu.
Sudah selesai mengisi perut, aku mengajak bayu ke taman untuk melihat lampu lampu.
Ku sempatkan waktu 15 menit untuk mengobrol, entah itu masalah perkerjaan pribadi dan keluarga.
"Bay, gue bosen!"
Dengan perkataan itu mungkin bayu sudah menebak, muka dia tidak memperlihatkan kaget.
"Yaudah ayok putus, gue tau lo bosenan lea. Gue cuma pengen jadi pacar lo walau beberapa hari. Dan gue sadar kalau gue cuma guru biasa, bukan ke lo yang kerja di kantor gede. Malah gue ga nyangka kalau lo bakal nerima gue"
Aku engga heran lagi sama jawaban dia
"Oh yaudah. Gue pulang ya?"
"Iya hati hati"
Ku beranjak dari tempat itu setelah berpamitan. Rencananya aku yang ingin memutuskan dia tapi malah dia yang mutusin aku, jadi nya aku sih O aja
Ku cari kontak seseorang di hp bila sudah menemukan nya tinggal telepon saja
"By, jemput gue dong. Di caffe ****"
Setelah mendapatkan jawaban 'iya' dari suara sebrang sana aku hanya menunggu.
"Hey, tumben lo kesini" Lelaki dengan postur bak model menyapa ku dengan senyum manisnya
"Kenapa emang engga boleh?" Ku buka pintu sebelah pengemudi dan mendaratkan pantat yang bohai ini ke kursi
"Engga ada yang larang sayang" Suara nya begitu seksi di pendengaran ku
Mobil pun dijalankan menelusuri jalanan ibu kota yang sedikit macet. Karena ini sudah malam dan tidak macet seperti tadi
"Gue kangen ini tau" Tangan ku menunjuk pedang dibawah. Tapi yang ini masih turun ke bawah belum seperti pedang
Ku perhatikan wajahnya yang tegang, kenapa harus tegang coba? "Iya nanti. Kalau disini yang ada kita mati"
Mendengar itu aku hanya mengangguk angguk kepala seperti anak kecil yang nurut kepada orang tuanya.
Disepanjang perjalanan hanya terdengar lagu Ocan Siagian - Fakboi dan suara cempreng ku
I want to be a Fakgirl
I want to be a FakgirlKu berhak bahagia
Seperti yang lainnya
Ini lah saat nya
Ku harus berubahI want to be a Fakgirl
I want to be a FakgirlLiriknya ku ganti dengan lirik yang ada dikepalaku
Ku harus percaya
Ku yakin pasti bisa
Taklukkan pria
Permainan kan hatinyaI want to be a Fakgirl
I want to be a FakgirlAh tidak kerasa kalau sudah sampai di aprt ku.
Aku mengajak nya masuk kedalam. Untuk sekedar basa basi atau bertarung?
-Fakgirl-
KAMU SEDANG MEMBACA
Fakgirl [On Going]
Novela JuvenilApa yang kalian lakukan jika kalian berada di posisi ku? Aku pernah mencintai seseorang dengan tulus, menyayangi nya lebih dari apapun. Aku berharap kami akan hidup bahagia, setiap detik bersama nya adalah waktu yang berharga! Haha, aku keterlaluan...