SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE & KOMEN!
Radit sudah bersiap-siap dengan peralatan yang akan dibawanya ke tempat pemotretan. Hari ini, ia akan memotret seorang artis wanita yang cukup terkenal dengan kepandaiannya yang menguasai lima bahasa sekaligus.
"Bun, Radit berangkat dulu ya" pamitnya pada Clara yang kini sudah menjadi ibu dari dua anak.
"Nanti pulang kapan?"
"Mungkin malem Bun, nanti bilangin sama ayah juga ya, soalnya Radit bakal jarang pegang hp"
"Iya sayang, semoga lancar ya"
"Aamiin, Assalamualaikum Bun"
"Waalaikumsalam"
Radit tumbuh menjadi seorang pria yang mempunyai tubuh hampir sempurna dan menjadi incaran setiap kaum hawa. Banyak yang terang-terangan menyatakan rasa suka kepadanya. Tapi, Radit selalu menolaknya dengan alasan 'tidak mau pacaran'.
Radit memarkirkan mobilnya disebuah tempat pemotretan. Ia turun dari mobil nya dan disambut oleh sutradara yang ada disana.
"Mari pak.."
Dari siang hingga malam setelah berpindah tempat selama tiga kali, akhirnya Radit akan pulang setelah ini.
» » » » »
Setiap harinya, Radit pasti membawa kunci rumah sebagai cadangan kalau ia pulang malam. Ia tak tega jika menyuruh bunda dan ayahnya untuk menunggunya sampai rumah hingga larut malam.
"Kiran belom tidur?" Tanya Radit saat melihat sang adik belum tidur.
Ya, Clara dan Akmal memiliki dua orang anak yang sepasang. Namanya Raditya Putra Mahendra dan Kirania Putri Mahendra.
"Belom, besok uts bang"
"Yaudah, semoga bisa dan hasilnya memuaskan. Abang masuk kamar ya"
"Iya"
Radit menaruh peralatan nya dan segera membersihkan diri. Setelah itu, ia merebahkan dirinya diatas kasur ukuran king size miliknya dan merapatkan mata hingga tertidur.
» » » » »
"Bangun sayang, kamu udah solat kan? Ada kerjaan gak entar?" Tanya Clara pada Radit sambil mengelus pipi putranya.
"Udah solat Bun. Kerjaan mah ada Bun, tapi nanti siang"
"Yaudah, kalo mau tidur, tidur lagi sana"
Setelah itu, Clara keluar dari kamar Radit. Bukannya tidur lagi, ia malah masuk kedalam kamar mandi untuk membersihkan dirinya.
Setelah selesai dan dirasa badannya sudah segar, Radit menyempatkan waktu untuk membuka ponsel yang sejak kemarin tidak ia buka. Banyak pesan yang masuk kedalam sana. Terutama dari grup kerja temannya.
Ia beralih pada ponsel yang satu lagi. Radit mempunyai dua ponsel, yang pertama nomor pribadi dan yang kedua dengan akun bisnis.
Didalam sana, makin banyak pesan yang meminta waktu kepada Radit untuk pemotretan. Ada juga yang menggunakan nomor itu untuk modus ke Radit.
Radit membalas pesan itu satu persatu, ia menuliskan pesan kepada Riski -sang asisten- untuk mengatur jadwalnya. Karena, jika ia mengurusi sendiri, bisa-bisa kewalahan.
Ris, nnt siang jdwl kmn?
Tak lama, balasanpun masuk.
Pemotretan barang untuk endorse
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Dengan Cintanya
Ficción General[SEQUEL ASSALAMUALAIKUM CALON MAKMUM] "Setangkai bunga diawal pertemuan itu menyenangkan" Raditya Putra Mahendra tumbuh menjadi seorang fotografer terkenal yang mempunyai fisik hampir sempurna dan mempunyai hati yang sulit ditaklukan oleh siapapun. ...