WAJIB FOLLOW SEBELUM BACA ❗❗
Cerita ini mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar, harap bijak dalam memilih bacaan yang sesuai usia ❗❗
Lope sekebon ❤︎ ❤︎
🔞🔞🔞
Dari steven bangun tidur tadi, laki-laki itu belum melihat Liana berkeliaran di depan nya. Menggangu, bahkan wanita tersebut tidak membangunkan dirinya seperti biasanya. Kemana Liana? Muncul satu pertanyaaan dalam batin Steven.
Steven meraih ponselnya yang ia letakkan di atas nakas, tempat tidurnya. Ada satu bubble chat yang di kirimkan oleh Liana.
‘Good morning, sayang. Maaf aku tidak sempat bangunin kamu. Aku keluar sebentar karena ada urusan. I love you ❤︎(terselip emoji hati) oh, jangan lupa sarapan Steve, aku sudah menyiapkan sarapan untukmu, I miss you 😘(terselip emot wink).’
Steven berdecak. “Urusan apa sepagi ini?” Gumamnya. Steven melemparkan ponselnya di kasur. Sepertinya wajah Steven terlihat kesal.
Setelah turun dari ranjang kesayangannya, Steven turun menuju meja makan. Tercium aroma sedap masakan yang Liana siapkan untuknya di atas meja. Ada satu memo kecil berwarna kuning yang sengaja Liana tulis dibawah gelas berisi orange jus.
‘Semoga kamu suka dengan makanan yang aku buat dan tidak membuangnya. Selamat makan suami ku, aku sungguh mencintaimu, Steve ❤︎ (tergambar emoji hati).’
Steven menghela napas panjang, setelah membaca isi memo tersebut.
Steven menarik kursinya, dan duduk sembari menatap nasi goreng di piringnya. Pertama yang Steven lakukan adalah meminum orange jus yang Liana buat, lalu mencicipi nasi goreng yang lumayan enak rasanya di lidah.
Perhatian kecil yang Liana berikan itu membuat sudut bibir Steven sedikit terangkat meskipun samar untuk di jelaskan apakah itu sebuah senyuman?
🔞🔞🔞
Kepentingan pagi yang Liana lakukan adalah menemui dokter Vino, dokter alih bedah rumah sakit Narayan hospital yang sangat mempesona ketika memegang pisau bedah.
Liana tersenyum melihat kesabaran Vino sebagai dokter ketika menghadapi pasiennya yang penakut dan bawel. Kemampuan Vino memang tidak bisa diragukan, apalagi ketampanannya membuat wanita akan jatuh hati kepadanya.
“Hei,” sapa Liana, ketika Vino berdiri didepannya.
“Morning,” balas Vino tersenyum.
“Sudah selesai?” Tanya Liana, memastikan jika kehadirannya tidak menggangu pekerjaan Vino. Vino mengangguk. “Taraaa… aku membawakan sarapan untukmu,” Liana mengangkat rantang makanan yang dibawanya.
“Kamu serius?”
Liana tersenyum, senyum merekah yang jarang ia tunjukan kepada orang lain selain Steven. “Sesuai janji.”
Liana berjanji untuk mentraktir Vino makan setelah kemarin Vino sudah menyelamatkannya. Namun laki-laki tersebut menolak dengan alasan, jika Vino lebih suka masakan yang Liana buat sendiri daripada makanan di luar, katanya itu lebih higienis.
“Maaf merepotkan mu,” ujar Vino tidak enak.
Liana menggeleng, sembari menata rantang makanannya di atas meja. Keduanya berada di taman rumah sakit. “Kamu sudah menolongku, mana mungkin merepotkan.” Liana menyodorkan nasi goreng itu kepada Vino. “Cobalah.” seraya memberikan sendok.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST NIGHT [21+]
Romance⚠️Cerita ini mengandung unsur dewasa dan bahasa kasar. Harap bijak dalam memilih bacaan yang sesuai usia ❗❗ ❤︎❤︎❤︎ "Lo denger ya, Liana. Sampai kapanpun, gua Steven mahendra nggak akan sudi nerima lo di hidup gua. Lo itu cuma takdir yang nggak...