^ 4 ^ Toko Roti

2 0 0
                                    



"Tukang-tukang jualan apa yang kalau dipanggil pembeli pake kata kasar?"

Oke..Steven memulai sudah kesukaannya. Apalagi kalau bukan usil dan tebak-tebakan?

Kali ini, ketiga temannya tampak berpikir dengan keras. Stev duduk diatas meja dengan satu kaki dinaikkan keatas meja. Aldy yang berbaring dengan tiga kursi disatukan dan juga tas sebagai bantal.

Dio, pria itu dengan asiknya memakan snack kesukaannya. Jangan lupakan Gerald yang sedang bermain ponsel.

Mereka sedang ada jam kosong karena Bu Wiwid yang mengajar pelajaran biologi itu sedang ijin. Dan ini lah kegabutan mereka.

"Tukang daging anjing!" Jawab Dio.

"Anjing kan udah biasa bego, anak kecil juga bisa ngomong anjing." Jawab Stev.

"Tukang sayur?"

"Salah,"

"Tukang bangunan?"

"Salah. Apa hubungannya sama tukang bangunan anjer."

"Trus apa dong? Nyerah gue," Aldy memegangi kepalanya frustasi. Pasti jawabannya selalu salah dimata Steven.

"Jawabannyaa-" dengan sengaja Stev menggantungkan perkataannya.

"Apaan njir! Gece ngomong. Lu suka banget gantungin orang. Digantungin doi baru tau rasa lo!" Kata Dio yang sudah tidak sabar.

"Tukang sate," kata Stev cepat. Ketiga temannya melongo ditempat. Mereka mencerna jawaban yang diberikan Stev. Dan otak mereka tidak bisa mendapatkan jawaban. Jadi? Mengapa?

"Kok bisa?" Tanya Gerald yang ikut penasaran.

"Soalnya tukang sate kan kalo ada yang beli bilangnya gini, ehem. 'Bangsate!'."

"Anjir! Kenapa gak kepikiran ya?" Tanya Aldy merutuki kebodohannya.

"Itu lu nya aja yang bego," sahut Stev.

"Ada lagi?" Tanya Dio. Dio sangat kesal, ia merasa dibodohi hanya karena masalah sepele.

"Kenapa pohon kelapa didepan rumah harus ditebang?"

"Mungkin halamannya sempit dan dia mau ternak kecoa, jadi ditebang biar luas," Jawab Dio.

"Salah,"

"Lagian ngapain kecoa diternak? Kuker banget tuh orang," sahut Aldy.

"Oh! Gw tau! Pasti pohon kelapa nya gak berbuah. Kan yang punya rumah sebel tuh, ditebang deh!" Aldy dengan yakin nya menjawab. Bahkan ia sampai bangun dari baringannya.

"Salah juga,"

"Ck, bloon. Kalo pohon kelapa dicabut, berat bego!" Gerald mematikan ponselnya dan menatap kesal teman-temannya.

Sedangkan Stev, dia lompat dari meja dan ber-tos ria dengan Gerald. Gerald menyunggingkan senyum meremehkan pada Aldy dan Dio.

The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang