PROLOG

137 30 16
                                    

Matahari hampir tenggelam. Inilah waktu yang ditunggu oleh seorang gadis yang sedari tadi berdiri di atas hamparan pasir putih. Gadis itu merentangkan tangan lalu menutup mata.

Dirasakannya debur ombak kecil yang menyentuh lembut kaki, dan sepoi angin yang menerpa halus rambut hitam panjang miliknya. Gadis itu tiba-tiba membuka kedua matanya. Bukan untuk melihat sunset, gadis itu terkejut begitu ada seseorang yang memeluknya dari belakang.

"Sayang, aku kangen banget sama kamu,"

Tanpa berkata apapun, gadis itu melepaskan tangan yang melingkar di perutnya lalu berbalik badan. Dengan wajah penuh tanya, gadis itu menatap sosok lelaki di depannya.

"Sorry, aku pikir kamu pacar aku,"

Setelah mendengar kalimat itu, gadis itu pergi begitu saja meninggalkan lelaki asing yang baru saja memeluknya, tanpa satupun kata yang terucap ataupun tamparan yang seharusnya dilayangkan.

Hari semakin gelap, gadis yang mengenakan dress putih selutut itu terlihat berjalan menuju pintu keluar pantai. Namun langkah kakinya terhenti ketika ia melihat sosok lelaki yang baru saja memeluknya sedang berbincang dengan seorang lelaki seumuran dengannya.

"Lo pakai pelet apasih sampai itu cewek nggak marah waktu lo peluk?"

"Mana ada sih bro, cewek yang marah karna gue peluk. Yang ada semua cewek langsung terpesona begitu liat kegantengan gue,"

Mendengar semuanya, gadis itu langsung mendatangi kedua cowok itu. Dengan penuh amarah, gadis itu menarik lengan cowok yang telah memeluknya.

Plakkk, satu tamparan di dilayangkan di pipi kanan.

"Itu karna lo udah ngrusak hari gue!"

Plakkk, tak puas hanya dengan satu tamparan gadis itu menampar pipi kiri cowok di depannya.

"Dan itu karna lo udah lancang peluk gue,"

Setelah menampar kedua pipi cowok yang telah membuatnya kesal, gadis itu juga memberi pelajaran untuk teman cowok itu dengan menginjak kakinya.

Gadis itu kemudian pergi meninggalkan kedua cowok yang terlihat kesakitan.

TRUST METempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang