Setelah berjam-jam terpaksa mendengarkan 'dongeng' dari bu Eni, akhirnya murid-murid kelas XI IPS I dapat bernapas lega. Sebagian dari mereka bahkan mengucapkan syukur dengan keras begitu bel istirahat berbunyi.
"Pembelajaran hari ini cukup sampai di sini, untuk materi selanjutnya silahkan kalian pelajari di rumah!"
Bu Eni yang meninggalkan kelas segera disusul oleh segerombolan murid yang sedari tadi kebelet pergi ke kantin.
"Zetta, ke kantin yuk!" ujar teman sebangku Zetta. Dia adalah Salsa. Salah satu cewek yang tergila-gila dengan Gavin. Salsa termasuk cewek famous di Archipelago. Wajahnya yang setengah bule membuatnya diidolakan oleh beberapa cowok Archipelago. Meskipun begitu, kecantikan Salsa ternyata tak mampu membuat Gavin luluh. Sudah berkali-kali Salsa menyatakan perasaannya pada Gavin dan berkali-kali pula Gavin menolak Salsa.
"Yuk abang temenin ke kantin," ujar Adit yang tiba-tiba menggandeng tangan Salsa.
"Sorry ya, gue mau ke kantin sama Zetta bukan sama lo!" ujar Salsa sambil tersenyum lalu secepat mungkin melepaskan tangan Adit.
Adit adalah sahabat Gavin. Dimanapun dan kapanpun itu Adit selalu bersama Gavin. Adit memang tidak terlalu tampan apa lagi jika dibandingkan dengan Gavin. Keduanya jauh berbeda layaknya bumi dan langit. Sifat mereka juga berbeda. Adit sedikit penakut sedangkan Gavin pemberani.
Meskipun begitu, Adit termasuk tipikal cowok yang setia, terbukti dengan ia tetap mencintai Salsa yang jelas-jelas tidak mencintainya.
"Jadi nama lo Zetta? Gue Gavin," ujar Gavin yang tiba-tiba berada di depan Zetta dengan tangan yang terulur.
Alih-alih menjabat tangan Gavin, Zetta justru melangkah pergi meninggalkan Gavin. Adit dan Salsa sampai terpaku heran melihat cowok ganteng seperti Gavin diacuhkan oleh Zetta.
"Zetta," Langkah kaki Zetta terhenti ketika Zetta mendengar Bella memanggilnya. Bella yang sedari tadi hanya diam memperhatikan teman-teman di sekelilingnya kini berjalan perlahan mendekati Zetta.
"Zee, kita lihat-lihat sekolah yuk. Ditemenin Gavin ngapapa kan?"
"Nggak usah jual mahal deh, Bella aja mau," sahut Gavin.
"Tuh kan, Zetta nya mau keliling sekolah sama Gavin, kamu duluan ke kantin aja, nanti abang susul," ujar Adit pada Salsa.
"Nggak usah repot-repot," jawab Salsa lalu pergi meninggalkan Adit, Bella, Zetta dan Gavin.
Dengan sangat terpaksa Zetta mau berkeliling sekolah bersama dengan Gavin.
"Itu cewek yang tadi pagi kan?"
"Gila tu cewek cantik banget,"
"Cantik kaya bidadari bro,"
"OMG, saingan gue tambah lagi,"
"Ya ampun cantik banget, dia pake skincare apa ya?"
Zetta berjalan dengan sangat anggun. Setiap orang yang berpapasan dengannya selalu disambut dengan senyuman manis. Setiap orang memuji Zetta. Adit yang berjalan di samping Zetta terlihat bangga karena dapat berjalan di samping cewek cantik seperti Zetta. Tak hanya bangga, Adit merasa bahwa pamornya naik satu level.
Sementara Gavin yang berjalan di belakang bersama dengan Bella terlihat sangat kaku. Bella yang pemalu membuat Gavin tak nyaman. Ditambah lagi ketika sebagian besar murid membandingkan penampilan Zetta dengan Bella yang jauh berbeda.
"Ehh kok dia jelek sih?"
"Culun banget,"
"Nggak cocok jalan bareng sama Gavin,"

KAMU SEDANG MEMBACA
TRUST ME
Teen FictionBagaimana jika orang ketiga dalam hubunganmu adalah saudaramu sendiri? Apa yang akan kamu lakukan jika pacarmu tidak lagi mempercayaimu? Cerita ini bercerita tentang seseorang yang berusaha menyelamatkan hubungan yang ia miliki. Penghianatan dan kep...