Part 4

554 47 33
                                    

'He Is Very Sick'

♡♡♡♡

Hyerin tersenyum begitu manis dihadapan Jimin, sesekali tangan putihnya membenarkan kerah baju Jimin.

"Chim ayo nanti kita terlambat"
Jimin meraih ponsel dan dompetnya berjalan mendahului Hyerin, membuat gadis itu bingung namun dia segera menyusul Jimin.

"Kau seperti sangat antusias dengan pameran Taehyung"
Hyerin mengangguk semangat tanpa menyadari Jimin yang memandangnya dengan sendu.

Tentu saja, mereka bahkan saling mencintai.

"aku ingin melihat lukisannya yang indah"
Jimin tersenyum miring sembari mengemudikan mobil hitamnya.

"Aku yakin dari berpuluh-puluh lukisan Taehyung pasti ada lukisan yang sangat-sangat indah"
Dan kembali hati Jimin terasa diremat oleh sesuatu membuatnya sesak kala gadis yang sebentar lagi akan bertunangan dengannya itu mengangguk dengan senyum bahagianya.

"Dan pasti lukisan itu menyerupaimu"

Setelah itu suasana didalam mobil penuh dengan keheningan, bahkan Hyerin tidak lagi tersenyum melaikan mencoba menutupi kepanikannya.

"Ba...bagaimana itu bisa terjadi ck kau aneh"
Hyerin terkekeh sembari menepuk pelan lengan Jimin kemudian memalingkan wajahnya pada jalannya merasa bahwa Jimin seperti menyindirnya.

Tidak, dia tidak tahu apapun tenang Hyerin.

Selama perjalanan tidak ada yang membuka suara, membuat keadaan dalam mobil itu sunyi dan itu cukup membuat jantung Hyerin berdegup kencang.

"Akhirnya sampai"
Jimin tersenyum manis pada Hyerin dan Hyerin memberikan senyum terbaiknya.

Sepasang kekasih itu berjalan berdampingan memasuki sebuah gedung yang telah disewa oleh Taehyung untuk pamerannya.

Ketika memasuki ruangan besar yang dikelilingi oleh lukisan-lukisan indah Taehyung tampak banyak orang yang sedang mengabadikan ataupun melihat-lihat lukisan itu, dan tatapan Jimin berhenti pada sesosok Taehyung yang tampak berbicara dengan seorang pria tua disana.

"Ah itu Taehyung ayo kesana"
Hyerin mengangguk, menggenggam erat tangan Jimin. Sedangkan Jimin hanya terdiam sesaat kemudian membalas genggaman itu, yang Jimin lihat hanyalah tatapan memuja Hyerin pada sosok Taehyung, bagaimana gadis yang satu tahun dibawahnya itu hanya memandang Taehyung seorang seolah-olah tangan yang ia genggam tidak ada artinya.

Jimin membuang pandangannya kearah lain, sungguh muak dengan sandiwara yang dilakukan oleh Hyerin dan Taehyung.

"Tinggalkan Hyerin, dia bukan milik ataupun takdirmu hyung"

Jimin menggelengkan kepalanya mencoba menghilangkan kata-kata Jungkook yang selalu menghantuinya.

Tidak, aku akan menunggu sampai mereka sendiri jujur.

"Chim"
Jimin tersadar dari lamunannya ketika tangan besar Taehyung menepuk pundaknya, Jimin melihat kearah genggaman Hyerin yang ternyata masih betah menggenggam tangannya.

"Kau ok Chim?"
Jimin mengangguk dan Taehyung mengajak mereka berdua menuju suatu ruangan.

Ruangan minimalis dengan penerangan yang cukup.

"Ini ruangan khusus tidak semua dapat melihat lukisan yang ada disini, hanya orang tertentu yang boleh melihatnya"
Tatapan itu, mata elang itu hanya terfokus pada sosok Hyerin yang tersipu malu, Jimin menyaksikan semuanya, dan Jimin masih dapat bertahan? Sungguh Jimin pria yang kuat.

배신 (VMin)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang