Prolog

7 1 0
                                    

Sinar sang surya menyapa dibalik awan putih. Hembusan angin pagi ini begitu menyejukkan bagi pejalan kaki yang meuju kantornya masing-masing. Jalan pun sudah padat akan motor, mobil, dan angkutan umum. Melihat jalan padat sampai macet sudah menjadi tontonan yang biasa bagi penduduk Jakarta. Hari ini jalanan begitu macet sampai aku memutuskan untuk berjalan menuju ke tempat kerjaku yang tinggal beberapa meter lagi.

Terlihat perempuan muda cantik sedang berdiri di pinggir jalan membawa mikrofon yang tengah mempersiapkan diri untuk siaran langsung. Ia berulang kali merapikan rambut panjang berombak dengan warna hitam pekatnya. Kameramen sudah siap dengan kamera dan mulai memberikan kode pada perempuan itu bahwa siaran langsung akan segera berlangsung.

"Selamat pagi pemirsa. Tepat pada pukul 07.00 WIB tadi terjadi kecelakan di jalan Medan Merdeka No. 11 tepatnya di depan Perpustakaan Nasional. Kecelakaan ini terjadi karena rem blong dari bus tersebut. Terdapat satu korban dari sopir bus dan dua korban dari minibus yang ditabrak oleh bus itu. Kami himbau kepada pemirsa untuk tidak melewati jalan Medan Merdeka ini dan mencari jalan alternatif karena dapat Anda lihat sendiri di belakang saya ini, pengguna jalan baik motor, mobil, atau transportasi umum terjebak macet. Sekian informasi yang dapat saya sampaikan dari jalan Medan Merdeka No. 11 dan kembali ke studio." Perempuan itu selesai membawakan berita langsung dari tempat kejadian perkara atau TKP. Pertama kali melihat perempuan itu aku langsung tahu bahwa dia adalah reporter.

Aku melihat kecelakaan itu menimbulkan macet panjang pagi ini. Pagi adalah waktu dimana orang harus buru-buru berangkat kerja atau sekolah dan kecelakaan itu terjadi pagi hari saat semuanya sedang buru-buru berangkat. Aku melihat reporter itu menyiarkan beritanya tepat di depan gedung kantor tempatku bekerja. "Perpustakaan pagi ini akan sepi." Ujarku sambil berdiri menatap puluhan mobil dan motor yang saling membunyikan klakson pertanda mereka ingin bergegas melewati kemacetan itu.

***

Daftar Pustaka HatiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang