01

19 2 0
                                    

Kemarin pak yahya bilang jangan sering terlambat nanti dihukum
Trus aku jawab "gapapa pak yang penting kak arsen yg jagain"

_______""_______""______""_______""_______
"Lo harus masukin Ra,gw bakalan pecat Lo jadi temen kalau ga cetak gol"

"Bro,tenang aja gw mahir soal tendangan. Lo Taukan tendangan gw kek ronaldo"

"Tendang cepetan"teriak tim arka
"Selow"

"1,2,3"

Brughhh

"Awww,ini yg nendang siapa hah?"

Raka berlari mendekati gadis yang tengah meringis kesakitan memegang kepalanya akibat terkena bola

"Li. Lo gapapa kan ?"ucapnya panik

Thalia menoleh menatap Raka yg sedang panik karena ulahnya

"ARKA LO BEGO YA!! GAWANG SAMA KEPALA GW TUH BEDA JAUH BENTUKNYA. NGAPAIN NENDANGNYA KE KEPALA GW. MAU LIAT GW MATI HAH?"ujar lia menggebu gebu

"Maaf li, Lo jg sih ngapain duduk disini kek orang gembel"ujar arka asal

Wah lentur banget mulut Lo ngomong gitu.

Thalia menoyor kepala arka"Pala Lo yang gembel. Gw kesini buat ngasi ini ke Lo"Lia menyodorkan amplot entahlah isinya apa mungkin surat cinta whehe

"Ini apa ?"tanya raka tanpa dosa

"Jasa santet online"jawab Lia dengan kesal

"Hah ? Lo dukun"

"Bukan!! Gw pembunuh orang"

Raka bergidik ngeri mendengar ucapan thalia,segera ia membuka amplop itu
"uang?"

"Bukan itu daun"

"Tha,gw serius"ucap Raka sungguh sungguh
Thalia memutar bola matanya malas. Iya malas punya temen tololnya pengen diruqiyah

"Utang gw,soal minjem duit Lo buat beli novel"

"Gw bercanda waktu itu tha,masa Lo anggap serius sih"

"Yaudah kalau ga mau gw ambil lagi"thalia merampas amplop yg ada ditangan Raka

"Eits mana sempat keburu telat"rampas Raka dengan cepat

"Tolol emang"

"Tolol gini Lo suka kan ?"goda arka

"Nga. Lo kayak monyet"

"Sialan lo"umpat arka sedikit kesal

***

Suara dentuman musik mengalun ditelinga arsen dengan handset khas berwarna putih.
Sebuah buku ditangannya sedang ia baca,matanya menyapu baris tulisan yang ada dibuku itu,ia menutupnya dengan cepat ketika ia tersadar bahwa dari tadi ada yg memperhatikannya.

Arsen mendongak menatap temannya yg kini menatapnya balik "Lo kenapa dim"tanyanya

Dimas menarik kursi yg berada didekat arsen"gw heran deh sen"

Arsen terdiam tidak menyahut. membiarkan Dimas melanjutkan ucapannya

"Kemarin gw makan mie trus mie nya tumpah"
"Trus?"

"Telurnya terpental ke lantai"

"Lo pungut ?"ujar arsen sok serius

"Iya iyalah gila bener gw kalau ga pungut,mana gw beli nya malam malam"

"Lantai Lo bersih nga ?"tanya arsen serius

"Bersih,tiap hari gw kasi so Klin. Lo liat kan lantai gw glowing mulu tiap hari"

"Hemm iya cuman orangnya rada gesrek sama buluq"

"Bgst emg. Ehh sen gw mau nanya dong"

"Apa"

"Si thalia kok makin cakep ya"

"Urusan gw apa?"

"Lo ga ada niatan buat pacaran lagi kah?"
Mendengar ucapan itu arsen menoleh. Lalu tertawa sinis

"Dua tiga tutup botol"

"Cakep"

"Lo ngeselin pengen nampol"

"Ohh Roma sungguh kejamnya dirimu"ucap Dimas sok drama, sambil menirukan gaya orang yg berpantun

"Jyjy woi jyjy,jauh jauh sana. Lo bukan temen gw"usir arsen yg membuat mata Dimas melotot

Anjay mata Lo copot tuh

"Kita ga kawan"

ArthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang