03

19 0 0
                                    

Bu Rika memasuki ruangan kelas 11  tepatnya kelas thalia
Sebagian murid memasang wajah tegang dan yg lainnya bdooamat
Seperti thalia dia menatap Bu Rika datar padahal hari ini pembagian ulangan matematika

"Asep,tolong bagikan ini kepada teman kamu"perintah Bu Rika

"Saya ga punya teman Bu"ucap Asep tanpa dosa

Seisi murid menatap Asep sinis sedangkan yang ditatap menggaruk tengkuknya

"Biar saya yg bagiin Bu"ujar Ratna

Ratna berdiri mengambil ulangan matematika. Satu persatu ulangan murid dibagikan
Ada yg mengeluh bahkan ada yg bersorak gembira

"Tha,nilai gw 80 dong"

"Bagus"

"Nilai Lo brp Lia?" Tanya Nadya

"26,lumayan ada peningkatan walaupun cmn 6 angka"ujar thalia seolah olah bangga dengan nilainya

"Tha Lo serius"

"Gw ngelawak,ni liat aja" thalia menyodorkan ulangannya

"Hhhh,kok Lo makin tolol ya tha"

Thalia menatap Nadya sinis. Lalu merampas kertas uulangannya"makasih pujiannya"

"Lo terlalu bucin tha,makannya move on"

Thalia menoleh menatap Nadya dengan kesal, segera ia mengambil buku yg ada di hadapannya. lalu memukul kepala Nadya dengan keras walaupun ringisannya pelan namun thalia menebak bahwa pulukannya tadi sangatlah dahsyat

***
"Bu Wati makin hari makin cakep aja si"

"Bilang aja kamu mau di gratisin cilok"tebak Bu Wati

"Nah itu tau,gratisin ya Bu saya laperr ni. Dri kmrin ga makan"

"Kek anak pungut Lo dim"celetuk arka

"Heh,kmrin gw ga makan soalnya ngambek. Sama dirumah gw cmn dapet telr goreng"

Mendengar ucapan itu arka dan arsen beridir meninggal kan kantin sedangkan Dimas berteriak memanggil nama mereka berdua

"Heh mau kemana Lo"

"Hari ini kita ga temenan dim,gw malu punya temen ngambekan",teriak arsen
***
Sudah jam 4 tapi kak Seto belum datang untuk menjemput thalia
Biasanya jam segini dia sudah datang.

Thalia melihat arsen dan bela berada diparkiran ia tidak ingin kepo tapi otak dan hatinya terus bertanya

Thalia  lihat bela sedang memegang tangan arsen erat sedangkan arsen berusaha untuk melepaskannya

Thalia jngin mendekati mereka berdua lebih tepatnya hanya ingin berjalan melewati mereka

Sebelum thalia berjalan menuju parkiran tatapannya dan tatapan arsen kini bertabrakan sehingga terjadi kontak mata dalam waktu 3 detik ah bukan lebih tepatnya 5 detik

Sebelum bela kembali merengek

Ya thalia tau dia merengek minta diantar pulang
Tpi thalia sangat yakin arsen tidak akan Sudi.

Secara dari kelas 11 arsen memang sudah jyjy dengan bela walaupun mereka satu kelas
Menurut arsen bela bukan tipe nya,bahkan jauh dari tipe nya

Setelah sampai diparkiran thalia terbelalak melihat kejadian ini mungkin lebih tepatnya ia memasang ekspresi alay

"Kak arsen pulang bareng smaa kak bela ?"

"Ini mimpikan?" Thalia menampar wajahnya berkali kali sampai merasakan sakit yg ia buat sendiri

Mereka pulang bareng..

Mereka pulang bareng..

Mereka pulang bareng...

Hatinya terus menjerit tak terima.
Thalia berusaha untuk tersenyum walaupun itu sulit

"Thalia Lo harus move on"ucapnya menyematkan diri

***
"Gimana sekolahnya sen?"ucap seseorang dengan umur sekitar 45 tahun

Arsen melempar tas nya ke sofa lalu meminum jus jeruk yg ada dimeja"gitu Bun,biasa aja gada yg nyenengin"

"Gimana kabar thalia"

Arsen tersedak mendengar ucapan ibunya,dia melotot tak percaya. Yah alay emang

knp malah nyambung ke thalia

"Baik kok"

"Kapan kapan bawa ke sini ya bunda kangen"

Arsen hanya tersenyum canggung,ibunya blm mengetahui fakta bahwa dia sudah putus dengan thalia sejak kelas 11,bayangin skrng arsen sudah kls 12

Arsen  mengambil tasnya yg berada di sofa lalu berjalan menuju kamar tempat dimana ia mengistirahatkan tubuhnya
***
"Tha hal yg belum bisa gw lakuin apa ?"tanya Nadya tiba tiba

dia sekarang dirumah thalia alasannya ia ingin mengerjakan tugas fisika tapi dia malah mengajak thalia untuk mengobrol

"Jadi orang waras nad,Lo kurang pemahaman tentang itu"

"Tapi pinteran gw dri pada Lo"ucap Nadya tak terima

"Tapi yg lebih gila Lo"

"Pulang Lo nad,ini rumah gw"

Nadya menatap thalia kejam"Lo ngusir gw?"

"Gw nyeret lo"

"Lo mau tau ga hal yg belum bisa Lo lakuin ?"
Thalia menyondongkan wajahnya. semakin tertarik dengan ucapan nadya.

Kemudian ia mengangguk

"Lo belum bisa move on tha"ujar Nadya menoyor kening thalia

Sabar tha,besok kita cari teman yg waras

ArthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang