05

4 0 0
                                    

Thalia menatap keluar jendela dengan senyum yg merekah dibibir ya

Tepat enam bulan dia dan arsen berpisah. Tempat ini memiliki banyak kenangan dan tempat ini jg yg memiliki banyak luka bagi thalia.

Thalia mengaduk jus jeruk yg ia pesan dari tadi. Kita
Thalia tidak menyukai jeruk. Ia memesannya karena arsen sangat menyukai jeruk.

Thalia kini kembali tersenyum

"Bego,knp lu pesan jus jeruk kalau ga suka jeruk"

Thalia menatap laki laki itu yg kini duduk didekatnya.
Thalia melotot tak percaya,sahabatnya dari kecil kini duduk didekatnya.
Seperti mimpi,ia kini menepuk pipinya dengan keras

"Lu bego ya"ucap laki laki itu

"ARJUN" teriak thalia semangat

"dih,biasa aja kali. Udh tau gw itu ganteng"

"Dih, songong. Lu kok ada disini sih ?"tanya thalia

"Emang ga boleh"

"Argghh bukan gitu tapi...."

"Lu belum move on ?"

Oke topik ini lagi
Kini thalia memutar bola matanya malas.

"Kita baru ketemu,jgn bahas ginian ngapa"

"Gw sekelas samaa dia"

Thalia kini kaget mendengar ucapan arjun,dia berusaha tak ingin mengeluarkan ekspresi lebay nya

Bukannya berita ini yg dikatakan oleh Nadya ? Arjuna adalah Arjun sahabat kecilnya

"Dia tau lo ?"

"Setahun gw tinggalin ternyata bodoh lu ga ngilang juga ya tha. Salut gw"

"Ini pujian atau hinaan"

"Dua duanya"ujar Arjun tanpa dosa

"Sialan lo"umpat thalia kesal

"Gw pengen temenan sama dia"ucap Arjun yg kini dipelototi oleh thalia

"Lo sinting"

"Demi lo"

"Demi gw?"tanya thalia bingung

"Iya"

"Maksudnya ?"

"Ayo pulang,udah malem"Arjun bangkit dari kursinya lalu menarik tangan thalia

"Jun,gw nanya"ucap thalia pelan

Arjun kini menatap thalia lekat.

"Gw suka sama lo"ucap Arjun yg membuat thalia kini mematung ditempatnya
Ia kini mengerjapkan matanya beberapa kali memastikan bahwa ini bukanlah mimpi

"Lo serius ?"ucap thalia

"Ga lah,yakali gw suka sama orang bego kayak lo"Arjuna terkekeh pelan melihat ekspresi wajah thalia yg kini kesal kepadanya

"Dih,tai lo"

***

Thalia menatap handphone nya yg dari tadi berdering menampakkan nama Nadya disana

"Ga gw angkat nad"ujar thalia sebal

Thalia sudah menebak bahwa Nadya hanya menelfon ya karena gabut.
Ya anak ini memang sangatlah gabut,saking gabutnya kucing diajak ngobrol

12 kali panggilan tak terjawab dari Nadya.

Kini ponselnya kembali berdering membuat thalia semakin jengkel,thalia mengangkat ponselnya lalu menempelkan ke telinganya

"Lo mau mati nad ? Dari tadi nelfon mulu. Lo kuker jgn gini gini amat Napa,gw bosen liat nama lu mulu muncul"ujar thalia panjang lebar

"Ini arsen"ucap seseorang disebrang sana

Thalia mengerjap beberapa kali sambil menatap nama yg ada dilayar ponselnya

Arsen.

"Bego Lo tha"ujar thalia pelan sambil memukul jidatnya

"Eh iya,knp ya kak"thalia kini kembali menempelkan handphone nya ketelinga

"Bisa turun sebentar"ucap arsen

"Maksdnya kak ?"

"Gw didepan rumah Lo"

Brughhh

Handphone thalia kini tergeletak di kasur membuat dia mondar mandir tidak karuan

"Ngapain dia dsini"ujar thalia sambil menggigit kuku jarinya

Pintu kamar thalia kini terbuka menampakkan Seto kakaknya yg kini tersenyum menatapnya

"Ada tamu,ayo turun"

Thalia mengangguk,berjalan keluar kamar mengekori kakaknya

***

"Ngapain kesini kak,padahal udah malem"ucap thalia dengan nada tak bersahabat

"Tha,sopan dikit"kini Seto menatap thalia tajam

"Iya kak"

"Cuman mau balikin buku ini,udh lama tinggal dirumah baru sempat balikin"

Baru sempat ? Selama ini ketemu disekolah trus dibilang apa ? Debu berjalan ? Yakali.

Thalia masih sibuk menggerutu dalam hati mengigat alasan kedatangan arsen hanya untuk mengembalikan buku.

Itupun buku thalia yg 6 bulan lalu saat mereka masih pacaran.

Kan bisa besok,knp harus malam malam gini si ? Bilang aja kangen gitu ga usah gengsi tinggal ngomong aja knp susah si.

Emang ya kalau cowok mah gengsinya tinggi banget kalau mau ngomong kangen.

"Kalau gitu saya permisi dulu ya"ujar arsen sambil bangkit dari kursinya

"Kok cepat banget si,kasian thalia masih kangen"

"Dih,apaan si kak"ucap thalia sebal

Arsen sini menatap thalia dengan senyum yg merekah di bibirnya.

Thalia yg sedari tadi menatap arsen kini beralih menatap kak seto

kalau gini kapan coba move on nya.
Udh tau susah move on masih aja dicengirin kan bisa bisa karatan si thalia klu ngarepin arsen mulu.

Gw ga bisa move on.......

Harus bisaa......

Ga bisaa.........

Kak arsen ganteng mana bisa move on secepat kilat.............

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 07, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ArthaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang