- Alea menatap seorang pria yang kini tengah sama sama mengunci pintu apartemen seperti dirinya. Tiba tiba pria itu menatap balik ke arah Alea.
"Alea?"
"Kevan?"Panggil kedua insang tersebut secara bersamaan. Kevan langsung mendekati Alea.
"Hay, Alea kamu tinggal disini?" tanya Kevan sembari menunjuk pintu apartemen milik Alea
"Iya, aku sudah lama tinggal disini. Kamu sendiri tinggal disini juga?" tanya Alea balik
"Ah, iya" jawab Kevan singkat
"Kok aku baru liat kamu sekarang ya?" Alea nampak mengerutkan dahinya sambil menyilangkan tangannya didada.
"Aku baru saja pindah kemaren siang kesini" jelas Kevan
Ooo, pantas saja Alea baru melihat Kevan sekarang, karena ia baru saja pindah kemaren siang. Lagipula kemaren siangkan Alea masih sibuk bekerja dibutiknya, ditambah lagi ia pulang sekitar pukul enam sore an sehabis dari caffenya juga.
Mana sempat Alea melihat Kevan tinggal di apart sini. Meskipun kemaren malam mereka bertemu di supermarket, tetapikan Alea pulang lebih dulu daripada Kevan. Mereka juga tak saling menanyakan alamat masing masing.
Alea hanya mengangguk anggukan kepalanya mendengar penjelasan dari Kevan.
"Kamu mau kemana sekarang?"
Tanya Alea"Tadinya sih aku mau cari tempat makan pagi ini, sekaligus ingin melihat lihat jalan di sekitar sini" jawab Kevan
"Oh iya, kebetulan sekarang aku mau pergi ke tempat makan juga. Mau bareng gak? Didepan ada resto ayam goreng dijamin deh enak" Alea mengangkat jempolnya ke atas dengan keempat jari lain yang dikepal membentuk 'sip'.
"Yaudah deh aku mau ikut, lagian aku tak terlalu tau tentang rumah makan di sekitar sini" jawab Kevan mengiyakan sambil membentuk tangannya juga dengan simbol 'Oke'
•••
Kini Alea dan Kevan nampak tengah bersama sama memasuki area restoran.
Resto tersebut terlihat sangat klasik dengan nuansa abu abu dan coklat tuanya. Serta salah satu bagian dinding yang dihias dengan beberapa figura yang semakin menambah kesan klasik pada tempat itu.
Alea dan Kevan sepakat memilih tempat duduk di pojok kanan resto. Tak lama kemudian datanglah seorang pelayan sambil membawakan sebuah daftar menu menuju meja mereka.
"Permisi ada yang bisa saya bantu, anda ingin memesan sesuatu?" Tanya pelayan tersebut sambil menyondorkan sebuah daftar menu yang ia bawa tadi.
"Paket ayam goreng mentega satu, sama es jeruknya satu" ucap Alea
"Paket ayam panggang saus madu satu, minumnya disamain aja mas" tambah Kevan
"Baik saya ulangi paket ayam goreng mentega satu, paket ayam panggang saus madu satu, sama es jeruknya dua" ucap pelayan tersebut yang diiringi anggukan oleh Alea dan Kevan.
"Baik, ditunggu pesanannya" sambungnya
Kini Alea dan Kevan tampak sedang dilanda kecanggungan untuk saling berbincang bincang satu sama lain. Mereka hanya memainkan kedua benda kotak pipih mereka untuk menutupi rasa canggung tersebut.
Alea yang membenci keheningan, akhirnya membuka suara "Kamu sebelum tinggal di apart sini, tinggal dimana?"
"Aku tinggal bersama orang tuaku, di Cimahi. Kira kira sekitar 14,1 km dari dari sini" jawab Kevan secara detail
"Terus, kenapa sekarang lebih memilih tinggal di apart?" Tanya Alea lagi
"Gapapa, lagi ingin mandiri aja" balas Kevan dan hanya dibalas anggukan kecil oleh Alea
Tak berselang lama, beberapa menit kemudian datanglah seorang pelayan tadi sambil membawakan nampan berisi pesanan mereka.
"Selamat menikmati hidangan yang kami sajikan"
Disela sela makan, Alea dan Kevan nampak tengah asyik bercerita. Sepertinya mereka sudah mulai akrab dan saling membuka satu sama lain. Sesekali mereka tertawa terbahak bahak, entah apa yang sedang mereka bicarakan.
"Oh iya, btw kamu kerja apa? Atau masih kuliah?" Tanya Alea lalu memasukkan sesuap nasi ke dalam mulutnya.
"Aku sudah bekerja ditoko butikku" jawab Kevan santai
"Wah beneran? Dimana?" Alea terlihat begitu antusias dengan pembicaraannya kali ini
"Satu di Cimahi dan cabang satunya lagi di Purwakarta" Kevan terlihat mengerutkan dahinya ketika melihat Alea yang begitu antusias menunggu jawabannya.
"Kenapa emangnya?" Sambung Kevan
"Hehe gapapa kok, kapan kapan mampir juga ya di toko butik aku" ucap Alea tersenyum sambil menampilkan deretan gigi putihnya yang rapi
"Kamu punya butik juga? Dimana?" Tanya Kevan tak percaya
"Iya, di Bandung" jawab Alea
"Wah kapan kapan bisa kerja sama gak nih?" Kevan terkekeh
"Pasti" jawab Alea singkat lalu kembali tersenyum
Kevan menatap wajah Alea dengan Intensif, senyuman gadis itu sepertinya mengingatkannya akan seseorang. Seseorang yang sangat berarti bagi hidupnya. Seseorang yang takkan pernah lepas dari memorinya.
Kevan hanya memandangi gadis tersebut makan dengan lahapnya, Kevan terkekeh pelan. Gadis itu sangat ceroboh, ia meninggalkan sisa saus di sekitar bibirnya.
Tanpa pikir panjang, Kevan langsung merogoh selembar tisu lalu mengelap saus tersebut di sekitaran bibir Alea. Alea hanya diam menatap Kevan yang tengah mengelap saus di bibirnya.
'Cekrekkk'
Tanpa mereka sadari, ada oknum yang tengah memotret moment tersebut.
"Maafkan aku Alea. Tapi aku sudah lelah selalu mengalah denganmu. Mungkin ini kesempatanku."
Ia menyimpan kembali handphonenya di saku celananya, lalu melenggang keluar pergi dari restoran tersebut.
Disisi lain tiba tiba Kevan tersadar akan lamunannya, ia segera menarik tangannya dari bibir Alea.
"Ups, maaf" Kevan terlihat sangat canggung sekarang
"Emm, makasih" ucap Alea tersenyum tipis dan dibalas anggukan oleh Kevan
"Sudah selesai makannya?" Tanya Kevan
"Iya sudah" Alea kini tengah berdiri sambil menyelempangkan tas pink mudanya
"Administrasi akan aku bayar, kamu tak perlu repot repot lagi" ucap Kevan
"Kok gitu? Aku bisa bayar sendiri kok" cegat Alea
"Tidak apa apa. Ini sebagai ucapan terima kasih aku sama kamu karena telah mau menemaniku makan pagi ini" tambah Kevan
"Tap---"
"Sudah, pasti kamu mau ke butik kan? Yasudah sana, disini biar aku yang urus" ucap Kevan lembut yang membuat sang empu akhirnya mengalah
"Yasudah terima kasih" Alea ingin berbalik lalu tiba tiba Kevan memanggilnya lagi
"Alea!" Panggil Kevan
"Iya kenapa?" Heran Alea
"Minta nomor handphone" Kevan menyondorkan Handphone apel gigitnya kepada Alea, lalu dengan segera Alea pun mengetik nomornya.
"Terima kasih, Alea" Kevan menerima kembali handphonenya. Terlihat, Alea kini tengah melambaikan tangan kanannya kepada Kevan. Kevan hanya tersenyum menatap gadis itu yang semakin menjauh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Struggle
ЧиклитMenceritakan sebuah kisah tentang dua sejoli yang saling mencintai dan harus rela terpisahkan oleh jarak walau hanya untuk sementara waktu. Disinilah kisah mereka berawal. Dimana tuhan mentakdirkan kedua insang tersebut untuk mencoba melalui berbaga...