Cerita ini hanya sekedar imajinasi
Terima kasih telah request di buku saya! Bagi komen dan vote nya minna, supaya saya lebih bersemangat!-
Jangan segan untuk request cerita
Book ini mengandung Romance yang tidak berlebihan /fluff RomanceHappy read my story!ヾ(^∇^)
Req by:SoraTsukiHoshiKaito
******
Kau menatap Wataru pongah.
Setelah berakting lebih bagus darinya, Wataru mengerjapkan mata bingung kala melihat tingkah angkuh mu itu.
Apa yang bagus dari akting menjadi salah sebuah pohon oak? Selama akting, kau hanya berdiam diri mematung.
"(Y/n)-san, kesemutan?"
Bukan! Kau bukan kesemutan, kau sedang pamer akting tapi si Wataru malah tidak peka.
Terserah deh, kau langsung cemberut. Mana ada orang lagi bahagia pamer, malah di bilang kesemutan.
"Mana ada aku kesemutan." Kau menekuk wajah, kemudian duduk sila di pinggir panggung teater.
Ouh iya, hari ini Wataru meminta kau untuk menemaninya bermain peran di atas panggung. Walau hanya latihan sih, tapi tidak masalah, lagipula kau juga di ajari berakting dengan Wataru sedikit-sedikit.
Kau duduk merenung sambil mendongak, menatap lampu spot light yang bergelantungan di atas.
Cahaya lampu yang menyala, terlihat menyilaukan kala bertumbuk pandang dengan iris mata. Matamu menyipit, menahan kemilau yang memaksa masuk ke dalam mata.
Wataru berdiri di hadapanmu, tangan kanannya terulur.
"Apa kau ingin menjadi Juliet, (y/n)-san?"
Kau tertegun, Wataru mengajakmu menjadi Julietnya?
Sungguh?
Alis mu mengkerut, bibirmu berucap "lalu, siapa Romeonya?" Kau bertanya bodoh, Wataru tersenyum simpul.
"Siapa lagi, jika bukan Hibiki Wataru mu ini."
Rona merah merekah, kau salah tingkah karena diajak Wataru jadi Juliet
"A-aku, tidak bisa berdialog!" Ucapmu dengan nada terbata-bata.
Lagi-lagi Wataru tersenyum simpul, "ouh, siapa juga yang menyuruh Anda menghafalkan kalimat dialog?" Wataru bertanya, kau mengernyit.
"Hah? Kau mengajakku bermain peran 'kan?! Sama saja harus menghafalkan dialog kalimat."
Wataru terkekeh, kau mudah salah tingkah dan selalu tidak peka, jadi enak buat dijahili.
"Atau mau jadi Cinderella yang menari dengan pangeran? Hum?"
Kau di beri pilihan, semu makin merekah di parasmu. Apa yang harus kau pilih, ya?
"Hm ... Karena aku tidak terlalu tahu cerita Romeo and Juliet, jadi aku pilih jadi Cinderella aja." Kau menjawab lempeng, Wataru mengiyakan dengan suara tawa yang menggelegar.
"Saa Hime-sama, terima ajakan dansa saya malam ini."
Saliva kau teguk susah payah, dengan tubuh bergetar kau menerima uluran tangan Wataru.
Oke, jantung mu hampir copot kalau langsung di tarik ke dalam dekapan begini.
Sedikit demi sedikit kau mengikuti langkah kaki Wataru yang menari-nari pelan, iringan musik jazz membuat suasana semakin romantis.
Jadi buat salah tingkah aja.
Tiba-tiba tangan mu di tarik, lalu di dorong dan berakhir kembali ke dalam pelukan Wataru. Jika saja tubuhmu tidak menjaga keseimbangan, kau akan tersungkur mencium lantai kayu di atas panggung.
Lampu spot light menyorot kedua insan yang tengah menari-nari riang.
Bukan Wataru namanya, kalau tidak menaburkan kelopak mawar di sekitarnya.
Suara biola mengakhiri dansa kalian, jarum jam berdentang menunjukkan pukul dua belas dini hari.
Kau menghela nafas, kemudian tersenyum manis menatap Wataru dihadapan matamu.
Wataru beringsut jongkok, membuatmu terkejut. Bunga mawar keluar dari balik topi yang dia gunakan.
Sebuket mawar merah Wataru sodorkan kehadapan mu.
"Voulez-vous accepter mon amour?"
Kau mengerjapkan mata, bahasa apa yang di ucapkan Wataru?
"Hah? Apa itu artinya?" Tanyamu lugu.
"Artinya, (y/n)-san itu cebol." Kau mendesis, merancau hampir menepis bunga mawar yang Wataru genggam.
"AKU GA CEBOL! HIBIKI-KUN AJA YANG KETINGGIAN MACAM TIANG!"
oke, marah nih si doi. Wataru terkekeh geli, di sela-sela tawanya dia memekik mengucapkan kata 'amazing' berulang kali.
Apanya yang mengagumkan, heh!
Tatapan Wataru kembali serius, kali ini dia bersungguh-sungguh. Kau memalingkan wajah ke arah lain.
"(Y/n)-san.Voulez-vous accepter mon amour, artinya ... Maukah kau, menerima cintaku?"
Kau terperangah, mendengar ucapan serius dari Wataru. Air matamu berlinang, kau memekik gembira mengulang-ulang kata 'amazing' sambil meloncat-loncat.
Doa mu malam tadi, terkabul! Tuhan mendengarkan!
"Tentu saja mau!"
End✓
[A/N]
Voulez-vous accepter mon amour: Apakah kau ingin menerima cintaku
KAMU SEDANG MEMBACA
Ensemble Stars Chara X Readers! (One Shot)
Diversos-One shot Ensemble stars! -Chara Ansuta X Readers -Chara X Chara -Open Request page!