kalo ada typo boleh ditandain yaa gaiss
happy reading!!🙌🏻💖🦋
semua siswa-siswi memperhatikan Liora dan Jeno yang berjalan beriringan, mereka sedang berjalan menuju kelas, karna bel masuk akan segera berbunyi. sesekali mereka berdua tertawa oleh lelucon yang dibuat oleh Jeno. Jeno merangkul Liora membuat semua kaum hawa iri akan keberadaan Liora didekat Jeno."ra, tau gak kenapa bebek kakinya ada dua?" tanya Jeno kepada Liora yang berada dirangkulannya
"kenapa??" tanya Liora yang antusias dengan wajah penasaran
"karena kalo tiga bukan bebek, tapi bajaj" jawab Jeno yang tertawa karena leluconnya sendiri, sedangkan Liora hanya menunjukkan wajah datarnya
"ada lagi nihhh" ucap Jeno semangat
"kenapa hujan turunnya bareng-bareng??""kenapa?" Tanya Liora datar, ia mulai malas dengan lelucon garing Jeno
"karena kalo sendiri berarti dia jomblo HAHAHAHAHHAHA" jawab Jeno dan kembali tertawa dengan suara yang sangat keras
Liora langsung membekap mulut Jeno dengan telapak tangannya, karena kini semua murid menatap ke arah mereka berdua.
"kenapa sihh??" tanya Jeno setelah membuka bekapan tangan Liora di mulutnya
"malu tau diliatin" bisik Liora sambil memukul pelan lengan Jeno
Jeno hanya menunjukkan cengirannya saat melihat semua murid menatapnya bingung. sedangkan Liora menundukkan kepalanya karena malu akan tingkah Jeno dan segera berjalan mendahului Jeno.
"ehh raa...kok gue ditinggal sih" teriak Jeno sambil berlari menyusul Liora
🦋
ada 3 kategori barisan di dalam kelas. yang pertama, barisan pertama dan kedua, diisi oleh anak-anak pintar, ambis, rajin angkat tangan, dan rajin bantu guru.yang kedua barisan ketiga, diisi oleh anak yang males tapi terpaksa fokus walau posisi mereka agak aman dari jangkauan guru. dan yang terakhir, barisan paling belakang, biasanya barisan ini diisi oleh anak yang tak tersentuh oleh guru, anak yang malas, tidur pas guru sedang mengajar, ngobrol, browsing, dengerin lagu dan tempat ini paling strategis buat anak yang simbiosis mutualisme saat ulangan atau 'nyontek'.Liora dan Jeno termasuk ke dalam kategori pertama, mereka duduk di barisan kedua dari depan, itupun karena suruhan Jeno. sebenarnya Liora malas jika harus duduk di sana, ia benar-benar harus fokus ke depan dan terus menerus menatap papan tulis dan guru yang sedang mengoceh.
saat ini IPA-2 sedang mengadakan ulangan matematika. Liora sedang berusaha menjawab soal-soal yang berada di kertas ulangannya tersebut dengan benar. karena Jeno berjanji akan mentraktir dirinya jika nilai ulangannya kali ini diatas 80.
Liora sedang mati-matian mengingat rumus-rumus yang sudah ia pelajari semalam. ia rela belajar sampai larut malam demi mewujudkan perjanjian Jeno terhadap dirinya. walaupun ia yakin jika Jeno akan menuruti apapun yang diminta olehnya. tapi Liora tidak mau jika terus meminta kepada Jeno dengan cuma-cuma, ia ingin sedikit berusaha, walaupun hanya sekedar nilai ulangan. karena ia pikir, dirinya sudah terlalu banyak membebani Jeno selama ini.
"oke, waktunya tinggal 15 menit lagi" ucap Bu Lisa, yang merupakan guru terkece SMA Garuda. walaupun ia sudah menikah dan memiliki dua anak, tapi wajah dan penampilannya masih seperti seorang yang baru lulus SMA. wajahnya mulus, body goals, dan wanginya mungkin bisa tercium sampai satu sekolah. Bu Lisa sering digoda oleh murid laki-laki SMA Garuda. kebanyakan dari mereka yang terkenal playboy, tetapi Bu Lisa menanggapinya dengan candaan, mungkin ia sadar bahwa dirinya terlalu cantik.
Liora mulai gelisah saat ini, waktunya tinggal 15 menit lagi dan masih ada 2 soal lagi yang belum terjawab. apalagi rata-rata rumusnya sangat panjang. ia melirik Jeno yang sedang memainkan pulpennya, mungkin Jeno sudah selesai. ia hanya pasrah dan menjawab sebisanya, toh ia yakin jika soal lainnya yang ia jawab sudah benar. mungkin..
"waktunya habis, silahkan lembar jawabannya di estafet ke depan" ucap Bu Lisa
"hasilnya akan ibu bagikan besok, kalian boleh rapihkan barang kalian, dan menunggu bel pulang. jangan pulang sebelum bel bunyi yaa, hari ini pak Joko yang jaga didekat gerbang" lanjut Bu Lisa diiringi dengan tawanya, sambil membereskan kertas ulangan tadi dan melenggang pergi meninggalkan kelas.
Pak Joko adalah salah satu guru killer SMA Garuda. tatapan tajam, kumis yang tebal, dan alis yang menukik bila sudah marah. dan juga segagang sapu yang selalu ia bawa kemana-mana itu bisa membuat siapapun bergidik ngeri jika melihatnya."gimana bisa gak?" tanya Jeno kepada Liora yang sedang memasukkan barang-barangnya ke dalam tas
"bisa lahhh, kan udah belajar" Ucap Liora semangat
"masa??, awas aja kalo nilainya jelek" Ucap Jeno sambil menarik pipi Liora pelan
"gaa lahh, tenang aja" ucap Liora dengan tenang, walaupun ia juga tidak begitu yakin dengan nilainya
kringggg....
"yaudah yuk pulang, udah bel tuh" ajak Jeno sambil menggendong tasnya
"yukk"
🦋
mereka sampai disebuah komplek perumahan yang asri. komplek dimana pertama kali mereka bertemu dan berkenalan semasa kecil dulu. rumah mereka berada di komplek tersebut. berdiri dengan kokoh dan berseberangan.
Liora segera turun dari motor Jeno setelah mereka sampai tepat di depan rumah Liora. Jeno mematikan motor vespa sprint hitam miliknya dan beralih menatap Liora.
"besok berangkat bareng kaya biasa kan?" tanya Jeno
"kayanya besok ga bareng dulu deh, mama pulang nanti malem, dan mama janji mau nganter gue besok" jawab Liora
ya. Liora dirumah hanya tinggal bersama bibi dan satu satpam rumahnya. karna mamanya pergi bekerja ke luar kota, tepatnya di Surabaya. dan mamanya akan pulang mungkin sekitar 1 bulan sekali. kedua orang tua Liora sudah berpisah sejak ia berusia 11 tahun. mereka berpisah karna papa Liora ketahuan selingkuh dengan teman kantornya. dan karena itu mama Liora sempat sedikit depresi dan memutuskan untuk bekerja di Surabaya.
dan selama itu Liora selalu kesepian karna ia merupakan anak tunggal. untungnya ada Jeno yang selalu menemaninya. ia tidak tau nanti akan bagaimana jika Jeno sudah tidak bisa ada didekatnya lagi.
"oh tante Rosa pulang, nanti malem gue kerumah lo deh" ucap Jeno
"okee, nanti gue kabarin kalo mama udah dateng"
"udah sana pulang, hati-hati" ucap Liora dengan tawanya"yaelah raa, tinggal nyebrang doang pake bilang hati-hati"
"ini gue ngesot juga nyampe nii" gerutu Jeno"hahaha iyaa, byee Jen" ucap Liora sambil melambaikan tangannya ke arah Jeno
"byee, jangan lupa mandi terus makan" ucap Jeno ikut melambaikan tangannya dan menyalakan motornya
Liora hanya mengangkat jempolnya untuk menjawab Jeno, dan segera membuka pagar rumahnya.
tbc
🦋
bantu vote and comment yaa gaiss
tencuuu🙌🏻
see youu di chapter selanjutnyaa💖
KAMU SEDANG MEMBACA
Between Friends and Love | Lee Jeno
Novela Juvenilkatanya.. sahabat jadi cinta boleh boleh aja tapi kalo sudah kehilangan cinta bakalan kehilangan sahabat juga. emang bener yaa? kisah sederhana tentang Liora Bellvania dan Jeno Daviandra yang sudah bersahabat sejak kecil. saat beranjak remaja m...