Maaf apabila terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam penulisan serta cara penyampaiannya!
•
Kritik serta saran dari temen-temen semua yang membangun selalu dibutuhkan oleh author amatiran ini huhu :")
•~happy reading~
***
Setelah mereka mencoba secepat kilat berlari untuk memasuki area lapangan. Tetap saja mereka masih kalah cepat dengan hitungan sang ketua OSIS.
"Bagi yang merasa terlambat, silahkan baris didepan saya" terdengar dari speaker yang sangat keras, ya... dia adalah ketua OSIS yang galak dan menyebalkan macam singa yang kelaparan.
"Sial!!! Malu banget kenapa harus terlambat seperti ini sih" celoteh Candrika, sangat kesal.
"Lo sih Can! Malah nabrak-nabrak orang!" Bentak Rara dengan tatapan sinis.
"Ishh, kok lo jadi nyalahin gue sih, jelas-jelas dia yang salah bukan gue, lo temen gue bukan sih raa??" Dengan mengkerutkan dahinya.
"Udah sih, kalau gak mau telat besok berangkat jam 3 pagi, susah amat" kata Ina, Ina memang yang selalu menenangkan ketika Candrika dan Rara mulai berdebat.
"Nah di depan kalian ini contoh dari orang-orang yang sukses, baru awal aja sudah telat" kata ketua OSIS, ketua OSIS tersebut memakai kaos Olahraga dan dilehernya dikalungkan ID card yang bertuliskan -Romi-
"Hahahaha" tertawa satu lapangan.
"Alhamdulillah ada hikmahnya telat gini, udah telat didoain jadi orang sukses. Aamiin gak? Aamiin lah" Kata Candrika hihi tertawa kecil.
"Tapi malu Oneng diketawain satu anak lapangan gila emang" kata Ina dengan bisikan yang sangat pelan hampir tidak terdengar suaranya ditelinga Candrika yang sepertinya memang susah mendengar suara Ina yang terlalu lembut, selembut sutra. Candrika hanya tersenyum dan menggerakkan kepalanya serta mengangkat bahunya.*Candrika cantik-cantik bolot wkwkwk.*
"Baiklah bagi adik-adik yang datang terlambat ini, pasti ada konsekuensinya, kemarin sebelum masa orientasi siswa sudah diberitahu untuk datang pukul 04.50 WIB, nah sekarang sebagai hukumannya kalian yang harus menjadi instruktur senam didepan!"
"Hahhhh, gakbisa gitu dong kak!" Teriakan dan penolakan dari Candrika dan sekitar 6 siswa lainya yang terlambat.
"Tidak bisa di ganggu gugat!!! Masih untung saya gak nyuruh kalian perkenalan dan nembak temen-temen kalian, dulu saya gitu loh bersyukurlah kalian" kata ketua OSIS yang sangat teguh sekali dengan pendiriannya.
Tak ada yang dapat menolak peraturan yang telah disepakati oleh ketua OSIS dan anggota-anggotanya, akhirnya mau tidak mau suka tidak suka mereka harus mengistruksikan senam di depan.
Matahari sudah tidak malu-malu lagi untuk menampakan dirinya. Itu artinya keadaan sudah mulai terang tanpa dibantu oleh lampu dan senter-senter dilapangan, yang pasti wajah-wajah kesuksesan mulai terlihat jelas didepan, yaps benar mereka itulah yang terlambat tadi.
Diantara meraka yang dihukum hanya ada satu anak yang mungkin tidak hapal dengan gerakan senam. Siapa lagi jikalau bukan Candrika. Candrika yang mulai memerah pipinya karena harus menghadap kearah lapangan dan melihat wajah teman-teman barunya, Candrika menahan malu sampai pipinya yang menjadi korban. Siswa siswi baru yang sedang malakukan senam matanya tertuju kearah Candrika dan merasa aneh dengan instruksi senam ngawur ala Candrika. Di barisan belakang sana terlihat laki-laki yang menabraknya tadi, dengan mengejek lelaki tersebut menjulurkan lidahnya yang menurut Candrika itu sangat menghina
KAMU SEDANG MEMBACA
Candrika
Teen FictionCandrika Regiane, seorang gadis manis, polos, ambisius, dan friendly, serta hobi menghayal. Candrika memulai cintanya dimasa SMA. Bersama dengan lelaki yang tak disangka sebelumnya. Cinta yang indah namun dengan memaksa untuk bahagia. Semua berjalan...