"Gue percaya elo bisa nglewatin ini semua, emang nggak mudah tapi seenggaknya lo percaya bahwa diri lo tuh bisa"
Sandra PradiniMalam yg membawa cahaya kelam, ditemani cahaya remang dari lampu bohlam taman. Seorang gadis manis tengah terduduk di bangku taman terdiam memandang lurus dengan sorot kesedihan bercampur kekecewaan. Dia mengira takdir hanya memberi jeda, untuk perasaan yg kini dirasakan olehnya. Tapi 30 menit yg lalu ia baru merasakan bahwa ini bukanlah jeda tapi ini adalah akhir dari segalanya.
Bolehkan Alana egois untuk tetap berjuang berada disampinya. Saat si pencuri rasa sudah tak mengiginkannya. Alana sedih, kecewa dan mungkin juga terluka dengan kata kata yg di ucapkan oleh Gemma. Seorang lelaki yg begitu dicintai olehnya membuat dia menagis dan memikirkan Apakah slama ini dia murahan????
Alana bingung dia harus mencari pasangan kemana tiba tiba saat dia ingin melangkah pinggangnya sudah dirangkul oleh sosok lelaki yg slalu menempati ruang hati Alana.
"eh" seketika Alana mengalungkan tanganya pada leher Gemma. dia terkejut bukan main. jarak wajah gemma dan alana terpaut sangat tipis jika gemma bergerak sedikit pasti dahi mereka sudah tertempel.
Keduanya bertahan dengan pasisi awal mereka saling pandang seolah menyalurkan rasa rindu yg terpendam.
"Lo ternyata beneran murahan ya?" ucap gema dengan masih merangkul kuat pinggang alana..
Alana diamm...
Seketika pertahanan hancur, kepercayaan yg di tanamkan kuat untuk Gemma perlahan pudar.
"akhh.....bodoh lo Al, bener kata Gemma lo tuh hanya cewek murahan, malu malu' in lagi" ucap Alana memaki dirinya sendiri.
Katakanlah Alana gila. Dia nggak peduli saat ini keadaanya sunguh tidak baik baik aja, dia stres mimikirkan begitu banyak masalah dikehidupanya. Knapa sih kesedihan gk ada akhirnya, apakah sang sutradara tidak lelah untuk teruss memberi Alana problem dikehidupanya."Jangan nyalahin diri sendiri Al" ucap seorang lelaki yg sekarang sudah duduk manis disebelah Alana. Dia begitu mengerti tentang kesedihan yg Alana hadapi saat ini. Jujur Yoga ingin sekali memeluk Alana saat ini memberi ketenangan dan berkata bahwa ini akan baik baik saja. tetapi emang dia siapa... dia sadar, dia dan Alana hanya sebatas teman tidak lebih.
"Salah gue apa sih ga??" tanya Alana dengan sorot mata kosong seakan dia sudah menyerah untuk memperjuangkan hidupnya
"Salah gue apa, sampek mereka nglakuin semua ke gue, salah gue apa?? knapa harus gue yg menjalani hidup gue saat ini, gue capek ga!!" lanjut Alana"Lo nggak salah Al, jangan lihan mereka. Jangan pernah dengerin kata kata mereka yg nyakitin hati lo, mereka nggak tau apapun tentang elo mereka hanya tau dari kata orang dan bodohnya mereka percaya" ucap Yoga dia memandang Alana dari samping tetapi kemudian didetik itu Yoga membalik tubuh Alana menghadap dia. Yoga memeluk Alana menyalurkan kekuatan, memberi ketenangan untuk wanita yg begitu dicintai olehnya.
"Lo wanita kuat Al, jangan nyerah.. ya Semangat lo harus tetap berjuang lebih keras lagi. lo pasti bahagia Al suatu saat nanti percaya sama gue" Yoga memeluk Alana erat mengusap surai panjang rambut Alana.
"Makasih ya ga" ucap Alana sambih membalas pelukan erat yoga.
"Hemm jangan nangis lagi, lo jele bangett" canda Yoga melonggarkan pelukanya dengan Alana.
"Biarin gini dulu ga, gue mau meluk elo jangan dilepas dulu Yoga" pinta Alana membuat jantung yoga berdetak tidak karuan.
mereka tidak tau bahwa da seseorang yg mempergatikanya sedari tadi dia bersembunyi di balik semak semak. lelaki itu mengeraskan rahangnya melihat Alana dan yoga sedang berpelukan.Dia mengepalkan tangannya dan sungguh dia sangatt kesal menahan amarah yg sebentar lagi pasti akan meledak.
![](https://img.wattpad.com/cover/223375333-288-k401551.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Menit Setelah Hujan
Подростковая литератураSetidaknya, sebagai gadis yg normal aku pernah merasakan rasa yg mungkin sekarang kupaksa untuk hilang" Alana Zara "Beri aku 1 kesempatan untuk memperbaiki akhir dari kesempatan yg pernah kuingkar" ...