"Terimakasih telah mendatangkan setitik cahaya cerah, meskipun nanti akan datang luka yg begitu parah"
"Maaf Alana, kamu saya pecat"
seperti tersambar petir di siang bolong, Alana kagett, apa kesalahan yg membuatnya di pecat dari tempat kerjanya. pasalnya Alana tidak pernah membuat kesalahan yg fatal.
"Di pecat pak! kenapa? apa saya membuat kesalahan?" tanya Alana"Tidak ada alasan Alana, saya bos jadi saya berhak mecat kamu, silahkan pergi dan ini gaji untuk bulan ini!" jawab Arman selaku manager dari supermarket itu.
"Tapi pak, anda memecat saya tanpa alasan. apakakah itu adil untuk saya?" Tanya Alana emosi
"Sudahlah silahkan pergi!" usir Arman, dia pergi tanpa mengucapkan apapun lagi setelah itu.
Bingung, itu yg dirasakan Alana saat ini. Dirinya menikirkan apa kesalahan yg ia perbuat sampai- sampai dirinya harus di pecat
"Arghhhhhh" teriak Alana frustasi, Alana berjalan keluar, berjalan tanpa adanya tujuan yang jelas.
"Apalagi ini tuhan, mengapa semuanya begitu sulitt" keluh Alana, dia menangis mendongakkan kepalanya keatas. mencari kekuatan untuk dirinya sendiri supaya dia tetap terlihat kuat meskipun hanya untuk hari ini.Terkadang kita lelah untuk menjalani semua ini, begitu sulit, begitu keras dan menyakitkan tentunya. tapi yakinlah itu bagian dari proses untuk mendewasakan diri. proses yg mendewasakan untuk membawa kita di kebahagiaan atau kekusaman lagi.
"Gue harus cari kerja dimana? ah tapi gue cari dulu kali aja ada. restui aku ya Allah" pinta Alana kepada tuhan, dengan mengangkat kedua tangannya. dia melanjutkan perjalanan mencari kerja meskipun sangatt sulit.
***********
Di lain tempat seorang laki laki tampan tengah bertarung dengan begitu banyak berkas. sepertinya kepalanya sudah mau pecah. Dia adalah Aditya Gemma Pranuja yg memulai belajar bisnisnya hari ini. Gemma bertekat untuk menjadi sosok lelaki yg sukses nanti, dan bisa membahagiakan perempuan yg dia cintai.
"Al-Al gue bisa gila kalo gini caranya, tapi gk masalah suatu saat gue akan bahagiain lo tunggu aja kapan waktunya" kata Gemma sambil melamun. menyenderkan punggungnya di kursi kebesaran miliknya.
Gemma menerawang saat hari hari nya belum begitu berat seperti saat iniFlasback on
"Hai cewek, kecan yuk!!" ajak Gemma sambil menarik turunkan alisnya niat awalnya menggoda gadis manis didepannya saat ini
"Maaf om, saya masih kecil." jawab Alana sambil menahan tawanya
"Ohhh jadi nggak mau nih, oke fine" ucap Gemma pura pura merajuk.Gemma berbalik ingin beranjak dari dapur cafe tetapi sedetik kemudian Alana sudah mencengkal tangan Gemma.
"Aku berubah pikiran deh om, yuk kencan" sekarang giliran Alana yg menaik turunkan alisnyaSeketika senyum Gemma terbit, tampan itulah yg difikiran Alana.
"Oke, setelah pulang kerja ini ya"
"Siyap om" ucap Alana sambil mengangakat tanganya, memberi hormat.
Mereka berdua tertawa, seakan beban yg dia bawa dipunggungnya terangkat bersama lengkungan indah itu terbitKata orang bahagia itu sederhana, memang bennar tapi itu tergantung kita mau menyerderhanakannya atau me-mewahkanya.
"Buruan anter pesenannya tuh!" ucap Alana sambil menunjuk meja pelanggan
"siap calon istri" Seketika pipi Alana memerah semerah tomat, matanya melotot memberi peringatan kepada Gemma.Itulah kebersamaan yg membahagian. Alana dan Gemma, 1 tahun yg lalu sebelum fakta yg menggetarka terungkap yg membuat Gemma harus main peran untuk semua itu.
Dulu Alana dan Gemma adalah pejuang, berjuang untuk hidup. bekerja untuk menghidupi keluargannya, sama sama menjadi pelayan cafe.
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Menit Setelah Hujan
Teen FictionSetidaknya, sebagai gadis yg normal aku pernah merasakan rasa yg mungkin sekarang kupaksa untuk hilang" Alana Zara "Beri aku 1 kesempatan untuk memperbaiki akhir dari kesempatan yg pernah kuingkar" ...