CHAPTER 1.HUJAN

14 3 6
                                    


Selalu ada kamu yang menghapus setiap jejak air mataku
.
.
.
.

Sepulang sekolah Shera mengunjungi kafe langganan dekat sekolahnya.Kafe ini menjadi tempat kumpul favorit para remaja karena harganya terjangkau dan tempatnya estetik.

Shera duduk di pojok belakang kafe setelah memesan makananya.ia memasang earphon di telinganya dan memutar lagu jepang berjudul nandemonaiya yang dinyanyikan oleh ryunich.mendengarkan lagu ini mengingatkan dirinya dengan anime kimi no nawa.kalian gatau?buat yang Otaku/animers pasti tau.

Shera terlihat menikmati kesendiriannya.membaca manga dan mendengarkan musik adalah aktivitas yang ia sukai dikala bosan menunggu sesuatu.gadis itu menatap sekitar,ia baru menyadari hujan diluar turun deras hal ini membuat ia merasa sangat damai sebab suasana hujan sangat mendukung kesendiriannya saat ini.

Shera mengganti lagunya berjudul rain yang dinyanyikan oleh Hatsune Miku.Ia menatap butiran hujan yang turun membasahi kaca seketika air mata lolos dari matanya ia teringat lagi kejadian itu,dia tidak boleh menangis di tempat umum ini benar-benar sangat memalukan tapi tangisannya semakin menjadi dan sesenggukan.

Tanpa diduga seseorang menyodorkan saputangan kepadanya.Ia mendongak menatap pemuda di hadapannya,mengapa harus pemuda menyebalkan itu yang melihatnya disaat lemah seperti ini,dia benar-benar malu selama ini dia mencoba menutupi kelemahannya.

"Lo mau terus-terusan nangis kaya gini?Nih hapus air mata lo,jangan di buang-buang mubadzir ntar dosa"

Shera hanya diam tak menghiraukan kepedulian Ghevan namun air matanya tetap sulit berhenti dan terus mengalir deras seperti halnya hujan saat ini,memori masa lalunya benar-benar terputar jelas.

Perlahan Ghevan mendekati Shera lalu menghapus air matanya dengan sapu tangan sungguh Shera membeku dan berhenti sesenggukan.Perlakuan Ghevan membuat jantungnya memompa dua kali lebih cepat dari biasanya.Ternyata pemuda menyebalkan ini mempunyai sisi manis juga.

"Gue bilang jangan nangis kasian air matanya jatoh" ucap Ghevan yang masih menghapus air mata Shera.Shera heran ada aja manusia yang kasihan sama air mata.

Ghevan menghela napas pelan baru pertama kali dirinya menghapus air mata cewe apa lagi ini cewe yang benar - benar langka bagaimana ga langka? Dari tadi Dia ngomong di kacangin terus dan Shera hanya menatapnya datar.Walaupun jujur saja sedekat ini dengan Shera membuat jantungnya marathon dan ia akui gadis ini sangat cantik walaupun habis menangis.

"Lo bisu apa gimana sih?Gue dari tadi di kacangin mulu dah.Nih kalo lo nangis lagi hapus make sapu tangan ini aja,gue mo pergi ada urusan." Ghevan memberikan sapu tangannya tanpa Shera minta lalu pergi namun dia balik lagi dan membisikan sesuatu di telinga Shera yang membuat pipi Shera memerah ralat bukan karena baper tapi marah.

"Jangan nangis lagi,coba senyum lo kalo nangis aja udah cantik apa lagi pas senyum cantiknya nambah"

Ghevan pergi dengan senyumannya yang mempesona bagi siapapun yang melihatnya pasti langsung ambyar terkecuali Shera,baginya Ghevan itu makhluk sejenis fakboy,baru saja ia mendekati Shera tapi Ghevan sudah bergandengan tangan dengan cewe lain yang dandanannya seperti badut.

Hujan mulai reda dan Shera sudah kenyang sekarang,kali ini Shera berniat pulang karena dia tidak sabar ingin rebahan santuy di rumah.Namun saat di parkiran dia melihat Ghevan dengan seorang cewe yang sedang merengek dengannya.

TSUNDERETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang