Part 4

3.3K 201 9
                                    

Salsha sudah terlebih dahulu masuk ke dalam mobil, sedangkan Iqbaal dia masih di tempat perdagang itu.

"Berapa pak? "Tanya Iqbaal

"Delapan ratus sembilan puluh lima ribu tuan "jawab perdagang ice Cream

"Nih, pak "Alvin menyodorkan uang dan langsung kembali ke mobil

Mobil melaju kembali. Tujuan utama adalah rumah Iqbaal

Iqbaal sibuk dengan ponselnya. Sedangkan Salsha, ia sibuk dengan ice Cream nya. Iqbaal tak mengangka bahwa Salsha sangat menyukai ice Cream, terlebih rasa coklat. Sudah enam ice Cream yang Salsha habiskan di perjalanan

"Huh Salsha kenyang "ujar Salsha sambil mengelus-elus perutnya.

"Lain kali jangan banyak-banyak, nanti sakit perut! "Ujar Iqbaal

"Salsha mau minum, haus "ujar Salsha

"Ada tuh. "Iqbaal menunjuk kulkas kecil di mobilnya lalu mengambilkan Salsha minum

"Huwa, Salsha ngantuk. Salsha tidur dulu ya "ujar Salsha

"Jangan, bentar lagi sampe "jawab Iqbaal

Salsha tak jadi memejamkan matanya. Pandangannya fokus pada lingkungan di luar jendela mobil

Tak selang berapa lama, mobil Iqbaal berhenti di sebuah pekarangan rumah yang sangat luas

Rumah bernuansa Modern, tapi tak mengurangi desain tradisional nya. Terdapat taman yang sangat luas di depan rumah.

Ketika Salsha turun, matanya melotot tak percaya. Rumah yang sangat besar. Rumah bak istana yang akan jadi tempat tinggalnya sekarang.

Dua belas pembantu berjejer di depan rumah menyambut Iqbaal. Iqbaal mulai berjalan memasuki rumah sambil menggandeng tangan Salsha

Dengan sigap, semua asisten rumah tangga itu melakukan tugasnya masing-masing. Membuat kemeja Iqbaal, sepatu, dasi dan membawa tas kerja Iqbaal.

Tapi, sebelum pembantunya melakukan itu, Iqbaal lebih dulu membuat mereka berhenti.

"Cukup, saya bisa sendiri! "bentak Iqbaal, sedangkan Para asisten Rumah tangga hanya menunduk.

Jangan lupa vote ama coment ya

Tuan Muda IqbaalTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang