Enam

43 4 0
                                    

Happy Reading❤

Semua hal yang diperjuangin itu pasti ada hasilnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Semua hal yang diperjuangin itu pasti ada hasilnya. Entah baik atau buruk hasilnya kita tidak tau. Tapi yang terpenting berjuang dulu, jangan gampang untuk menyerah. Usaha nggak akan mengkhianati hasil.




SENJARA

-
-
-
Tiba-tiba saja ada pengendara sepeda motor dari arah kanannya yang melaju kencang.

Brakk

Badan Ara oleng dan terjatuh. Seketika orang-orang langsung bergerombol menolong Ara yang jatuh di aspal. Siku dan kakinya lecet-lecet.

Eh itu ada yang keserempet motor.

Cepet tolongin itu kasihan.

Untung nggak parah.

Tapi lecetnya banyak itu.

Ara meringis sakit. "Awwhh."

Si pengendara motor yang menyerempet Ara langsung menghampiri gadis itu dengan tergopoh-gopoh.

"Eh maaf ya, sini saya bantuin." Ujarnya membantu Ara berdiri dengan pelan dan membawanya duduk dibangku yang ada di trotoar.

"Awhh sakit," Rintih Ara masih dengan kepala menunduk membuat wajahnya tertutup rambut.

"Sebentar ya, saya beliin obat dulu. Tunggu disini," Perintah orang yang menyerempet Ara, ia langsung berlari membeli obat tanpa menunggu jawaban Ara.

Tidak berselang lama orang itu kembali membawa sekantung kresek obat-obatan. Ara mendongakkan kepala, seketika mereka langsung terkejut.

"LAH CURUT?!"

"BIMBIM?!" Mereka teriak barengan.

"Lah kok jadi lo?" Tanya Bimbim terkejut.

Pose Bimbim saat ini sungguh aesthetic sekali, mulut terbuka lebar dengan tangan kanan yang menutup mulut, sedangkan tangan kirinya yang memegang kresek terangkat keatas, dan sebelah kakinya juga ikut terangkat.

"Oh jadi kamu yang nabrak aku?!" Tanya Ara ngegas.

"Heh?! Gue nggak nabrak ya, cuma nyerempet aja!" Elaknya tidak terima.

"Ya sama aja! Sama-sama bikin celaka?!" Ucap anak Bapak Farel itu.

"Astaghfirullah ya gusti," Ucap Bimbim sabar mengelus perutnya yang onepack itu.

"Yaudah sih, kan gue udah minta maaf tadi. Sini gue obatin!" Perintahnya ketus.

"Awhhh...hiks sakitt, pelan-pelan hiks."

SENJARATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang