Bagian 16

194 20 1
                                    

Kau hadir di sini saja
Sudah membuatku bahagia,
Meskipun kau mengenaliku
Sebagai Salsa, tapi tatapanmu
Tak berhbah tetap datar kepadaku
~Dinda~

Dinda sampai di sekolah barunya Dinda menatap sekeliling rupanya sekolah ini besar sekali, tapi Dinda sedih karena dia bersekolah disini bukan dengan identitasnya sendiri melainkan dengan identitas Salsa "Sial banget sih gue harus masuk ke sekolah besar ini, tapi bukan dengan identitas asli diri gue sendiri" batin Dinda sedih.

Alvaro memegang tangan Dinda "ayo Sal" ucap Alvaro.

Dinda menghela nafasnya perlahan sepertinya dia harus menerima semua ini, yah dia harus mencoba ikhlas sekarang.

Dinda dan Alvaro berjalan beriringan masuk ke dalam sekolah di koridor sekolah banyak sekali yang memperhatikan Dinda buktinya semua mata menuju padanya. Samar-samar Dinda mendengar bisik-bisikan merak.

Itu salsa kan ya, dia cantik banget di liat dari aslinya.

Salsa uh ingin banget gue nyamperin dia terus minta foto.

Uh andai aja dia masih jomblo.

Cople gols Banget mereka berdua.

Salsa punya gue.

Nanti jam istirahat gue pastikan akan minta foto sama dia.

Semoga aja dia sekelas sama gue.

Begitulah kira-kira omongan siswa-siswi yang terus memperhatikannya, Dinda menghentikan jalannya "Al kok mereka pada liatin aku sih?" Tanya Dinda heran.

Alvaro tersenyum "itu karena kamu terkenal banget yang gak ingat ya kamu itu enggak mau masuk sekolah umum itu karena ini enggak suka banyak di perhati'in orang" jawab Alvaro, lalu dia mencolek hidung Dinda.

Para kaum hawa yang melihat kejadian itu histeris sendiri lah kok jadi mereka yang histeris, seharusnya kan Dinda.

Ih andai gue yang ada di posisi Salsa.

Kenapa di sekolah ini kebanyak aktris sih, andai aja gue juga aktris.

Huaa potek hati eneg bang liat kamu bermesraan sama pacar sendiri.

Ku tunggu kau putus Al

Degg

Ucapan salah seorang siswi membuatnya jadi tersendir karna dia juga pernah berdoa seperti itu, mungkin hingga sekarang "Zayn gue kangen sama lo" batin Dinda.

"Udah enggak usah di dengarin, ayo kita ke ruang kepala sekolah" ajak Alvaro.

Dinda tersenyum lalu dia mengangguk "ayo" balas Dinda.

Sampai di ruang kepala sekolah, Alvaro masih saja mendampingi nya bahkan berhadapan dengan kepala sekolah pun dia yang berbicara bukan Dinda "segitu cintanya kah kamu ke Salsa Al" batin Dinda.

"Salsabila Jackson" panggil kepala pak Juki sang kepala sekolah.

"Iya pak" balas Dinda.

Bertukar Peran [SELESAI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang