0.5. Classy

1 0 0
                                    

----------------

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

----------------

----------------

{0.5. Classy}

"Soal masalah video itu udah Lo laporin?" Tanya Gilang. Selepas bel istirahat berbunyi, Ryan, Gilang, Rengga dan Mara memutuskan untuk istirahat di kelas saja. Memakan bekal Ryan yang sudah disiapkan bundanya untuk mereka berempat.

Mara menggeleng, "Udah gue hapus videonya." Mulutnya terisi penuh oleh Sandwich.

Bekal Ryan berisi empat potong sandwich, delapan potong sosis berukuran besar, dan setengah wadah besar itu terisi oleh kimbab, makanan khas Korea. Ruang kosong yang tersisa diisi oleh buah buahan segar yang sebagian sudah di kupas.

Kadang Mara juga tidak mengerti. Anak orang kaya seperti Ryan gizinya sudah pasti terpenuhi, apalagi keluarganya lengkap dan harmonis membuat Ryan tidak perlu repot - repot terbebani dalam hidupnya. Tapi otak pemuda itu berjalan sangat lambat.

"Why? Kemarin ngotot banget mau di laporin ke BK." Tanya Ryan.

"Si Gallenio bilang dia gak bakal ganggu si Arhan lagi." Jawab Mara. "Lang, ini sosis punya Lo mau dimakan nggak?" Tanya gadis itu, matanya berbinar penuh harap menunggu jawaban Gilang.

Gilang menggeleng, tersenyum kecil. "Makan aja."

Gadis itu bersorak kegirangan. Ia tahu Gilang tidak sukaakanan yang di goreng menggunakan banyak minyak, atau teknik deep frying.

"Kapan Lo ketemu si Gallen?" Kini Giliran Rengga yang bertanya.

"Tadi pagi." Jawab Mara sedikit acuh karena sibuk dengan makanan di hadapannya.

"Apaan sih Lo? Sosis gue itu!" Mara memprotes Ryan yang hendak mengambil sosis yang Gilang berikan padanya.

"Kan ada dua, bagi satu lah." Ujar Ryan.

Mara buru - buru mengambil sosis itu, "langkahi dulu mayat gue." Gadis itu segera memakan sosisnya.

Ryan menatap sosis itu dengan ekspresi sedih, membuat Mara berdecih malas saat melihatnya.

Gadis itu memberikan satu sosis miliknya pada Ryan meskipun dengan enggan. Ryan menerimanya dengan senang hati, ekspresinya langsung berubah.

"Bagus deh kalo masalahnya udah beres." Ujar Rengga. Pemuda itu memberikan kedua sosisnya pada Mara. "Gue ada janji sama anak kelas sebelah." Lanjutnya kemudian pergi dari sana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: 3 days ago ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Story Begins Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang