2. Stefy Arabella

612 38 0
                                    

Stefy mungkin tidak seterkenal Biyan yang anak band, tapi siapa sih sekarang yang tidak kenal Stefy? Kalau ditanya kenal Stefy Arabella? Pasti jawaban orang-orang akan "Oh yang pacarnya Abiyan EnamHari?". Thanks to Abiyan Stefy jadi terkenal. Namun Stefy suka-suka saja karena kalau tidak pasti banyak wanita-wanita yang mengaku-ngaku sebagai pacar Biyan dan itu menyebalkan bagi Stefy.

Sama seperti Biyan, orang yang pertama kali bertemu Stefy pasti akan mengira kalau dirinya judes dan galak. Tidak salah 100% sih karena Stefy memang galak apalagi pada wanita yang (terlihat) menggoda Biyan. Bagi Stefy Biyan sudah hak paten miliknya yang tidak bisa diganggu gugat. Biyan terima-terima saja.

Stefy itu banyakan galaknya dibanding baiknya. Semakin parah kalau siklus menstruasinya tiba. Sudah pusing kepala Biyan kalau sudah begitu. Namun lagi-lagi Biyan terima saja, sekali lagi karena Biyan bucin Stefy.

Hal yang paling Stefy suka dari Biyan adalah kesabarannya dalam menghadapi kegalakan dan kecerewetan Stefy. Anak EnamHari saja sering kabur kalau Stefy sudah mulai berceramah. Biyan itu tidak akan pernah marah digalaki oleh Stefy. Ujung-ujungnya malah membuat Stefy tertawa. Malah Biyan pikir kegalakan itulah salah satu pesona Stefy.

Lalu EnamHari akan meneriakinya, "BUCIIIIIN!"

Kalau kelihatannya hanya Biyan yang bucin, maka kalian semua salah. Stefy juga tidak kalah bucinnya dengan Biyan. Anak EnamHari pun mengakui mereka sebagai pasangan tebucin masa kini. Sama-sama saling membucini.

"Dasar bucin." Cibir Jevan.

Jika Stefy akan menanggapinya dengan omelan maka Biyan hanya akan tertawa lalu menarik Stefy ke pangkuannya. Lalu adegan tidak senonoh akan mereka pertontonkan di depan anak-anak yang berujung Sadharma harus menarik Dominic menjauh. Memang tidak tahu malu keduanya. Hanya ciuman-ciuman namun terlampau panas. Belum lagi tangan nakal Biyan yang kemana-mana.

Ujung-ujungnya mereka akan tertawa setelah puas. Benar-benar tidak tahu diri.

"Sialan Bang Bri!" Wirga yang kesal.

Lain lagi kalau mereka ada di apartemen Stefy. Mungkin sudah lebih liar dan panas lalu berujung di atas ranjang. Ini menjadi salah satu alasan kenapa EnamHari pantang ke apartemen Stefy. Jangan pernah ada yang berani ke apartemen Stefy apalagi kalau di sana ada Biyan. Rugi!

Pernah satu kali Rene datang ke apartemen Stefy untuk mengurus pekerjaan. Fyi Rene atasan Stefy di tempat kerjanya. Biyanlah yang membuka pintu, dalam keadaan hanya memakai boxer dengan wajah berantakan baru bangun tidur. Bahkan mata Biyan masih menyipit-nyipit menyesuaikan dengan cahaya.

"Sini masuk Ren. Stefy masih tidur." Biyan membawa Rene ke sofa teve.

Rene dapat melihat Stefy masih dalam balutan selimut. Tubuhnya sesekali bergerak dan mempererat selimut yang Rene duga pasti Stefy tidak memakai pakaian sehelaipun dibaliknya. Rene menghembuskan napasnya.

Nyesel gue ke sini. Mending ngajak Sadharma deh biar mereka diceramahi sekalian. Batinnya.

Biyan sudah masuk ke kamar lagi dan membangunkan Stefy. Bahkan mereka sempat berciuman sebentar sebelum Stefy benar-benar bangun. Pemandangan menyebalkan bagi Rene, membuatnya ingat Sadharma karena Sadharma yang sibuknya luar biasa dan mereka tidak bisa ekhem.

Biyan sudah memakai kaos dan keluar kamar menuju dapur. "Bentar ya, Stefy lagi make baju." Ucapnya santai.

"Oke." Jawab Rene singkat. Kesal karena Biyan seakan menegaskan bahwa tadi malam mereka sehabis bergulat.

Stefy keluar dari kamar memakai celana pendek dan kaos kebesaran yang sepertinya milik Biyan. Rene tahu Stefy jarang sekali punya kaos kebesaran. Rata-rata pasti ukurannya pas. Itu juga yang sering membuat Biyan protes pada Stefy.

"Sorry ya Kak Ren." Ucap Stefy.

Setelah itu Rene dan Stefy sibuk membahas kerjaan. Tidak lama karena kecerdasan masing-masing dalam menyelesaikan masalah. Selain itu karena Rene ingin cepat-cepat keluar dari apartemen laknat itu. Setelah itu Rene berpamitan pulang.

"Mandi gih Bi. Katanya nanti mau ke studio." Stefy mendekati Biyan yang sedang makan roti di meja makan.

"Nantilah. Sore kok. Masih pagian juga."

"Dih bau." Cibir Stefy.

"Sama kali kamu juga bau. Sama-sama belum mandi juga." Kata Biyan tidak terima.

Stefy hanya haha hihi saja menjawabnya. Lalu ekspresi Biyan berubah.

"Kenapa?" Tanya Stefy.

Mencium bau tidak enak.

"Mandi bareng yuk?" Ajak Biyan.

Benar kan!

Stefy mengerutkan keningnya, "Gak mau ah! Nanti blas sampai kulit aku mengerut karena kedinginan. Kamukan gak mungkin cuma mandi." Tolak Stefy.

"Ayolah Stef. Udah lama kita gak mandi bareng." Biyan masih membujuk dengan berbagai caranya.

Oh! Bagaimana mungkin Stefy bisa menolak kalau Biyan sudah mengeluarkan jurus-jurusnya. Akhirnya berakhir dengan mereka mandi bersama yang tentunya akan lama.

Dari dalam kamar mandi terkadang terdengar suara kikikan dan terkadang desahan yang keluar dari mulut keduanya. Mandi yang paling lama bisa 30 menit berubah menjadi satu jam gara-gara ulah oknum Abiyan Pramono!

"Udahan ayo Bi. Dingin nih." Keluh Stefy yang ada dipangkuan Biyan.

"Belum tanggung." Sialan!

Lalu Stefy cuma bisa pasrah dengan kelakuan Biyan. Setelahnya Biyan akan menggelung Stefy dan dirinya di dalam selimut karena merasa bersalah membuat Stefy kedinginan. Ia akan memeluk Stefy dengan erat.

"Maaf ya hehe." Minta maaf tapi sambil menyengir.

"Hilih." Cibir Stefy.

Tetap saja Stefy akan mengeratkan pelukannya dan semakin membenamkan kepalanya di dada Biyan. Tangan nakal Biyan tentu saja tidak bisa diam. Kadang pegang sana kadang pegang sini sampai membuat Stefy kesal.

"Bi aku ngantuk ya!" Kesal Stefy.

"Hehe maaf. Iya iya tidur."

Lalu terulang lagi sampai Stefy merajuk.

+++

Pillowtalk [Slow Update] | On HoldTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang