Banyak pasangan yang saling mencintai tapi tidak berakhir bersama. Bukan karena mereka tidak berusaha, mereka hanya tidak cocok.
BEAUTIFUL LIAR
*
"MANTAN JABINGAN! Baru putus seminggu udah kirim undangan. Setan! Dasar tukang selingkuh, mesum! Gue yang pacarnya dua tahun cuma dianggurin doang, malah main sama cewek sialan!"
"Sabar, Fe. Sabar!"
"Sabar gundulmu! Apa selama ini gue kurang sabar ngadepin Mantan Jabingan kayak gitu?"
"Gue bantu cari gandengan ke sana. Yang bakal bikin sang mantan menyesal seumur hidup sudah menduakan lo."
Feana menatap Eldo cukup lama. Eldo memang masih ada di bawah standard kegantengan sang mantan, tetapi jika dipermak sedikit--alias ditata lebih rapi tampilannya--boleh juga.
"Maksudnya, elo?"
"Bukan." Mata Eldo melirik seorang pria yang tampak termenung di sudut ruang, tangannya terus-menerus memijit pangkal hidungnya. Hal itu tentu tak luput dari pandangan Feana.
"Maksud lo?" Tangan Feana menunjuk pria itu.
"Iya."
BUMM!!
Ketika pria itu balas menatapnya, bagian bawah perut Feana meledak. Sorot mata menusuk, panas, dan selalu membuat wanita tergila-gila hingga lupa status itu sangatlah mengganggu bahkan bagi Feana.
"Jangan gila! Dia udah punya istri." Feana menunduk, menyibukkan diri dengan tumpukan kertas. Merasa tidak nyaman dengan sesuatu yang basah di bawah sana.
"Nggak apa-apa. Genta baik orangnya, pasti mau. Lagian istri Genta nggak bisa ngasih keturunan selama lima tahun. Peluang besar buat kamu."
"Kalaupun duda juga belum tentu gue mau!"
Eldo menarik kursinya agar berdekatan dengan Feana. Membisikkan rayuan-rayuan setan yang membuat Feana mencuri tatapan ke arah Genta. Gila, itu semakin membuat Feana gelisah! Tatapan mata Genta seolah menusuknya hidup-hidup.
"Yakin? Lo dulu sempat naksir Genta, kan? Lo teman SMPnya."
"Mantan."
"Tuh, kan. Lagian kayaknya Genta nggak bahagia sama istrinya. Dua tahun ini dia jadi sering murung dan nggak ramah kayak dulu."
"Nggak! Nggak usah ngomong macem-macem lo."
"Ya udah, sama gue aja. Ntar bayarannya pakai mantap-mantap."
"Gue masih PW ya, Bambang!"
"Tium dua kali aja deh. Muah-muah-muah." Bibir Eldo maju, meminta ciuman dari Feana--primadona di kantor mereka. Refleks, Feana mendorong kepala Eldo agar menjauh dari jangkauannya.
"Jijik ah, Eldo!!"
"Hehehe... Jadi gimana? Mau sama Genta apa Bang Eldo? Bang Eldo juga mau banget ditium adek Feana cantek."
"Najis!"
"Eh, Genta." Eldo terkekeh ketika Genta mendatangi meja Feana, dimana Eldo juga ada.
"Ngobrolin apa? Seru banget."
"Gue mau minta tium Adek Feana buat bayaran jadi gandengan di nikahan mantannya." Ujar Eldo penuh canda. Hal itu tentu membuat Feana mencubit pinggang Eldo berkali-kali.
KAMU SEDANG MEMBACA
Beautiful Liar
RomanceKuberi kamu percaya, tapi kamu menghancurkannya. Bagaimana bisa kuterima maaf, sementara dusta masih menjadi bayang-bayang setia? ©MMC11111 2020