II. Promise

1.6K 168 39
                                    

Promise

BaamKhun, modern! AU!

WARN! :
OOC, menyebabkan kejang-kejang, muntah darah--

Happy Reading~! ^^

· · • • • 「❖」 • • • · ·

.
.
.

‍Baam selalu memerhatikan sosok tersebut, seorang pemuda bersurai light blue yang selalu bisa menarik perhatiannya. Manik emasnya bahkan tak pernah lepas sedikitpun dari sosok tersebut. Seolah tak ingin pemuda itu menghilang dari dunianya.

Sekarang, ia bisa melihat tangan pemuda itu bergerak dengan lincah. Melipat kertas origami menjadi sebuah bangau yang terlihat rapi. Tersenyum tipis, saat melihat origami itu. Sebelum pandangannya beralih kesebuah catatan medis ditangannya.

Pemuda itu bernama Khun Aguero Agnes. Pemuda yang memiliki catatan penyakit tumor otak dan sekarang sudah mencapai stadium empat. Baam mendapatkan informasi, jika Khun hanya tinggal bersama ibunya. Kakaknya meninggal bunuh diri, sementara ayahnya pergi meninggalkan mereka. Ibunya sendiri tak peduli dengan anaknya dan dia lebih memilih untuk menjadi seorang pecandu alkohol.

Sangat menyedihkan, memang seperti itulah kehidupan sosok pemuda yang selalu menampakkan wajah dinginnya.

Baam selalu berpikir, kehidupan pemuda itu sangat kacau. Tapi, kenapa ia selalu menampilkan raut tenang? Seolah, tak ada masalah yang mengahadapinya. Dan terkadang, ia memuji sosok tersebut, karena kehebatannya dalam menyembunyikan kesedihannya.

"Kau selalu membuat kertas origami itu menjadi bangau. Apa jangan-jangan kau percaya dengan senbazuru?" tanya Baam sedikit melirik kearah Khun yang sibuk dengan kertas origaminya. Kemudian, melihat bangau-bangau yang berserakan dilantai kamar tersebut.

Khun sedikit menggeleng, "entahlah. Aku hanya merasa tenang, saat membuat bangau-bangau ini."

Baam termenung mendengarnya. Semua orang yang membuat senbazuru atau seribu bangau, selalu mengharapkan sesuatu dari bangau-bangau yang mereka buat. Kebanyakan dari mereka yang membuat senbazuru adalah berharap bahwa mereka bisa sembuh dari penyakit yang dialami.

"Sudah berapa banyak bangau yang kau buat?" Baam bertanya kembali, berbasi-basi agar tak berada dalam suasana canggung.

Khun terdiam sejenak sebelum menjawab, pemuda itu menatap ribuan bangau yang berserakan dilantai. "Mungkin sekitar lima ratus  atau enam ratus? Sebenarnya, aku sendiri tidak tahu berapa banyak bangau-bangau tersebut."

Sedikit terkejut saat mendengar jawaban itu. Tak ia sangka, dalam dua bulan ini, pemuda itu dapat membuat lima ratus atau bahkan enam ratus buah bangau. Apakah sosok itu selalu membuat bangau tanpa henti?

"Jika, kau percaya bahwa seribu bangau itu dapat mengabulkan permintaan. Apa yang kau minta? Sembuh dari penyakitmu?"

Pemuda itu berhenti melipat, ia menunduk, menatap tangannya yang memegang kertas origami. Berpikir sejenak atas pertanyaan yang ditanyakan oleh Baam.

Menggeleng ringan menjawab pertanyaan itu, ia mulai melipat kembali kertas origami tersebut.

"Entah. Aku..., belum memikirkannya...."

𝐎𝐮𝐫 𝐒𝐭𝐨𝐫𝐲 || 𝙱𝚊𝚊𝚖 𝚡 𝙺𝚑𝚞𝚗Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang