Setelah beberapa jam berlalu, akhirnya salah satu mata kuliah yang menyebabkan Dongpyo harus berangkat pagi ke kampusnya itu pun selesai. Ia mulai meregangkan punggungnya dan memasukkan semua peralatan menulis dan buku besar miliknya kedalam tas yang telah ia pegang di tangan kanannya." Pyo, apa kau sudah mengirim pesan kepada Minhee? " Hyeongjun yang sedang membereskan peralatannya juga menatap Dongpyo disampingnya.
" Eum, belum. Tapi aku sudah memberinya beberapa petuah agar dia datang kekampus tepat waktu. "
Ucap Dongpyo dengan menyunggingkan senyum kecil dibibirnya, yang membuat Hyeongjun sudah mengetahui apa maksud dari sahabatnya yang terkadang bisa berlaku anarkis ini. Terkadang? Hyeongjun pun tak yakin dengan perkataannya.Setelah selesai berkemas, mereka berdua akhirnya bangkit dan bergegas untuk keluar dari ruang kelas yang telah menahan mereka hampir dua jam berkutat dengan angka dan alat kotak berhitungnya. Dongpyo bersumpah tidak akan memalingkan wajahnya sekalipun dalam mata kuliah tersebut, bayangkan saja apa dosennya itu tidak mengasihani otak Dongpyo yang tidak sejenius Hyeongjun? tidak pernah ada pengulangan penjelasan jika kita tertinggal. Alhasil, Dongpyo lah yang akan menuntut Hyeongjun dengan pertanyaan demi pertanyaan yang tidak bisa ia kuasai. Tidak gratis pastinya. Sial.
" Pyo! Cepatlah kau hubungi si tiang albino itu! Rasanya aku ingin menendang bokongnya saja saat ini! "
Omelan Hyeongjun pun mulai keluar, dan dengan cepat Dongpyo pun mengirim rentetan bubble chat ke kontak sahabatnya. Percaya atau tidak, Hyeongjun yang sekarang bukanlah Hyeongjun yang cengeng dan penakut seperti dulu. Sahabat keritingnya itu sekarang sudah memiliki keberanian yang tinggi, bahkan Dongpyo pun sebenarnya sedikit takut jika melihat Hyeongjun sudah mengeluarkan sisi lain yang dia miliki. Untuk sekarang Dongpyo tidak mau melihat temannya satu ini berubah menjadi anjing puddle galak, perut Dongpyo sudah meminta untuk diisi dan dia sedang tidak mau banyak berkomentar saat ini. Biarkan semua kata hatinya di wakili oleh sahabatnya itu saja.Pada akhirnya, oknum yang menjadi perbincangan pun datang dengan cengiran khas yang ia tunjukkan.
" hehehe, maaf aku terlambat tadi aku bangun kesiangan. "
Ucap Minhee sambil menampilkan senyum bodohnya, jangan tanya bagaimana respon kedua orang didepannya. Minhee pun sebenarnya takut jika siangnya ini harus dimulai dengan dirinya yang akan dihabisi oleh kedua temannya, membayangkan hal itu saja sudah membuat Minhee menelan ludahnya kasar." Sekarang sudah siang! Dan kau masih saja kesiangan?! Benar benar! "
Dongpyo pun heran terhadap sahabatnya yang satu ini, rasanya ingin sekali Dongpyo memukul kepala si tiang albino ini dengan buku besarnya agar hilang kebiasaan yang selalu membuat dirinya dan Hyeongjun naik pitam.
" Sudahlah, lebih baik kita cepat ke kantin perutku sudah benar benar lapar. "
Pinta hyeongjun yang akhirnya disetujui oleh kedua orang didepannya, dan mereka pun bergegas kekantin untuk mengisi perut mereka yang telah memohon untuk diisi.Sesampainya mereka bertiga dikantin, langsung disambut oleh kerumunan mahasiswa lain yang memiliki tujuan dan niat untuk mengisi tenaga dan perut mereka pastinya.
" Pyo, bukankah itu Wooseok sunbae kesayanganmu? " Kata kata Minhee pun langsung direspon oleh Dongpyo dengan mengikuti arah pandangan Minhee berlabuh.
Oh sial, bagaimana bisa dengan keadaan seperti ini ia bisa bertemu dengan sunbae favorit nya itu?! Demi rambut Hyeongjun yang keriting, wajah Dongpyo saat ini sungguh dalam keadaan tidak bagus. Dan berbalik kearah dua sahabatnya.
" Hey! Hey! Apa wajahku sudah cukup tampan? Bagaimana rambutku? Cepat katakan aku tampan bukan? "
Ucapan dongpyo hanya dibalas dengan tatapan malas kedua sahabatnya tersebut, jika sudah bertemu dengan sunbae kesayangannya itu muncul sudah sikap centil dan genit Dongpyo yang membuat Minhee dan Hyeongjun pun mual dengan kelakuan salah satu temannya itu." ya, kau sudah cukup imut dongpyo. Tapi untuk tampan, aku pikir aku lebih cocok dengan sebutan itu. Jadi cepatlah kau temui idola imajinasi mesummu itu aku ingin makan dengan tenang."
Minhee pun langsung pergi bersama Hyeongjun untuk memesan makanan, jika meladeni Dongpyo bisa bisa ia tak jadi makan karna mengurusi bebek mesum satu itu.Setelah kepergian Minhee dan Hyeongjun, Dongpyo segera mengunjungi salah satu bilik dari kantin di kampusnya tersebut. Ia berniat untuk membelikan Wooseok sunbae idolanya itu minuman, dan mungkin satu cake menurutnya? Entahlah Dongpyo harap idolanya tersebut menyukai apa yang akan dia berikan nanti.
Dan pada akhirnya, setelah Dongpyo berkutat dengan pikiran dan hatinya untuk menentukan minuman dan cake apa yang akan dia berikan ke Wooseok sunbae sekarang ia telah memegang satu kotak susu coklat dan sebuah cake chocolate cookies ditangannya. Demi tuhan! Jantung Dongpyo seakan ingin lepas dari dadanya, ia sangat tegang saat ini. Dengan keberanian yang ia kumpulkan, ia pun bergegas menuju meja Wooseok sunbae yang sedang mengobrol dengan teman temannya. Eum sekitar empat atau lima orang? Sial ia tambah berkeringat, mengapa Wooseok sunbae memiliki teman yang sangat banyak? Sungguh Dongpyo sangatlah nervous saat ini.
Dongpyo pun sampai di samping meja Wooseok sunbae, mengundang salah satu temannya yang bergigi kelinci sedang duduk bersama dimeja tersebut menengok kearahnya dan berkata
" Hey adik kecil, apa kau perlu sesuatu disini? "
Perkataan itu membuat semua perhatian dimeja tersebut beralih kepadanya
" a-ah iya aku . . ingin memberikan ini untuk Wooseok sunbae. " Tutur Dongpyo dengan suara terbata bata disana, tentu saja! Apa yang kalian rasakan jika ditatap oleh empat orang tampan sekaligus?!Pemuda yang disebutkan namanya itu pun mengalihkan perhatian dari handphonenya itu ke arah Dongpyo.
" Oh! Dongpyo maaf aku sedang memainkan handphone ku tadi jadi tidak menyadarinya, apa itu untukku? "
Ucap Wooseok sunbae yang langsung di angguki oleh Dongpyo sambil memberikan susu dan cake dari tanganya." Tidak apa apa sunbae, aku hanya ingin memberikan ini untukmu. Maaf hanya itu saja aku tidak tau apa yang kau sukai "
Balas dongpyo dengan merengutkan bibir bebeknya, yang membuat lima pria dimeja tersebut gemas.Oh ayolah , apa ia tau Wooseok sunbaenya itu tidak bisa melihat muka imut Dongpyo saat ini? Wooseok pun langsung mengulurkan tangannya untuk mencubit pipi gembil Dongpyo dan memainkannya sedikit
" Hahaha, baiklah terima kasih ya? Apa kau mau bergabung bersama kami Pyo? "" A-AH! ti-tidak terima kasih sunbae, aku sedang makan dengan teman teman ku di meja sebelah sana. Aku hanya ingin memberimu ini, semoga harimu menyenangkan sunbae. Aku permisi dulu sunbae, selamat makan. "
Ia pun membungkuk untuk izin pamit kepada sunbaenya tersebut dan bergegas pergi dengan wajah blushingnya setelah idolanya tersebut mencubit pipinya, mimpi apa ia semalam?!Tetapi tunggu sebentar, apa apaan dengan wajah keempat teman sunbae idolanya tersebut? Apa ada yang aneh dengan wajahnya ini? Aura yang mereka keluarkan sungguh membuat Dongpyo merinding.
" Apa ada yang aneh dengan wajahku ini? " Pikir Dongpyo sembari jalan menuju meja sahabatnya. Ia masih mengingat bagaimana tatapan elang salah satu teman Wooseok sunbae yang tidak berhenti menatapnya, tatapannya itu seperti bisa membuat lubang ditubuh Dongpyo saking tajamnya. Dan jangan lupakan dengan orang yang tersenyum kecil sambil memandangnya, apa wajah ia seburuk itu?
Karena asik melamun membuat Dongpyo melupakan fakta bahwa ia masih diarea kantin saat ini, akibatnya ia pun tidak sengaja menabrak bahu seseorang yang berjalan berlawanan arah dengannya.
" Ah! Maafkan aku! Aku tidak sengaja. "
" Dongpyo? "
𝐓𝐁𝐂.
🐝
KAMU SEDANG MEMBACA
Honey Bee 🐝
Teen FictionSon Dongpyo hanyalah seorang remaja mahasiswa yang ingin menikmati masa perkuliahannya bersama senior idolanya sambil menikmati satu bungkus madu kesukaannya. Namun apa jadinya apabila hidup yang ia miliki sekarang ini selayaknya seekor lebah yang s...