Bab 3

1.4K 168 2
                                    

Eun membawa Dae Hyun ke tepi pantai. Dae Hyun masih sangat syok sehingga tidak bisa bicara. Apakah ini nyata? Atau Ia sedang bermimpi?

"Da Yun?" panggil Eun khawatir.

Dae Hyun menoleh pada Eun dan melihat wajahnya yang cemas.

"Da Yun..takut..Eun?"

Dae Hyun terdiam. Bagaimana dia tidak takut ketika mendapati orang yang menemaninya selama sebulan ini adalah..ikan? Tidak..tidak..bukan ikan. Lalu makhluk apa dia?

"Da Yun..jangan..takut. Eun..tidak..jahat." jelas Eun.

Dae Hyun menarik nafas lalu menghembuskannya, berusaha menenangkan dirinya. "Eun..kakimu?" tanya Dae Hyun sambil menatap pada ekor besar di bagian bawah tubuh Eun.

Eun berpikir bahwa Dae Hyun takut melihat ekornya dan segera menjawab. "Ini..sementara. Kaki..Eun..akan..kembali..besok."

"Ok..baik." Dae Hyun merasa lega.

Mereka berdua duduk di tepi pantai sambil menatap bintang di kejauhan. Suasananya jauh lebih santai.

"Eun..katakan. Apa sebenarnya kau ini?" tanya Dae Hyun.

"Siren." jawab Eun singkat.

Dae Hyun menoleh pada Eun. Menatap Eun dengan heran seolah dia salah dengar. Siren? Bukankah itu hanya makhluk legenda? Apakah itu nyata? Adakah makhluk seperti itu di dunia?

Dae Hyun pernah mendengar cerita itu dari kakeknya yang seorang pelaut. Di laut ada makhluk bernama Siren yang nyanyiannya bisa menghipnotis. Membuat seseorang kehilangan akal dan tersesat di lautan. Dulu Dae Hyun sama sekali tidak percaya dan mengatakan bahwa kakeknya hanya berbicara omong kosong.

Lalu bagaimana sekarang? Dae Hyun melihat pada ekor Eun. Makhluk itu ada di depannya sekarang. Bagaimana bisa dia tidak percaya?

Eun menatap Dae Hyun yang linglung. Ia mengambil tangan Dae Hyun dan memegangnya di dekat dadanya. "Da Yun..jangan..takut, ok?"

Dae Hyun menggeleng lalu tersenyum. "Aku tidak takut. Aku hanya terkejut."

"Terkejut?"

"En..aku terkejut melihat kakimu berubah menjadi ekor. Kau tau?"

Eun mengangguk. "Apakah..Eun..aneh?"

Tentu saja!! Pikir Dae Hyun.

"Tidak. Sebenarnya..kau unik." ucap Dae Hyun. Setelah berpikir sebentar, Ia berkata lagi. "Tapi Eun tidak bisa menunjukkan ekornya pada orang luar, mengerti? Orang akan mengira kau ikan dan menangkapmu. Kau tidak ingin di tangkap bukan?"

Eun menggeleng keras. "Tidak mau."

"Bagus. Aku bisa mengerti kondisimu, tapi orang lain belum tentu. Jadi..jaga rahasia ini di antara kita. Ok?" Dae Hyun menyatukan ibu jari dan telunjuknya membentuk isyarat OK.

"OK." Eun mengangguk sambil mengikuti gerakan tangan Dae Hyun.

Mereka pun tertawa.

"Eun..apakah kau sering mengalami ini? Bukankah sebelumnya kau baik-baik saja?"

Eun menunjuk ke arah bulan. "Bulan..purnama. Eun..akan..sangat..lemah. Harus..di air." jelas Eun.

Dae Hyun mengangguk mengerti. Jadi Eun memiliki periode kritis dimana tubuhnya akan lemah dan kesakitan pada bulan purnama.

Keduanya tidak bisa tidur sampai pagi. Ketika cahaya matahari pertama muncul, tubuh Eun mengejang sekali lagi. Lalu perlahan ekornya berubah menjadi sepasang kaki.

The Song of SirenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang