Aku melihatmu dalam keramaian
Entah benar atau anganku saja
Lintangan senyum manismu kian berkelebat
Membuatku terperosok jauh dalam cekung bibirmuAku melihatmu dalam serangan hujan
Tak setetespun hujan jatuh
Tanpa membawa aroma tubuhmu
Membuatku semakin rindu
Padahal tak pernah ada sapa, benar-benar baru bertemuMemandangmu dari jauh semaikan rindu
Kuharap tatapan itu kelak menyorotku
Memandangiku dengan lekat
Tak sedikitpun terlepasBahkan sabdakan namamu saja
Longgarkan simpul-simpul pembuluh darahku
Memandangmu tersenyum dikejauhan
Mampu hempaskan bahagia teramat dalamMasih kuingat sentuhan tak sengajamu kala itu
Kau sibuk mengulas senyum
Tanpa tahu debaran hatiku yang kian meronta
Hingga kini gema hangat tanganmu
Masih tersimpan rapat dalam memoriku.
."Tatap tanpa sapa seorang pengagum rahasia Adalah dermaga yang mulai menghitam.
Lalu, tatapan tak sengaja itu
Adalah ombak yang menjamahnya sesekali."Rinaldi
IG : @_rinaldi18
KAMU SEDANG MEMBACA
Eccedentesiast [tidak ada yang benar-benar pulih setelah melupakan]
PoesíaSebuah cerita tentang melupakan. bahwa, kadang-kadang kita perlu melihat kebelakang untuk melihat sejauh mana kita telah meninggal ia bersama kenangan-kenangan itu. hingga kita dapat benar-benar memutuskan apakah ingin menghapus, atau mempertahankan...