5

238K 15.2K 844
                                        

Suara tepuk tangan tampak sangat riuh dan menggema di dalam Aula Rumah Sakit. Bagus turun dari panggung Aula, setelah menyampaikan beberapa Informasi mengenai Fasilitas Bedah dirumah Sakit ini serta bentuk Amal dari perusahan Siregar.

Berhubungan dengan Pidato Bagus, acara Amal juga ditutup. Setelah itu beberapa dari Audiens menyalami Bagus baik dari kalangan Dokter, juga tak jarang dari para Pasien yang dinyatakan sembuh setelah Bagus Operasi juga ikut menyalami.

"Gus Thanks ya buat waktu lo, udah mau nyampein maksud dari perusahaan Siregar beramal" Ucap Marcel.

"Gak ko Cel, ini udah kewajiban gue sebagai dokter dirumah sakit ini"

"Kalo aja Adik gue udah dewasa, mungkin gue udah jodoin lo sama dia. Sayang adik gue sikapnya masih kekanak-kanakan lo gak bakalan mau. Jadi sekarang gue bingung mau terimakasih ke lo gimana?"

"Haha tenang aja dong Cel, kaya kesiapa aja si."

"Em gimana kalo nanti minggu depan lo gue undang buat makan dirumah? lagian lo udah lama banget gak main kerumah gue, itung-itung sambung silaturahmi sekalian gue kenalin ke Viola, udah lama banget kan lo gak liat dia? meski umurnya baru 21 tahun, tapi lo bakal tercengang setelah melihat perawakannya yang udah mau beranjak dewasa."

"Ok gue nanti usahain datang" Balas Bagus, semakin penasaran.

"Siip lah kalo gitu, gue tunggu kehadiran elo"

Keduanya setuju untuk mengadakan acara makan malam dirumah kediaman Marcel minggu depan. Namun Bagus tidak tahu jika Marcel adalah kakak dari Pembantunya Marni.

***

Viola memegang perutnya kesakitan, dari tadi pagi dia belum makan apapun, bahkan terakhir kali dia makan itu ketika Majikannya Asrita memasak, kemarin malam.

Namun sekarang ceritanya berbeda, dia adalah pembantu. seharusnya dia yang memasak, namun dia sama sekali tidak bisa memasak. di kulkaspun hanya ada sayuran mentah yang benar-benar Viola tidak tahu harus ia apakan.

Sayur mentah, beras mentah, daging mentah, semuanya serba mentah. Tidak bisakah ada mie instan di dapur majikannya? dia tidak bisa memasak, karena setiap hari dia selalu dimasakan oleh Mommy-nya.

"Pak Bagus mana sih? udah malem gini belum pulang" gerutu Viola sambil terus memegangi perutnya.

Tengnong..

Suara bel pintu dari luar, Viola terperanjat, pasti itu Pak Bagus. pikir Viola namun setelah pintu terbuka.

"Selamat Malam pak Ba..?" ucap Viola yang terputus karena melihat seorang laki-laki paruh baya yang sedang berdiri di ambang pintu.

"Eh malem mbak, ini saya mau antar paket atas nama pak Tubagus Cahya utama"

Viola langsung merengut kembali. tidak berenergi ketika yang sekarang datang bukanlah majikannya melainkan mamang kourir tukang antar paket.

"ini Mbak barangnya, mohon ditandatangani!" perintah mamang kourir sambil menyodorkan buku penerimaan barang kearah Viola. Dia langsung menandatangani kertas tersebut.

"Makasih mang" ucap Viola yang langsung menutup pintu ketika Mamang kurir belum juga pergi. Laki-laki paruh baya itu cengo ditempat karena pintu ditutup secara tiba-tiba.

Viola geram karena jam sudah menunjukan pukul 8 malam, namun majikannya tak kunjung pulang. apa jangan jangan majikannya kecelakaan. buru-buru Viola menggeleng, dia tak boleh berpikir aneh aneh.

My Perfect Majikan (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang