Blurd

599K 24.3K 1.7K
                                    

"Bapak mau gak nikah sama saya?"

Sebentar! Bagus terdiam, mencerna apa yang dia dengar. Bahkan sekarang dia menghentikan acara makannya. Barang kali dia cuma salah dengar dengan perkataan Pembantunya.

"Kamu bisa ulang gak perkataan kamu barusan? Saya takutnya salah denger!"

Viola berdecak. Baru kali ini mengungkapkan perasaan pada seorang lawan jenis. Untuk mensterilkan perasaannya, Viola menarik napas dalam-dalam, lalu mengeluarkannya lewat mulut. Menghirupnya, lalu mengeluarkannya lagi. Terus saja sampai Bagus kesal.

"Kamu kenapa ko napas kayak ikan kurang aer?"

"Bapak mau gak nikah sama saya?" Ulang lagi Viola dengan segenap keberanian yang ada.

Jadi tadi Bagus benar-benar tidak salah dengar. Pembantunya memang mengajak dia untuk menikah. Ini bukan pertama kalinya Bagus mendengar seorang wanita yang menyatakan cinta padanya. Bahkan ibu-ibu komplek perumahannya saja secara terang-terangan mengungkapkan perasaan padanya.

Namun ini berbeda, gadis di depannya ini mengajak menikah. Bukan lagi pacaran. Artinya, pembantunya ini mengajak dia untuk mengarungi bahtera rumah tangga untuk waktu yang lama.

"Kamu serius dengan ucapan kamu?"

Viola mengangguk layaknya anak kecil. Sambil duduk menopang dagu didepan Bagus.

"Ekhm" bagus berdehem untuk mensterilkan perasaannya. "Bukannya saya gak mau nih Mar..."

"Berarti bapak mau dong?" Potong Viola.

"Saya belum selesai ngomong Marni! Dengerin saya dulu!" Marah Bagus.

Viola hanya menahan senyumnya karena melihat Bagus yang melotot kesal. Menurut dirinya, Bagus begitu tampan saat kesal. Rasanya Viola ingin sekali mencubit pipi Bagus dengan gemas.

"Saya kan umurnya 33 tahun sedangkan kamu masih sangat muda. Perjalanan hidup kamu masih panjang kedepannya, kamu masih bisa memilih laki-laki yang lebih baik dari saya"

Viola langsung cemberut. Ternyata sekarang dia ditolak secara halus oleh majikannya.

"Bapak nolak saya karena saya pembantu?"

"Bukan Marni! Bukan seperti itu!" Sergah Bagus takut Pembantunya sedih.

"Tapi saya bisa bahagiain bapak ko. Saya janji, kalo saya menikah sama bapak, bapak gak akan kekurangan makan. Apalagi kekurangan jatah di kamar"

Bagus melotot. Ini Pembantunya benar-benar berujar seperti itu. Dia gak salah denger kan.

"Pokoknya saya bakalan bikin bapak Jatuh cinta sama saya! Lihat aja nanti, suatu hari nanti Bapak pasti balik ngejar-ngejar Saya" Ucap Viola tegas sambil berlalu meninggalkannya.

Bagus terdiam. Apakah dirinya telah melukai Gadis itu. Meski Bagus akui jika pembantunya memang sangat cantik dengan tubuh bagaikan gitar sepanyol. Tapi apakah dia harus menerima gadis itu kalo hatinya tidak merasakan apapun. Ditambah dia itu seorang dokter, masa menikahi pembantu. Turun dong Pamor Bagus sebagai seorang  Dokter bedah di mata perempuan.

***

Buat yang gak ngerti ini ko namanya Viola apa Marni sih?
Jadi tolong baca lagi baik-baik Sinopsisnya eteh, mbak, kaka, mas, abang tukang baso mari-mari sini! Aku mau beli 🎶 * auto nyanyi...

Jadi si Viola itu nyamar jadi Marni. Jadi baca aja kelanjutannya entar juga ngerti sendiri.

Dipublikasikan tgl 11 Juni 2020
By. Cucu Rofi'ah

(Follow ig: cucurufiah)
Username : cucu rofi'ah adelia afifah

Warning!!!
Novel My Perfect Majikan masih dalam tahap revisi, jadi di maklum ya kalo masih banyak typo. Tapi kalo nanti di novel pasti di jamin jauh lebih baik, tidak seperti di wattpad yang kayak ceker ayam tulisannya.

My Perfect Majikan (Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang