9

113 6 0
                                    

Paginya di rumah Alya sudah seperti hutan. Mau tau kenapa seperti hutan?

"Ma, jaket Angel mana?"

"Ma, Alya lupa naro buku Mama tau ga dimana?"

"Ma, tolong Papa pakaikan dasi."

"Kalian ga liat Mama lagi ngapain ya ampun kalian udah pada tua ga bisa mandiri heran Mama mah sama kalian."balas Mama walaupun Mama tetap membantu mereka.

"Itu di bawah meja di ruang tamu ada buku coba kamu liat siapa tau punya kamu Al."

"Iya, Ma."

"Nih jaket kamu makanya kalau naro jangan sembarangan."

"Sini, Pa."

Ya begitulah setiap pagi kalau tidak ada teriakan itu keanehan di keluarga Alya.

Tok
Tok
Tok

"Ma, Pa, Ka, Alya berangkat ya Kenan udah jemput."

"Iya hati hati."

"Ayo, Ken."Alya menarik pergelangan tangan. Kenan.

"Iya sabar sayang ga akan telat ko"

*percepat*

"Aku langsung ke kelas ya, bye."

"Aku anterin."

"Ga usah."tolak Alya.

"Yaudah iya."

Alya menjauh dari pandangan Kenan.

"Huft."Kenan membuang nafas kasar.

Ting

Zara

Zara : Ken bisa jemput aku di bandara

Real life

"Zara ke Jakarta. Apa-apaan minta jemput ke gua."Kenan berdecih tak suka moodnya sangat buruk karna 1 pesan itu.

"Hey bro"sapa Fandy dan merangkul sahabatnya. "Lo kenapa deh pagi-pagi muka kusut gitu? Lagi berantem sama Alya?"tanya Fandy penasaran.

"Lo tau Zara kan, Fan? Dia balik ke Jakarta."balas seadanya.

"What? Bahaya nih bisa perang ke3 kalau sampai Zara ke sini. Lagian dia ngapain sih balik ke Jakarta ga suka gua kalau dia disini."

"Lo ga suka sama dia?"tanya Kenan penasaran sebab setau dia Fandy biasa biasa aja kalau dia dekat dengan Zara.

"Nih ya bro sebenernya dari dulu gua ga suka sama dia abis dia nempelin lo terus, ngelarang lo main sama gua, Tegar, Tedi, dan yang bikin gua makin ga suka sama dia, dia selalu nguasain lo seakan akan lo cuma milik dia doang."Fandy menepuk bahu sahabatnya itu.

"Terus gua harus gimana?"tanyanya frustasi.

"Jauhin dia! Yang harus lo perhatiin sekarang Alya kalau sampai Zara tau lo punya pacar bisa bisa Alya yang bahaya. Gua sama yang lain pasti bantu ko lo tenang aja."Fandy tersenyum meyakinkan temannya itu.

"Thanks. Yaudah masuk kelas mood gua baik lagi nih."

"Dih tumben banget lo."

Mereka berjalan bersama menuju kelas.


Tbc

Maaf ya ngetiknya sedikit

My Possessive BoyfriendTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang