01. Red hair

3.5K 465 17
                                    

Jisoo tengah menunggu kedatang tiga sahabatnya di salah meja kafetaria. Dengan jari yang tidak berhenti meremas Jisoo senantiasa menunggu guna melihat siapa diantara mereka yang memiliki rambut bewarna merah kecoklatan.

"Hai Jisoo,"

Kepala Jisoo terangkat ketika suara yang tidak asing terdengar nyaring di telinganya. Ternyata itu Rosè wanita yang dulunya Jisoo ketahui memiliki rambut bewarna blonde kini pun telah dirubah menjadi merah.

Hal itu membuat Jisoo benar-benar yakin jika Rosè lah orang ketiga di kehidupan pernikahannya.

Ketika hendak bertanya, suara sapaan lain membuat Jisoo harus kembali menoleh.

"Astaga, kita didahului oleh Rosè."

Ternyata yang barusan bicara adalah Nayeon, dan Joy yang batu datang. Dan Jisoo terdiam kali ini, mengapa rambut mereka harus sama.

"Kalian belum memesan sesuatu? Jisoo bagaimana kabarmu, sudah lama kau tidak ikut kita jalan-jalan." Ujar Nayeon menyenggol bahu Jisoo.

"Benar, kau sangat rugi Jisoo. Bahkan kita mewarnai rambut dengan gaya terbaru. Lihat bagus, bukan," Sahut Rose memainkan rambutnya.

Joy yang daritadi diam, terlihat membuka tasnya kemudian menyodorkan sekotak hadiah pada Jisoo. Jisoo pun mengerutkan dahinya kemudian bertanya.

"Ini apa Joy?" Joy tertawa renyah kemudian menjawab.

"Bukankah hari ini perayaan pernikahanmu dan Sehun?" Jawaban tak terduga dari Joy membuat dahi Jisoo mengeryit dalam.

Bagaimana dia bisa tau jika hari ini adalah hari perayaan anniversary nya dengan Sehun.

"Bagaimana kau bisa tau?" Mendengar teguran Jisoo, membuat Joy menaikan kepalanya kemudian menjawab dengan senyuman manis.

"Apa kau tau? Kemarin Sehun menelfon kita guna bertanya apa makanan favoritmu? Tapi jangan bilang aku memberitahu dirimu yah. Karena kata Sehun ini kejutan. Bukan begitu, 'kan?"

Jelas Joy kemudian bertanya pada Rosè dan Nayeon. "Benar, ah aku jadi iri denganmu!" Sahut Rosè.

Seketika Jisoo menatap Rosè dengan tajam. Diantara mereka hanya Rosè yang belum menikah, apa mungkin Rosè adalah orang yang mengirimkan paket kemarin malam.

Namun Jisoo mengurungkan niatnya untuk bertanya,

Ia ingin mencari tau sendiri. Sebenarnya siapa yang sudah menghianati persahabat ini.

"Aku harus pergi,"

•• ••

Langkah Jisoo semakin cepat tak kala pintu lift hendak tertutup, kali ini Jisoo berada di kantor suaminya, tatapan mata yang biasanya manis kini menjadi dingin dan tajam. Bahkan beberapa karyawan yang mengenal Jisoo dengan baik dibuat terdiam ketika Jisoo hanya melewati mereka tanpa membalas sapaan.

Ketika pintu lift terbuka mata Jisoo langsung bertemu dengan mata seorang pria bertubuh tinggi yang menatapnya dengan tatapan tak kalah dingin, dan tajam.

"Park Chanyeol?"

Benar, pria itu adalah Park Chanyeol suami Joy. Dulu ketika Jisoo, dan Sehun merayakan anniversary pria ini lah yang digandeng Joy sebagai pasangan.

Chanyeol pun menoleh ia menatap Jisoo dengan tajam kemudian menekan tombol lift ke lantai 5.

"Maaf, anda sedang apa di kantor suami saya? Apa ada urusan pekerjaan?" Lagi-lagi ucapan Jisoo dibalas dengan tatapan tajam,

Namun kali ini Park Chanyeol menjawab dengan singkat.

"Ada sesuatu yang perlu saya selidiki di kantor suami anda."

Ting!

Pintu lift terbuka, Chanyeol pun segera keluar dari sana kemudian beranjak pergi. Jisoo hanya bisa menatap kosong punggung pria itu yang perlahan menghilang bersamaan dengan tertutupnya lift.

"Aneh," Gumam Jisoo mencebikan bibirnya.

Setelah itu Jisoo menekan tombol lift menuju lantai 7, kantor sekretaris Sehun berada. Jisoo ingin memastikan, apa benar kemarin Sehun lembur di kantor.

Ketika pintu lift terbuka, Jisoo pun segera melangkahkan kakinya menuju ruangan Jennie Kim, sekretaris Sehun. Dengan langkah lebar Jisoo masuk keruangan tersebut.

Jennie yang tadinya sedang mengerjakan sebuah proyek pun langsung berdiri dan membungkuk hormat. "Maaf nyonya, ada ap--"

Ucapan Jennie terhenti ketika Jisoo sudah duduk di sofa ruangan tersebut. "Jennie, apa kemarin Sehun lembur dikantor?"

Mendengar pertanyaan Jisoo, membuat dahi Jennie mengerut. Dengan cepat Jennie pun menjawab.

"Tidak nyonya, kemarin pak Sehun tidak lembur dikantor."

"Apa kau tau kemarin dia berada dimana?" Tanya Jisoo bangkit dari sofanya.

"Maaf nyonya, saya kurang tau."

"Apa kau tau dimana Sehun sekarang?" Tanya Jisoo lagi.

"Tuan Sehun sedang ada meeting di kantor perusahan Lee."

Mendengar jawaban Jennie, membuat Jisoo bergegas keluar ruangan ini dan segera pergi.

Jisoo benar-benar harus bertemu dengan Sehun sekarang juga.

Jisoo pun segera menaiki mobilnya kemudian menancap gas menuju perusahaan Lee, mata itu semakin dingin ketika memikirkan kebohongan Sehun kemarin. Ketika sudah sampai, Jisoo segera keluar dari mobilnya kemudian menerobos masuk ke perusahaan Lee.

Langkah Jisoo kian melebar ketika hampir sampai diruang meeting perusahaan Lee. Hari ini Jisoo benar benar ingin waktu untuk berbicara dengan Sehun, Jisoo harus mempertanyakan perihal perselingkuhan ini. Apakah hal itu benar atau tidak.

Ketika tangan Jisoo sudah menyentuh kenop ruangan tersebut, suara ponsel membuat Jisoo berhenti. Langkahnya mundur kemudian melihat siapa yang mengirimkan pesan.

Dahi Jisoo tertaut ketika melihat pesan tersebut dikirim oleh nomer tidak dikenal.

Unknown :
Datanglah ke apartemen paling mahal di kota ini, dan disanalah semua rahasia akan terungkap.

"Apartemen," tanpa berpikir panjang, Jisoo pun memutar tubuhnya kemudian berlari menuju keluar.

Jisoo harus segera ke apartemen itu.

Jisoo harus segera ke apartemen itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Next Chapter : Not Same

BAD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang