09. New fact

2.1K 378 62
                                    

Sehun benar-benar kacau sekarang ia menangis sejadi-jadinya. Ibunya sudah meninggal, ia tidak tau mengapa semua ini bisa terjadi, Sejeong, adik kesayangannya telah membunuh ibunya sendiri.

"Ibu... Ibu meninggalkan aku Jisoo..."

Sehun memeluk Jisoo dengan erat, ia menangis dipelukan istrinya itu. Tangan Jisoo bergerak mengelus punggung suaminya itu.

Tapi percayalah Jisoo sangat senang melihat Sehun seperti ini sekarang.

"Tenangkan dirimu Sehun, aku juga sedih dengan kejadian ini."

Jisoo berakting dengan sangat apik, wanita itu berpura-pura menangis, dan tidak percaya atas peristiswa yang baru saja terjadi tadi.

"Sejeong... kenapa dia membunuh ibu, Jisoo? Sejeong tidak mungkin melakukan itu, Sejeong..."

Jisoo hanya diam, ia memilih untuk melepaskan pelukan Sehun dan menatap suaminya itu dengan lembut.

"Sudah, sekarang kita pulang yah. Ibu tidak akan beristirahat dengan tenang jika kau terus menangis seperti ini."

Ucapan Jisoo nampaknya disetujui oleh Sehun, pria itu menurut ketika Jisoo menarik tangannya untuk segera meninggalkan kuburan sang ibu.

Mereka mulai berjalan meninggalkan pemakaman, Sehun terus menunduk sedih, pria itu terus terisak.

Hal itu membuat Jisoo tersenyum puas, dibalik kacamata hitam yang ia kenakan, ada begitu banyak tatapan tajam, dan menyeramkan yang ia pancarkan.

Jisoo menatap Sehun sejenak kemudian tersenyum tipis.

Ah, siapkan dirimu Oh Sehun.

Karena bagi Jisoo, ini masih permulaan.

[ B H S ]

"Bagaimana bisa? Kenapa bisa begini Sejeong!?!?"

Joy menatap gadis didepannya itu dengan marah, sudah 5 menit waktu berkunjungnya terbuang karena Sejeong tak kunjung menjawab.

Ya, Joy sekarang berada di penjara tempat Sejeong ditahan. Wanita itu terlihat sangat marah, dan tidak percaya. Calon ibu mertuanya, meninggal.

Dan mendiang dibunuh oleh adik Sehun, yaitu Sejeong.

"Kenapa Sejeong!! Kenapa!!"

Suara Joy mulai tinggi, wanita itu terlihat sangat marah sekaligus kecewa. Sejeong terlihat linglung, gadis itu sudah hampir hilang akal karena kejadian ini.

"Maaf, waktu kunjungnya sudah habis."

Joy menoleh, petugas terlihat tersenyum ramah sembari mempersilahkan agar segera berdiri dari kursinya, dan pergi. Joy mengangguk paham, wanita itu segera berdiri dari kursi dan menepuk bahu Sejeong.

"Aku akan kembali lagi nanti, jangan seperti ini...."

"Kak Joy..."

Mendengar suara lemah dari Sejeong, membuat Joy sontak tersenyum. Wanita itu dengan segera kembali duduk sambil memegang erat jemari Sejeong dan menatap gadis itu dengan lembut.

Sejeong mulai mengangkat wajahnya, gadis itu menatap Joy dengan sendu kemudian menangis.

"Bukan aku yang membunuh ibu, aku tidak sengaja. Maafkan aku kak."

Joy menghela nafas panjang, wanita itu langsung melepas genggamannya dan mengubah tatapannya menjadi tajam.

"Kenapa Sejeong, kenapa? Apa yang membuatmu melakukan hal segila ini. Jawab Se-"

BAD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang