07. Jealous, mad, and tears

3K 456 146
                                    

Jisoo berdiri di sudut halaman sembari mengintai Sehun dari kejauhan. Meskipun Sehun tidak berpasangan dengan Joy, Jisoo tidak akan lengah dalam memerhatikan si brengsek itu.

"Jadi, kita akan melakukan apa, Kim Jisoo?"

Jisoo tersentak, ia menoleh lalu tersenyum canggung. "Ah, ya. Apa kau bisa berdansa?"

Jisoo bertanya sembari memiringkan kepalanya, ah sangat menggemaskan bahkan Chanyeol langsung terpana. "Tuan Park..?"

Chanyeol langsung tersadar dari lamunannya saat Jisoo melambaikan tangannya tepat di depan wajahnya, Chanyeol buru-buru mengubah ekspresinya menjadi kaku seperti biasa kemudiam menjawab.

"Kau baik-baik saja? Bukankah tadi---" ucapan Chanyeol terhenti ketika Jisoo menatapnya dengan tajam.

"Ah, maaf."

Jisoo mengangkat satu alisnya, ia menghembuskan nafasnya kecil dan bicara. "Jangan membahasnya lagi, aku tidak bertanya tentang itu." Chanyeol hanya mengangguk.

"Em, maaf kalau begitu.. tapi aku tidak bisa berdansa."

Seketika Jisoo menutup mulutnya kemudian tertawa, "Kau lucu sekali.. mana mungkin kau tidak bisa berdansa, kurasa setiap pengusaha yang sudah memiliki istri pasti bisa ber---" Ucapan Jisoo terhenti karena Chanyeol menyela.

"Aku bahkan sudah tidak pernah berdansa dengan Joy, hampir 2 tahun."

Perkataan itu membuat jantung Jisoo mencelos, ternyata rasa sakit hatinya tidak lebih dari rasa sakit hati pria dihadapannya ini. Jika Sehun masih memperlakukan dia dengan sebaik mungkin, maka Joy memperlakukan Chanyeol dengan buruk.

Bahkan terkesan tidak saling peduli, dan mengenal.

Jisoo tersenyum kemudian mendekat pada Chanyeol, ia meraih tangan kanan Chanyeol kemudian meletakan di pinggangnya.

"Kalau begitu, aku akan mengajarkanmu. Kau mau?"

Seketika Chanyeol terbius dengan tatapan mata Jisoo yang lembut, ia mengangguk singkat. Jisoo langsung tersenyum, ia segera meletakan tangannya sendiri untuk melingkar di leher Chanyeol.

"Astaga, kau ini tinggi sekali. Aku rasa seharusnya aku memakai heels kalau begini."

Candaan Jisoo membuat Chanyeol tertawa, "Jangan tertawa, sekarang biar aku ajarkan.. oke."

Jisoo mulai berbicara, ia menuntun Chanyeol untuk bergerak sesuai irama dansa yang ia pahami. Sesekali mereka tertawa ketika tidak sengaja berkontak mata.

Dengan jarak sedekat ini, Chanyeol bisa leluasa memandangi wajah Jisoo, sangat manis.

Hari ini Chanyeol melihat sesuatu yang lain di diri Jisoo, jika biasanya gadis itu serius, dan jutek. Maka kali ini ia terlihat jauh lebih cerah, dan manis.

Entah angin darimana, Chanyeol berani mendekatkan wajahnya ke telinga Jisoo, dan berkata.

"Kau sangat cantik, nyonya Kim."

Jisoo terdiam, ia merasakan desiran di hatinya ketika Chanyeol berbisik dengan suara rendahnya. Apa yang pria kaku ini lakukan, astaga.

Karena tidak mau diklaim salah tingkah, maka Jisoo dengan berani berjinjit dengan tangan yang masih melingkar di leher Chanyeol kemudian mengecup pipi Chanyeol dan berbisik.

"Itu jelas Mr. Park, aku adalah wanita yang paling menggoda untukmu, bukan?"

Kali ini Chanyeol yang dibuat mematung dengan ucapan wanita ini, astaga seharusnya Chanyeol tidak berucap seperti tadi.

"Apa yang kalian lakukan!?"

Suara wanita dari belakang Jisoo membuatnya, dan Chanyeol langsung menoleh. Ternyata itu Rosè, dengan cepat Jisoo melepaskan pelukan tangannya dari leher Chanyeol dan menjawab.

BAD HUSBANDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang